Banyumas (ANTARA) - Mahasiswa Universitas Prasetiya Mulya yang melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN) di Desa Batuanten, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, melakukan digitalisasi dalam upaya mendorong kemajuan dan kemandirian desa yang memiliki potensi gula kelapa dan madu itu.
Dalam keterangannya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Sabtu, Desk of Community Development Universitas Prasetiya Mulya Yahya Ayyashy Farhani mengatakan digitalisasi tersebut dilakukan oleh mahasiswa KKN dengan membuat laman desa yang dapat diakses melalui www.desabatuanten.com.
"Melalui platform digital ini, mereka berharap dapat mengenalkan Desa Batuanten dengan segala potensi yang ada di dalamnya ke masyarakat luar, serta memperluas jangkauan pasar produk gula kelapa dan madu desa tersebut dengan menghubungkannya langsung ke e-commerce seperti Shopee dan Tokopedia," katanya.
Kendati demikian, dia mengatakan langkah inovatif mahasiswa tidak berhenti di situ karena mereka juga terlibat dalam penghidupan kembali Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Mitra Karsa di Desa Batuanten, Kecamatan Cilongok, dengan membuat rumusan perencanaan bisnis.
Melalui kolaborasi dengan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), kata dia, BUMDes Mirta Karsa akan memperkenalkan konsep e-commerce dengan menyediakan layanan penjualan produk-produk UMKM lokal
Dengan mengemas ulang produk ke dalam desain baru yang lebih menarik, lanjut dia, para pelaku UMKM Desa Batuanten siap bersaing di pasar digital.
Sementara itu, Direktur BUMDes Mitra Karsa Yus Triyanto mengharapkan perencanaan bisnis yang dihasilkan mahasiswa KKN dapat berjalan konsisten.
"Dengan demikian dapat memajukan BUMDes dan produk-produk Desa Batuanten secara nasional," katanya.
Selain melakukan digitalisasi, mahasiswa juga melaksanakan program sosial melalui upaya pembaruan kartu identitas anak (KIA), talkshow mengenai pemasaran produk melalui media sosial, serta mengadakan kegiatan senam bersama ibu-ibu yang menjadi momentum kebersamaan untuk mempererat ikatan antarwarga desa. Hasilnya, 188 KIA telah berhasil diperbaharui.
"Sedari awal, kami sadar akan pentingnya KIA bagi anak-anak. Oleh karena itu, kami termotivasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan hal ini, sekaligus membantu mereka dalam proses pembuatan KIA," kata salah seorang mahasiswa, Asna.
Kegiatan KKN ditutup dengan pemotongan tumpeng secara simbolis oleh Kepala Desa Yuliarto Heri pada Jumat (8/3) sore. Acara tersebut diisi dengan peresmian laman desa, penyerahan perencanaan bisnis, dan pelepasan mahasiswa Universitas Prasetiya Mulya yang telah mengabdi di Desa Batuanten selama 20 hari.
Peresmian hasil program KKN atau Community Development tersebut diharapkan membawa angin segar bagi perkembangan dan kemajuan Desa Batuanten.
Dalam keterangannya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Sabtu, Desk of Community Development Universitas Prasetiya Mulya Yahya Ayyashy Farhani mengatakan digitalisasi tersebut dilakukan oleh mahasiswa KKN dengan membuat laman desa yang dapat diakses melalui www.desabatuanten.com.
"Melalui platform digital ini, mereka berharap dapat mengenalkan Desa Batuanten dengan segala potensi yang ada di dalamnya ke masyarakat luar, serta memperluas jangkauan pasar produk gula kelapa dan madu desa tersebut dengan menghubungkannya langsung ke e-commerce seperti Shopee dan Tokopedia," katanya.
Kendati demikian, dia mengatakan langkah inovatif mahasiswa tidak berhenti di situ karena mereka juga terlibat dalam penghidupan kembali Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Mitra Karsa di Desa Batuanten, Kecamatan Cilongok, dengan membuat rumusan perencanaan bisnis.
Melalui kolaborasi dengan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), kata dia, BUMDes Mirta Karsa akan memperkenalkan konsep e-commerce dengan menyediakan layanan penjualan produk-produk UMKM lokal
Dengan mengemas ulang produk ke dalam desain baru yang lebih menarik, lanjut dia, para pelaku UMKM Desa Batuanten siap bersaing di pasar digital.
Sementara itu, Direktur BUMDes Mitra Karsa Yus Triyanto mengharapkan perencanaan bisnis yang dihasilkan mahasiswa KKN dapat berjalan konsisten.
"Dengan demikian dapat memajukan BUMDes dan produk-produk Desa Batuanten secara nasional," katanya.
Selain melakukan digitalisasi, mahasiswa juga melaksanakan program sosial melalui upaya pembaruan kartu identitas anak (KIA), talkshow mengenai pemasaran produk melalui media sosial, serta mengadakan kegiatan senam bersama ibu-ibu yang menjadi momentum kebersamaan untuk mempererat ikatan antarwarga desa. Hasilnya, 188 KIA telah berhasil diperbaharui.
"Sedari awal, kami sadar akan pentingnya KIA bagi anak-anak. Oleh karena itu, kami termotivasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan hal ini, sekaligus membantu mereka dalam proses pembuatan KIA," kata salah seorang mahasiswa, Asna.
Kegiatan KKN ditutup dengan pemotongan tumpeng secara simbolis oleh Kepala Desa Yuliarto Heri pada Jumat (8/3) sore. Acara tersebut diisi dengan peresmian laman desa, penyerahan perencanaan bisnis, dan pelepasan mahasiswa Universitas Prasetiya Mulya yang telah mengabdi di Desa Batuanten selama 20 hari.
Peresmian hasil program KKN atau Community Development tersebut diharapkan membawa angin segar bagi perkembangan dan kemajuan Desa Batuanten.