Purwokerto (ANTARA) - Penjabat (Pj) Bupati Banyumas, Jawa Tengah, Hanung Cahyo Saputro memastikan pemerintah setempat akan terus melakukan upaya pengendalian harga beras yang hingga saat ini masih mencapai kisaran Rp16.000-Rp17.000 per kilogram.

Saat ditemui di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, usai mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi bersama Menteri Dalam Negeri secara daring, Senin, Pj Bupati mengakui jika harga beras mengalami kenaikan yang cukup tinggi.

"Tapi jangan khawatir, kita senantiasa akan melakukan pengendalian soal harga, setiap hari di Bulog itu tersedia pasar murah. Jadi, kalau ingin harga beras yang sesuai harga eceran tertinggi (HET), datanglah ke Bulog tiap hari," katanya.

Selain itu, kata dia, di Pasar Wage dan Pasar Manis Purwokerto terdapat Bawor Mart yang menyediakan beras sesuai HET untuk mendukung stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP).

Menurut dia, beras SPHP juga didistribusikan ke pasar-pasar tradisional lainnya sebagai upaya pengendalian harga komoditas pangan itu.

"Ini mau kita tambah jumlahnya supaya di tempat-tempat lain termasuk pasar-pasar tradisional, ritel-ritel, dan toko-toko modern akan kami pasok beras SPHP agar semuanya terkendali," katanya.

Ia mengakui dalam rakor pengendalian inflasi bersama Mendagri, Banyumas mendapat apresiasi karena inflasinya masuk 10 besar terendah di Indonesia.

Oleh karena itu, kata dia, pihaknya akan terus bekerja keras dalam upaya pengendalian inflasi di Banyumas.

"Tadi saya identifikasi satu per satu, bahwa yang kesatu, barangnya ada, tersedia, saya pastikan itu. Kita itu jumlah produksi padinya berapa, tadi saya hitung ketersediaan kita di bulan Februari surplus beras," katanya.

Menurut dia, hal itu berarti stok beras yang ada di gudang Perum Bulog Cabang Banyumas maupun yang tersedia di pasar termasuk beras yang disimpan masyarakat itu mencukupi kebutuhan.

Setelah barangnya ada, kata dia, yang kedua berupa keterjangkauan, sehingga beras harus terjangkau oleh masyarakat dengan adanya bantuan beras murah dari pemerintah (beras SPHP, red.).

Selain menyediakan beras dengan harga yang terjangkau sesuai HET, lanjut dia, ada pula cadangan beras pemerintah yang dibagikan secara gratis kepada keluarga penerima manfaat bantuan pangan.

"Kemudian yang ketiga, kita melakukan komunikasi efektif dengan Kemendagri, dengan instansi vertikal lainnya, termasuk juga kita berupaya betul agar distribusinya lancar. Kita cek satu per satu soal itu, dan alhamdulillah ada wujudnya, kita masih bagus dalam pengendalian inflasi," katanya menegaskan.

Disinggung mengenai persiapan menghadapi momentum Ramadhan, Pj Bupati mengatakan pihaknya pada hari Senin (4/3) akan melakukan pemantauan ketersediaan beras di gudang Bulog.

"Tapi informasi hari ini (26/2), ketersediaan pangan di Bulog sudah cukup. Tapi saya akan cek, termasuk hari Rabu (28/2) dan Kamis (29/2) besok, saya akan turun ke lapangan untuk memastikan bahwa barangnya memang tersedia di pasar," katanya.

Baca juga: Pemkab Batang siapkan 829.360 ton beras cegah kenaikan harga pangan

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024