Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, membangun lima unit stasiun pompa air di sejumlah titik rawan untuk mencegah banjir dan rob di wilayah itu.

Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid di Pekalongan, Senin, mengatakan bahwa lima stasiun pompa tersebut dibangun di Sibulanan, Clumprit, Susukan, Perumahan Jalan Seruni, dan Bendung Gerak.

"Tahun ini, kami menargetkan lima stasiun pompa yang dibangun. Semoga stasiun pompa tersebut segera terselesaikan untuk mengantisipasi banjir dan rob," katanya.

Menurut dia, perlu adanya sinergi dengan masyarakat untuk tidak membuang sampah di sembarang tempat sebagai upaya untuk mendukung pencegahan banjir dan rob di daerah.

Selain itu, kata dia, masyarakat juga perlu bergotong royong untuk membersihkan gorong-gorong di depan rumah dan sekitarnya agar saluran tidak terhambat.

"Proses perawatan untuk memastikan suatu aset berfungsi dengan baik di setiap stasiun pompa dengan melibatkan kepedulian warga agar tidak membuang sampah ke sungai," katanya.

"Ini dibutuhkan sinergi juga dengan masyarakat untuk tidak membuang sampah di sungai. Masyarakat tentunya tak ingin banjir dan rob terjadi lagi dengan tidak membuang sampah di sembarang tempat," katanya.

Pelaksana Teknis Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana Agus Priyanto mengatakan masing-masing stasiun pompa air tersebut memiliki kapasitas volume yang berbeda-beda.

Misalnya, untuk kapasitas stasiun pompa Sibulanan ada 3 buah pompa yang terdiri atas 2 pompa berkapasitas 1.500 liter per detik, dan 1 pompa berkapasitas 500 liter/detik.

Kemudian, kapasitas stasiun pompa Susukan dan Clumprit masing-masing ada 4 buah pompa yaitu masing -masing 3 buah pompa berkapasitas 1.500 liter/detik dan 1 buah pompa dengan kapasitas 500 liter/detik.

"Adapun, stasiun pompa Jalan Seruni nantinya ada 2 pompa dengan kapasitas 500 liter per detik. Paling besar di Bendung Gerak yakni ada 3 pompa dengan kapasitas 15.000 liter per detik dan 1 pompa lumpur," katanya.

Menurut dia, pembangunan 3 stasiun pompa air tersebut diperkirakan beroperasi akhir April 2024 yang nantinya masing-masing pompa akan dijaga 8 orang.

"Kami berharap stasiun pompa itu dapat berfungsi untuk menangani genangan air di Kecamatan Pekalongan Barat dan Pekalongan Utara yang merupakan wilayah rawan banjir," katanya.
 

Pewarta : Kutnadi
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024