Semarang (ANTARA) - Rencana relokasi Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Pekalongan memasuki tahap final dan lapas yang terletak di jantung Kota Batik itu dipastikan pindah ke lahan yang baru.
Lokasi persisnya yakni di Desa Larikan Kecamatan Doro, Kabupaten Pekalongan, yang ditaksir memiliki luas 3,47 hektare.
Kepastian pemindahan Lapas Pekalongan itu diperkuat setelah Pemkab Pekalongan dan Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah menggelar Penandatanganan Berita Acara Kesepakatan Lokasi untuk Lapas Pekalongan yang baru, Rabu (17/01).
Berlangsung di Kantor Kecamatan Doro Pekalongan, momen itu sekaligus menjadi angin segar bagi Kemenkumham Jateng sebab teka-teki kepastian lahan baru untuk Lapas Pekalongan akhirnya terjawab.
Kondisi Lapas Pekalongan hari ini memang dinilai sudah tidak memenuhi standar yang berlaku. Pasalnya lapas yang telah berdiri sejak tahun 1923 itu memiliki masalah rutin yang harus dihadapi tiap musimnya, yakni banjir dan rob.
Selain itu pemindahan Lapas Pekalongan dilakukan karena lokasi yang baru memungkinkan untuk meningkatkan jumlah kapasitas warga binaan yang hari ini mengalami overload atau kelebihan penghuni.
Lokasi di Desa Larikan Kecamatan Dono ini menjadi lahan ke lima yang pernah ditinjau Kemenkumham Jateng.
Sebelumnya, ada beberapa lahan yang di plot sebagai kandidat tempat berdirinya Lapas Pekalongan baru, namun berdasarkan beberapa pertimbangan, lahan-lahan tersebut belum sepenuhnya memenuhi kriteria.
Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jateng Tejo Harwanto dalam kesempatan itu juga menyempatkan diri meninjau langsung lahan baru untuk Lapas Pekalongan.
Bak jatuh cinta pada pandangan pertama, Kakanwil tampak terkesan dengan lokasi baru untuk Lapas Pekalongan. Pria asli Jakarta itu menilai lahan terbaru ini sangat layak.
"Wah saya cocok sekali ini dengan lahan kaya begini," tutur Tejo.
"Saya lebih cocok lahan di dataran tinggi seperti ini dari pada di pinggir-pinggir tol," tambahnya berpendapat.
Dari luas lahan yang tersedia, Tejo menilai sangat proporsional untuk membangun sebuah Lapas yang di dalamnya akan berdiri banyak bangunan, misalnya, gedung perkantoran, ruang hunian, ruang perawatan dan pembinaan, ruang ibadah dan lain sebagainya.
"Saya berharap lewat rencana relokasi ini tugas fungsi lapas makin maksimal karena fasilitas akan tersedia makin baik," ujar Tejo.
"Semoga rencana ini juga dapat memberikan efek positif bagi ekonomi masyarakat sekitar," sambungnya.
Hadir mendampingi Kakanwil dalam kesempatan itu, Kepala Divisi Administrasi Hajrianor, Kepala Program dan Humas Toni Sugiarto, Kepala Sub Bagian Program dan Pelaporan Dedi Hartono, Kepala Lapas Kelas IIA Pekalongan Asih Widodo, dan Kepala Rubasan Pekalongan Donny Setiawan. ***
Lokasi persisnya yakni di Desa Larikan Kecamatan Doro, Kabupaten Pekalongan, yang ditaksir memiliki luas 3,47 hektare.
Kepastian pemindahan Lapas Pekalongan itu diperkuat setelah Pemkab Pekalongan dan Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah menggelar Penandatanganan Berita Acara Kesepakatan Lokasi untuk Lapas Pekalongan yang baru, Rabu (17/01).
Berlangsung di Kantor Kecamatan Doro Pekalongan, momen itu sekaligus menjadi angin segar bagi Kemenkumham Jateng sebab teka-teki kepastian lahan baru untuk Lapas Pekalongan akhirnya terjawab.
Kondisi Lapas Pekalongan hari ini memang dinilai sudah tidak memenuhi standar yang berlaku. Pasalnya lapas yang telah berdiri sejak tahun 1923 itu memiliki masalah rutin yang harus dihadapi tiap musimnya, yakni banjir dan rob.
Selain itu pemindahan Lapas Pekalongan dilakukan karena lokasi yang baru memungkinkan untuk meningkatkan jumlah kapasitas warga binaan yang hari ini mengalami overload atau kelebihan penghuni.
Lokasi di Desa Larikan Kecamatan Dono ini menjadi lahan ke lima yang pernah ditinjau Kemenkumham Jateng.
Sebelumnya, ada beberapa lahan yang di plot sebagai kandidat tempat berdirinya Lapas Pekalongan baru, namun berdasarkan beberapa pertimbangan, lahan-lahan tersebut belum sepenuhnya memenuhi kriteria.
Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jateng Tejo Harwanto dalam kesempatan itu juga menyempatkan diri meninjau langsung lahan baru untuk Lapas Pekalongan.
Bak jatuh cinta pada pandangan pertama, Kakanwil tampak terkesan dengan lokasi baru untuk Lapas Pekalongan. Pria asli Jakarta itu menilai lahan terbaru ini sangat layak.
"Wah saya cocok sekali ini dengan lahan kaya begini," tutur Tejo.
"Saya lebih cocok lahan di dataran tinggi seperti ini dari pada di pinggir-pinggir tol," tambahnya berpendapat.
Dari luas lahan yang tersedia, Tejo menilai sangat proporsional untuk membangun sebuah Lapas yang di dalamnya akan berdiri banyak bangunan, misalnya, gedung perkantoran, ruang hunian, ruang perawatan dan pembinaan, ruang ibadah dan lain sebagainya.
"Saya berharap lewat rencana relokasi ini tugas fungsi lapas makin maksimal karena fasilitas akan tersedia makin baik," ujar Tejo.
"Semoga rencana ini juga dapat memberikan efek positif bagi ekonomi masyarakat sekitar," sambungnya.
Hadir mendampingi Kakanwil dalam kesempatan itu, Kepala Divisi Administrasi Hajrianor, Kepala Program dan Humas Toni Sugiarto, Kepala Sub Bagian Program dan Pelaporan Dedi Hartono, Kepala Lapas Kelas IIA Pekalongan Asih Widodo, dan Kepala Rubasan Pekalongan Donny Setiawan. ***