Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, kembali melanjutkan pembangunan sentra industri hasil tembakau (SIHT) setelah sebelumnya membangun pagar dan drainase, kini dilanjutkan pembangunan gudang produksi rokok dengan anggaran Rp11,3 miliar.
"Rencananya dengan anggaran sebesar Rp11,3 miliar yang bersumber dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT), akan digunakan untuk membangun empat unit gudang produksi dan satu hanggar untuk Bea Cukai," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kudus Rini Kartika Hadi Ahmawati di Kudus, Senin.
Selain itu, kata dia, ada kegiatan pembuatan instalasi pengolahan air limbah (IPAL), kelanjutan pembuatan pagar keliling, pagar depan, sumur, serta pengerasan jalan.
Ia memperkirakan total ada 10-an paket kegiatan, yang sebagian besar ditawarkan kepada pihak ketiga melalui mekanisme lelang, meskipun ada pula yang penunjukan langsung karena anggarannya kurang dari Rp200 juta.
Untuk mempercepat proses pengerjaan, maka pekan ini mulai disusun perencanaan. Sedangkan lelang ditargetkan awal bulan Maret 2024.
Dengan lahan seluas 3,7 hektare di Kecamatan Jekulo tersebut, rencananya bisa dibangun 15 unit gudang produksi rokok.
Akan tetapi, kata dia, pelaksanaannya dilakukan secara bertahap karena harus menyesuaikan dengan ketersediaan anggarannya.
Sementara kegiatan tahun sebelumnya, yakni pembangunan pagar keliling, talud, serta drainase dengan anggaran yang disediakan sebesar Rp21 miliar.
Baca juga: Gudang produksi rokok SIHT Kudus dianggarkan Rp16 miliar
"Rencananya dengan anggaran sebesar Rp11,3 miliar yang bersumber dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT), akan digunakan untuk membangun empat unit gudang produksi dan satu hanggar untuk Bea Cukai," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kudus Rini Kartika Hadi Ahmawati di Kudus, Senin.
Selain itu, kata dia, ada kegiatan pembuatan instalasi pengolahan air limbah (IPAL), kelanjutan pembuatan pagar keliling, pagar depan, sumur, serta pengerasan jalan.
Ia memperkirakan total ada 10-an paket kegiatan, yang sebagian besar ditawarkan kepada pihak ketiga melalui mekanisme lelang, meskipun ada pula yang penunjukan langsung karena anggarannya kurang dari Rp200 juta.
Untuk mempercepat proses pengerjaan, maka pekan ini mulai disusun perencanaan. Sedangkan lelang ditargetkan awal bulan Maret 2024.
Dengan lahan seluas 3,7 hektare di Kecamatan Jekulo tersebut, rencananya bisa dibangun 15 unit gudang produksi rokok.
Akan tetapi, kata dia, pelaksanaannya dilakukan secara bertahap karena harus menyesuaikan dengan ketersediaan anggarannya.
Sementara kegiatan tahun sebelumnya, yakni pembangunan pagar keliling, talud, serta drainase dengan anggaran yang disediakan sebesar Rp21 miliar.
Baca juga: Gudang produksi rokok SIHT Kudus dianggarkan Rp16 miliar