Semarang (ANTARA) - Yayasan Perguruan Islam Pesantren Sabilil Muttaqien (YPI PSM) Randublatung, Blora, mengadakan studi tiru ke PSM Pangandaran Jawa Barat dalam rangka peningkatan ilmu pengetahuan dan pondok pesantren.
Kunjungan tersebut dilaksanakan pada hari Sabtu, 6 Januari 2024, diikuti oleh pengurus yayasan serta perwakilan guru PSM Randublatung yang terdiri atas 11 orang dari pengurus yayasan dan boarding school (asrama), 2 guru RA, 5 guru MI, 12 guru MTs, dan 15 guru SMK.
Kunjungan ini dilaksanakan untuk menjalin silaturahmi dengan PSM Pangandaran dan belajar lebih mengenai ilmu pendidikan serta ilmu pondok pesantren yang diterapkan disana. Rombongan PSM Randublatung sangat tersanjung atas penyambutan dari ustaz dan ustazah serta santri yang ada di PSM Pangandaran. Serta dihadiri langsung oleh Ketua Majelis Pimpinan Pusat (MPP) PSM Takeran Bapak M.T. Yanuar Miryanta.
Ketua Majelis Pimpinan Pusat (MPP) PSM Takeran Bapak M.T. Yanuar Miryanta atau yang sering disapa Gus Ryan menyampaikan bahwa silaturahmi ini merupakan kunjungan pertama kali nya PSM Randublatung ke PSM Pangandaran.
Harapannya, akan selalu terjalin silaturahmi yang baik ke depannya dan PSM semakin berkembang. Tak terlewatkan, ia juga memberikan banyak wejangan, salah satunya yaitu “Berjuanglah bersama atas nama PSM, pertahankan nama PSM, jalin silaturahmi untuk memajukan pendidikan dan semata-mata mengharap barokahnya Allah.”
Dalam sambutannya, Alifa Nur Fitri, M.I.Kom berharap Boarding School PSM Blora yang sudah berjalan selama 2 tahun dapat belajar ilmu pondok hingga kurikulumnya dan semoga PSM Blora bisa berkembang besar seperti di PSM Pangandaran ini serta ada sinergi antara PSM Randublatung dan PSM Pangandaran terutama pendampingan program tahfiz.
Rohmadi, Kepala MTs. PSM Randublatung, menambahkan harapan dari PSM Randublatung bahwa PSM Blora sangat ingin mempelajari bagaimana ilmu pendidikan/formal serta ilmu pondok yang diterapkan, kurikulum, serta pengelolaan sarpras yang ada di Pangandaran ini.
Ustaz Sahlan menceritakan sejarah singkat berdirinya PSM Pangandaran ini. Ia menyampaikan bahwa PSM Pangandaran ini dulunya adalah PSM Ciamis pada tahun 1999, PSM Pangandaran memulai pendidikan pada tahun 2002. Model pesantren yang dipakai yaitu kombinasi dari ilmu salafiyah dan modern.
ia juga menyampaikan bahwa setiap santri yang mondok di PSM, diwajibkan untuk belajar/sekolah di PSM, setiap santri harus berprestasi, dan pembelajaran di sini menekankan ilmu agama yang lebih dibanding ilmu pengetahuan.
Acara dilanjutkan dengan berkeliling pondok untuk mengetahui lebih dalam sistem yang diterapkan di PSM Pangandaran.
Acara kunjungan/studi tiru berjalan dengan lancar dan banyak sekali ilmu yang didapatkan dari PSM Pangandaran pada kali ini. Tak lupa acara ditutup dengan pemberian kenang-kenangan serta foto bersama. Semoga dengan acara kunjungan ini dapat lebih meningkatkan pendidikan formal dan pondok PSM Randublatung. ***
Kunjungan tersebut dilaksanakan pada hari Sabtu, 6 Januari 2024, diikuti oleh pengurus yayasan serta perwakilan guru PSM Randublatung yang terdiri atas 11 orang dari pengurus yayasan dan boarding school (asrama), 2 guru RA, 5 guru MI, 12 guru MTs, dan 15 guru SMK.
Kunjungan ini dilaksanakan untuk menjalin silaturahmi dengan PSM Pangandaran dan belajar lebih mengenai ilmu pendidikan serta ilmu pondok pesantren yang diterapkan disana. Rombongan PSM Randublatung sangat tersanjung atas penyambutan dari ustaz dan ustazah serta santri yang ada di PSM Pangandaran. Serta dihadiri langsung oleh Ketua Majelis Pimpinan Pusat (MPP) PSM Takeran Bapak M.T. Yanuar Miryanta.
Ketua Majelis Pimpinan Pusat (MPP) PSM Takeran Bapak M.T. Yanuar Miryanta atau yang sering disapa Gus Ryan menyampaikan bahwa silaturahmi ini merupakan kunjungan pertama kali nya PSM Randublatung ke PSM Pangandaran.
Harapannya, akan selalu terjalin silaturahmi yang baik ke depannya dan PSM semakin berkembang. Tak terlewatkan, ia juga memberikan banyak wejangan, salah satunya yaitu “Berjuanglah bersama atas nama PSM, pertahankan nama PSM, jalin silaturahmi untuk memajukan pendidikan dan semata-mata mengharap barokahnya Allah.”
Dalam sambutannya, Alifa Nur Fitri, M.I.Kom berharap Boarding School PSM Blora yang sudah berjalan selama 2 tahun dapat belajar ilmu pondok hingga kurikulumnya dan semoga PSM Blora bisa berkembang besar seperti di PSM Pangandaran ini serta ada sinergi antara PSM Randublatung dan PSM Pangandaran terutama pendampingan program tahfiz.
Rohmadi, Kepala MTs. PSM Randublatung, menambahkan harapan dari PSM Randublatung bahwa PSM Blora sangat ingin mempelajari bagaimana ilmu pendidikan/formal serta ilmu pondok yang diterapkan, kurikulum, serta pengelolaan sarpras yang ada di Pangandaran ini.
Ustaz Sahlan menceritakan sejarah singkat berdirinya PSM Pangandaran ini. Ia menyampaikan bahwa PSM Pangandaran ini dulunya adalah PSM Ciamis pada tahun 1999, PSM Pangandaran memulai pendidikan pada tahun 2002. Model pesantren yang dipakai yaitu kombinasi dari ilmu salafiyah dan modern.
ia juga menyampaikan bahwa setiap santri yang mondok di PSM, diwajibkan untuk belajar/sekolah di PSM, setiap santri harus berprestasi, dan pembelajaran di sini menekankan ilmu agama yang lebih dibanding ilmu pengetahuan.
Acara dilanjutkan dengan berkeliling pondok untuk mengetahui lebih dalam sistem yang diterapkan di PSM Pangandaran.
Acara kunjungan/studi tiru berjalan dengan lancar dan banyak sekali ilmu yang didapatkan dari PSM Pangandaran pada kali ini. Tak lupa acara ditutup dengan pemberian kenang-kenangan serta foto bersama. Semoga dengan acara kunjungan ini dapat lebih meningkatkan pendidikan formal dan pondok PSM Randublatung. ***