Solo (ANTARA) - Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Surakarta optimistis sektor asuransi di wilayah Solo Raya terus tumbuh positif seiring dengan meningkatnya literasi masyarakat terhadap sektor keuangan tersebut.
Wakil Ketua II AAUI Surakarta Muhammad Sofyan di Solo, Jawa Tengah, Senin mengatakan selain meningkatnya literasi keuangan salah satunya di sektor asuransi, perkiraan pertumbuhan tersebut juga karena melihat kebutuhan masyarakat.
Ia mengatakan di wilayah Solo dan sekitarnya terlihat adanya pertumbuhan terkait kebutuhan produk asuransi untuk proteksi aset.
"Apalagi ini memasuki tahun politik," katanya.
Meski secara umum belum ada angka pasti, Supervisor Marketing perusahaan asuransi Malaka Trust Wawanan Insurance ini mengatakan di perusahaannya ada kenaikan permintaan produk asuransi sekitar 5 persen.
"Peningkatan ini mulai terasa sejak awal tahun ini," katanya.
Melihat kondisi tersebut, menurut dia kemungkinan proteksi disiapkan untuk menyambut tahun politik.
"Dengan adanya tahun politik, banyak pemilik usaha memproteksi usahanya dengan asuransi. Jelang tahun politik ini sudah pada beli, ketika ada kekhawatiran saya rasa wajar saja," katanya.
Sebelumnya, Kepala Sub Bagian Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Surakarta Susana Diah Kusumaningrum mengatakan melihat survei literasi dan inklusi keuangan di Indonesia pada tahun 2022, khususnya di sektor asuransi angkanya masih cukup rendah, yakni sebesar 31,72 persen dan angka inklusi sebesar 16,63 persen.
"Ini PR apakah kita perlu edukasi atau sebelumnya masyarakat yang sudah trauma dengan asuransi bisa percaya diri kembali kalau kita butuh asuransi sebagai proteksi diri," katanya.
Baca juga: Allianz Syariah luncurkan Gerakan Mengasuransikan 10.000 Masyarakat Indonesia
Wakil Ketua II AAUI Surakarta Muhammad Sofyan di Solo, Jawa Tengah, Senin mengatakan selain meningkatnya literasi keuangan salah satunya di sektor asuransi, perkiraan pertumbuhan tersebut juga karena melihat kebutuhan masyarakat.
Ia mengatakan di wilayah Solo dan sekitarnya terlihat adanya pertumbuhan terkait kebutuhan produk asuransi untuk proteksi aset.
"Apalagi ini memasuki tahun politik," katanya.
Meski secara umum belum ada angka pasti, Supervisor Marketing perusahaan asuransi Malaka Trust Wawanan Insurance ini mengatakan di perusahaannya ada kenaikan permintaan produk asuransi sekitar 5 persen.
"Peningkatan ini mulai terasa sejak awal tahun ini," katanya.
Melihat kondisi tersebut, menurut dia kemungkinan proteksi disiapkan untuk menyambut tahun politik.
"Dengan adanya tahun politik, banyak pemilik usaha memproteksi usahanya dengan asuransi. Jelang tahun politik ini sudah pada beli, ketika ada kekhawatiran saya rasa wajar saja," katanya.
Sebelumnya, Kepala Sub Bagian Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Surakarta Susana Diah Kusumaningrum mengatakan melihat survei literasi dan inklusi keuangan di Indonesia pada tahun 2022, khususnya di sektor asuransi angkanya masih cukup rendah, yakni sebesar 31,72 persen dan angka inklusi sebesar 16,63 persen.
"Ini PR apakah kita perlu edukasi atau sebelumnya masyarakat yang sudah trauma dengan asuransi bisa percaya diri kembali kalau kita butuh asuransi sebagai proteksi diri," katanya.
Baca juga: Allianz Syariah luncurkan Gerakan Mengasuransikan 10.000 Masyarakat Indonesia