Temanggung (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, mengimbau kepada para peserta Pemilu 2024 untuk berupaya kepada para pemilih menjadi cerdas dan rasional.
"Para pemilih yang cerdas dan rasional itu artinya memilih bukan atas dasar atau preferensi politik uang, bukan karena hoaks, dan ujaran kebencian," kata Ketua KPU Kabupaten Temanggung Henry Sofyan Rois di Temanggung, Rabu.
"Bukan pula atas politisi SARA, artinya menggunakan sentimen SARA untuk menggaet pemilih. Tetapi berupaya untuk pemilih tidak seperti itu, tetapi pemilih yang rasional yang cerdas yang nanti memilih berdasarkan rekam jejak dari calon," katanya.
Henry juga mengimbau para pemilih agar perlu memperhatikan visi misi dan program atau gagasan dari para peserta Pemilu 2024.
"Ini termasuk etika nanti berkampanye ada debat, ada kampanye tertutup dengan orasi, yang diharapkan muncul dari para peserta, sehingga nanti para pemilih memilih berdasarkan gagasan, visi misi dan programnya," katanya.
Sementara itu anggota Bawaslu Kabupaten Temanggung Maria Ulfah mengatakan pelaksanaan kampanye pemilu itu selagi tidak melanggar ketentuan larangan dalam kampanye, misalkan tidak menghina suku atau tidak mempermasalahkan dasar hukum Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.
"Tetap menjaga persatuan, tidak membuat keonaran, tidak mengadu domba, tidak mengandung unsur SARA , tidak menjanjikan dengan uang ataupun materi lainnya tidak merusak alat peraga kampanye itu yang termasuk dalam kampanye," katanya.
Ia juga menyampaikan bahwa kampanye di lembaga pendidikan tinggi diperbolehkan asalkan mendapat izin dari penanggung jawab dan itu dilaksanakan pada hari Sabtu dan Minggu dengan tidak mengesampingkan substansi, tidak mengganggu kegiatan pembelajaran di lembaga pendidikan tersebut.
"Itu pun hanya diperbolehkan di perguruan tinggi, kalau di SMA/SMK itu tidak boleh karena masih banyak yang belum mempunyai hak pilih," katanya
Baca juga: Polres Kudus patroli ke gudang logistik pemilu dan kantor KPU
"Para pemilih yang cerdas dan rasional itu artinya memilih bukan atas dasar atau preferensi politik uang, bukan karena hoaks, dan ujaran kebencian," kata Ketua KPU Kabupaten Temanggung Henry Sofyan Rois di Temanggung, Rabu.
"Bukan pula atas politisi SARA, artinya menggunakan sentimen SARA untuk menggaet pemilih. Tetapi berupaya untuk pemilih tidak seperti itu, tetapi pemilih yang rasional yang cerdas yang nanti memilih berdasarkan rekam jejak dari calon," katanya.
Henry juga mengimbau para pemilih agar perlu memperhatikan visi misi dan program atau gagasan dari para peserta Pemilu 2024.
"Ini termasuk etika nanti berkampanye ada debat, ada kampanye tertutup dengan orasi, yang diharapkan muncul dari para peserta, sehingga nanti para pemilih memilih berdasarkan gagasan, visi misi dan programnya," katanya.
Sementara itu anggota Bawaslu Kabupaten Temanggung Maria Ulfah mengatakan pelaksanaan kampanye pemilu itu selagi tidak melanggar ketentuan larangan dalam kampanye, misalkan tidak menghina suku atau tidak mempermasalahkan dasar hukum Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.
"Tetap menjaga persatuan, tidak membuat keonaran, tidak mengadu domba, tidak mengandung unsur SARA , tidak menjanjikan dengan uang ataupun materi lainnya tidak merusak alat peraga kampanye itu yang termasuk dalam kampanye," katanya.
Ia juga menyampaikan bahwa kampanye di lembaga pendidikan tinggi diperbolehkan asalkan mendapat izin dari penanggung jawab dan itu dilaksanakan pada hari Sabtu dan Minggu dengan tidak mengesampingkan substansi, tidak mengganggu kegiatan pembelajaran di lembaga pendidikan tersebut.
"Itu pun hanya diperbolehkan di perguruan tinggi, kalau di SMA/SMK itu tidak boleh karena masih banyak yang belum mempunyai hak pilih," katanya
Baca juga: Polres Kudus patroli ke gudang logistik pemilu dan kantor KPU