Semarang (ANTARA) - Ketua Umum MUI Jawa Tengah Dr. K.H. Ahmad Darodji, M.Si mengajak sekitar 25 juta pemilih di Jawa Tengah menggunakan hak mereka pada Pemilu 2024 pada 14 Februari mendatang.

“Jangan golput dan jangan takut berbeda pilihan, yang penting semua pihak harus saling menghargai pilih masing-masing, menjaga persatuan dan kesatuan. Pemilu adalah pesta demokrasi melalui mekanisme lima tahunan,” ajak Kiai Darodji di Semarang dalam siaran pers MUI Jateng yang diterima, Selasa.

Seruan itu disampaikan Ketua MUI Jateng dalam dialog interaktif program “Ulama Menyapa” MUI Jawa Tengah, di TVKU, yang dipandu Myra Azzahra, Senin (27/11/2023).

Selain Kiai Darodji, tampil pula sebagai narasumber Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol. Stefanus Satake Bayu dan Agung Kristiyanto dari Badan Kesbangpol Jawa Tengah.

Kepala Biro Humas Polda Jateng menegaskan, untuk mengamankan Pemilu 2024, Polda Jawa Tengah mengerahkan 22.746 personel Polri, didukung sekitar 5.000 TNI. Pengaman dimulai 29 Oktober 2023 hingga 30 Oktober 2024. Hal yang diamankan termasuk pengamanan VVIP. 

Badan Kesbangpol Jawa Tengah dalam mendukung Pemilu 2024, di antaranya menggelar deklarasi pemilu damai, menegakkan dan menjaga netralitas ASN serta memperbanyak pendidikan politik kepada ormas, generasi muda, serta masyarakat luas.

Darodji lebih lanjut menegaskan kontribusi MUI Jateng untuk suksesnya Pemilu 2024, antara  lain, menyelenggarakan empat kali seminar bertema pemilu damai. Empat Topik yang diusung, masing-masing, 1) Pemilu adalah Pesta, Bukan Petaka. 2) Menemukan Pemimpin yang Baik, Janji Pemilu adalah Utang dan topik 4), Kemenangan Pemilu adalah Kemenangan Bersama.

Rencananya, menjelang Pemilu 2024, MUI Jawa Tengah akan menyelenggarakan khotbah Jumat serentak di 35 masjid dengan tema urgensi pemilu damai sekaligus mengajak masyarakat untuk tidak golput. Naskah khotbah akan dicetak dalam bahasa Indonesia dan Jawa.

Polda Jawa Tengah, kata Kombes Pol Bayu, akan terus memetakan daerah yang dianggap rawan kerusuhan. Langkah antisipasi meliputi  cooling system, pendekatan intens kepada tokoh masyarakat, memasifkan patroli siber di dunia maya serta aktif memperingatkan atas berbagai ujaran kebencian di medsos.

Menjawab penelpon, Bayu menegaskan selama ini sinergi para pihak di Jawa Tengah, termasuk dengan MUI Jateng, sangat bagus sehingga Jawa Tengah tetap dalam suasana kondusif.

“Kita aktif bersama mengamankan Jawa Tengah. Termasuk kegiatan deklarasi pemilu damai, sangat membantu menciptakan  keamanan yang kondusif,” tegasnya.

Sementara Kiai Darodji menjawab penelpon, tentang cara menentukan pilihan di antara banyak calon, memberi kiat, yakni dengan membaca rekam jejak di antara pasangan itu yg paling cocok.

Merespons penanya, apakah perlu shalat istikharah untuk menentukan pilihan yang baik, Kiai Darodji menjawab, shalat istikharah sebagai pilihan yang bagus meminta kepada Gusti Allah untuk memilihkan yang terbaik.


Amplop serangan fajar haram

Penelpon lain bertanya, biasanya menjelang pemilu banyak terjadi serangan fajar. Apa hukumnya bila kita terima uangnya tetapi tidak milih orangnya?

Menjawab hal tersebut, Kiai Darodji menegaskan, setiap pemilu, pilkada, pilkades, selalu ada kejadian seperti itu. Maka untuk menuju ke TPS, penting untuk membaca basmalah dan diawali salat istikharah.

Menurut Darodji, pemberian amplop seperti itu hukumnya haram bagi penerima dan pemberi. Keduanya akan masuk neraka. Bila uang tersebut diterima dan kemudian diberikan untuk infak masjid, panti asuhan atau yang lain meski kurang baik tetapi dosanya lebih ringan daripada untuk diri sendiri. ***

Pewarta : Achmad Zaenal M
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024