Kebumen (ANTARA) - Calon Presiden Ganjar Pranowo menghadiri silahturahmi masyayikh secara daring yang dilakukan bersamaan dengan Pertemuan Badal Thoriqoh Qodiriyah Wan Naqsabandiyah asuhan KH Achmad Chalwani di Desa Lajer, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Sabtu.
Pada acara yang turut dihadiri mantan Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) dan ulama dari berbagai wilayah seperti Pengasuh Ponpes An Nawawi Berjan KH Achmad Chalwani, Ganjar pun menyapa para para kiai, ulama dan masyayikh untuk meminta maaf tidak bisa hadir secara langsung dalam acara tersebut.
“Saya mohon maaf tidak bisa hadir, tapi dengan tekonologi kita bisa berjumpa,” kata Ganjar.
Ganjar pun berkata pentingnya menjaga hubungan antara umara dengan ulama karena dari itulah, saat menjabat sebagai Gubernur Jateng, dirinya bersama Gus Yasin selalu melibatkan semua pihak ketika akan membuat sebuah keputusan.
“Ketika pemerintahan harus mengambil keputusan dan itu kita membaca punya potensi yang berdampak ke masyarakat, dan tentu saja. Kira-kira baiknya agar sebuah sistem berjalan dengan baik,” ujarnya.
Pada saat itu juga, Ganjar sebagai calon presiden dirinya meminta doa dan restu kepada para kiai, ulama dan masyayikh agar perhelatan Pilpres 2024 bisa berjalan dengan lancar.
“Mohon doanya, mohon dukungannya mudah-mudahan pemilu nanti berjalan lancar,” katanya.
Ia pun juga mengajak kepada masyarakat untuk menjadikan pesta demokrasi lima tahunan ini bisa berjalan dengan lancar dan damai.
Menurut dia, masyarakat tidak mengeluarkan kata-kata yang menyinggung perasaan orang lain ataupun mengeluarkan berita bohong atau hoaks yang membuat perpecahan.
“Sedikit mungkin hati-hati agar tidak menyinggung perasaan orang, hati-hati kita menggunakan medsos agar kemudian tidak ada fitnah yang lebih banyak,” ujarnya.
Acara silahturahmi masyayikh di Kabupaten Kebumen turut dihadiri Pengasuh Ponpes An Nawawi Berjan KH Achmad Chalwani, Pengasuh Pesantren Al-Anwar-4, Sarang, Kabupaten Rembang KH Taj Yasin Maimoen Zubair, Pengasuh Ponpes Al Hikmah Sleman KH Agus Masruri.
Kemudian ada pengasuh Ponpes Al Asy’ariah Wonosobo KH Atho’illah Asy’ari, pengasuh Ponpes Miftahul Ulum Lirap Kebumen KH Yasir, Pengasuh Ponpes An Nawawi Berjan KH Chamid Nur.
Selanjutnya, pengasuh Ponpes An Nawawi 5 Wonosobo KH Mu’alim, Pengasuh PP Ar Rahman Purworejo KH Abdul Roqib, Pengasuh Ponpes Miftahul Anwar Pekeyongan Gus Ahmad Nasrullah, Pengasuh Majelis Sholawat Bolo Sewu Gus Fahim Muarif.
Pengasuh Ponpes Sirrul Asror Muntilan Magelang KH Faisol Khafiduddin, Dansatkornas Banser Habibullah, Pengasuh Ponpes Al-Islah Kalilawang Garung Wonosobo, Pengasuh Ponpes Roudhotul Mubtadiin Krapyak Gus Arif Hakim, dan lengasuh Ponpes Ar Robithoh Krapyak Gus Mutamim, Pengasuh Pondok Pesantren Al Futuhiyyah Ali Masykur Gus Mukhlas.
Pada acara yang turut dihadiri mantan Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) dan ulama dari berbagai wilayah seperti Pengasuh Ponpes An Nawawi Berjan KH Achmad Chalwani, Ganjar pun menyapa para para kiai, ulama dan masyayikh untuk meminta maaf tidak bisa hadir secara langsung dalam acara tersebut.
“Saya mohon maaf tidak bisa hadir, tapi dengan tekonologi kita bisa berjumpa,” kata Ganjar.
Ganjar pun berkata pentingnya menjaga hubungan antara umara dengan ulama karena dari itulah, saat menjabat sebagai Gubernur Jateng, dirinya bersama Gus Yasin selalu melibatkan semua pihak ketika akan membuat sebuah keputusan.
“Ketika pemerintahan harus mengambil keputusan dan itu kita membaca punya potensi yang berdampak ke masyarakat, dan tentu saja. Kira-kira baiknya agar sebuah sistem berjalan dengan baik,” ujarnya.
Pada saat itu juga, Ganjar sebagai calon presiden dirinya meminta doa dan restu kepada para kiai, ulama dan masyayikh agar perhelatan Pilpres 2024 bisa berjalan dengan lancar.
“Mohon doanya, mohon dukungannya mudah-mudahan pemilu nanti berjalan lancar,” katanya.
Ia pun juga mengajak kepada masyarakat untuk menjadikan pesta demokrasi lima tahunan ini bisa berjalan dengan lancar dan damai.
Menurut dia, masyarakat tidak mengeluarkan kata-kata yang menyinggung perasaan orang lain ataupun mengeluarkan berita bohong atau hoaks yang membuat perpecahan.
“Sedikit mungkin hati-hati agar tidak menyinggung perasaan orang, hati-hati kita menggunakan medsos agar kemudian tidak ada fitnah yang lebih banyak,” ujarnya.
Acara silahturahmi masyayikh di Kabupaten Kebumen turut dihadiri Pengasuh Ponpes An Nawawi Berjan KH Achmad Chalwani, Pengasuh Pesantren Al-Anwar-4, Sarang, Kabupaten Rembang KH Taj Yasin Maimoen Zubair, Pengasuh Ponpes Al Hikmah Sleman KH Agus Masruri.
Kemudian ada pengasuh Ponpes Al Asy’ariah Wonosobo KH Atho’illah Asy’ari, pengasuh Ponpes Miftahul Ulum Lirap Kebumen KH Yasir, Pengasuh Ponpes An Nawawi Berjan KH Chamid Nur.
Selanjutnya, pengasuh Ponpes An Nawawi 5 Wonosobo KH Mu’alim, Pengasuh PP Ar Rahman Purworejo KH Abdul Roqib, Pengasuh Ponpes Miftahul Anwar Pekeyongan Gus Ahmad Nasrullah, Pengasuh Majelis Sholawat Bolo Sewu Gus Fahim Muarif.
Pengasuh Ponpes Sirrul Asror Muntilan Magelang KH Faisol Khafiduddin, Dansatkornas Banser Habibullah, Pengasuh Ponpes Al-Islah Kalilawang Garung Wonosobo, Pengasuh Ponpes Roudhotul Mubtadiin Krapyak Gus Arif Hakim, dan lengasuh Ponpes Ar Robithoh Krapyak Gus Mutamim, Pengasuh Pondok Pesantren Al Futuhiyyah Ali Masykur Gus Mukhlas.