Semarang (ANTARA) - Melalui Proyek Iptek bagi Desa Binaan Undip (IDBU) yang dipimpin Dr. Susiana Purwantisari serta kuliah praktik penggunaan alat pirolisis dan aplikasi asap cair untuk pengawetan makanan, mahasiswa PTN ini menggelar Pameran Sains (Science Fair) untuk mendorong partisipasi warga Desa Kataan, Kecamatan Ngadirejo, Temanggung, khususnya UMKM Ngudi Makmur I.
 
Science fair akan menyoroti pelaksanaan aplikasi asap cair dalam pengawetan makanan. Science fair mencakup berbagai kegiatan, meliputi pameran ilmiah, demonstrasi penggunaan peralatan pirolisis, dan lokakarya mahasiswa dengan penduduk desa.

Pameran sains menampilkan temuan mahasiswa tentang aplikasi asap cair untuk pengawetan makanan. Mereka menjelaskan secara rinci bagaimana asap cair dapat memperpanjang masa simpan produk pertanian sehingga memberikan manfaat tambahan bagi para petani.
 

Reaksi mahasiswa dalam Tim KKN-T 

Para mahasiswa yang terlibat dalam proyek ini senang dengan hasil yang telah dicapai. Mereka merasa proyek ini tidak hanya memberikan pengalaman nyata yang berharga, tetapi juga memberi mereka kesempatan untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat.

Penduduk desa juga mendukung inisiatif ini dan berharap alat pirolisis membantu meningkatkan ekonomi dan ketahanan pangan warga desa.

Proses pembuatan asap cair tidak terlepas dari limbah. Tim KKN-T juga menyusun program agar limbah arang tersebut dapat bermanfaat. Program tersebut dinamakan briket arang. Briket arang bisa menjadi peluang bisnis yang menjanjikan bagi masyarakat Desa Kataan.

Briket arang sebagai salah satu bentuk energi biomassa merupakan bahan bakar yang ramah lingkungan dan dapat terurai secara alami.

Proses produksinya relatif sederhana. Oleh karena itu, pengembangan briket arang mempunyai potensi besar untuk memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan yang signifikan bagi Desa Kataan.

"Briket arang ini benar-benar bagus, menambah semangat serta peluang bisnis bagi kami," ujar Ruchim Wae, ketua RW di Desa Kataan.

Tim KKN-T juga melaksanakan program-program kerja yang diinisiasi untuk mengembangkan UMKM Ngudi Makmur I, termasuk sosialisasi penggunaan QRIS.

QRIS merupakan terobosan yang bermanfaat yang tidak hanya menguntungkan konsumen. Hal ini juga akan menguntungkan UMKM dengan meningkatkan efisiensi transaksi pembayaran.

Dengan QRIS, transaksi akan jauh lebih mudah dilakukan, uang palsu dapat dihindari, lebih banyak alternatif cara pembayaran, dan transaksi tercatat secara otomatis dan dapat diambil kapanpun dibutuhkan. Diharapkan nilai ekonomi anggota UMKM Ngudi Makmur I dapat meningkat melalui implementasi QRIS.

"Saya sebagai warga lokal sekaligus anggota UMKM terbantu, sebab ini sangat memudahkan saya dalam jual beli hasil tani nantinya," Chasan, anggota UMKM Ngudi Makmur I.
 

Visi untuk masa depan

Kegiatan ini diharapkan dapat menopang pertanian berkelanjutan dan pengolahan makanan yang lebih baik di Desa Kataan.

Para mahasiswa berharap bahwa metode dan kesadaran yang telah dikembangkan bersama warga Desa Kataan akan terus diterapkan, menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan, dan manfaat jangka panjang.











*Artikel ini merupakan hasil dari liputan pribadi  Tegar Pratama Kayong Wardana (Tim KKN-T Desa Kataan 2023) pada 6 Oktober 2023.

 


Pewarta : ksm
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024