Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang, Jawa Tengah, meluncurkan Program Gerakan Penguatan Kolaborasi Penanggulangan Bencana Terpadu atau Genta Kuat dan Aplikasi Laporan Bencana Batang (Albab) guna memudahkan dan mempercepat penanganan bencana.
Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki di Batang, Jumat, mengatakan Program Genta Kuat dan Albab merupakan layanan penanggulangan dan penanganan kebencanaan yang berkolaborasi dengan pemangku kepentingan dengan memanfaatkan informasi teknologi.
"Peluncuran Genta Kuat dan Albab sebagai upaya mempercepat penanganan bencana yang sudah terintegrasi agar penanganan bencana lebih cepat, apalagi kita sebentar lagi menghadapi musim hujan," katanya.
Ia menilai dua program yang diinisiasi oleh Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) ini sangat membantu dalam upaya mempercepat penanganan dan memudahkan koordinasi dengan pemangku kepentingan lain.
Meski perangkat percepatan penanganan kebencanaan sudah dilakukan secara maksimal melalui program tersebut, pihaknya tidak menginginkan bencana terjadi di daerah itu.
Menurut dia, beberapa wilayah Batang memang memiliki potensi bencana seperti banjir, tanah longsor, dan kekeringan, yang harus diwaspadai warga.
"Kami memang fokus pada pencegahan, tidak penanganan. Namun kami tetap berupaya agar bencana dapat diminimalisasi, bahkan mungkin dicegah," kata Lani Dwi Rejeki.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Batang Ulul Azmi mengatakan aplikasi Albab tersebut cara kerjanya berdasarkan laporan.
"Ketika ada laporan bencana dari warga maupun relawan maka akan muncul notice atau pemberitahuan, sehingga kasusnya bisa langsung cepat dapat ditangani oleh relawan maupun Tim Genta Kuat yang berada di masing-masing desa," katanya.
Baca juga: Polres Batang-TNI intensifkan patroli cegah gangguan kamtibmas pemilu
Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki di Batang, Jumat, mengatakan Program Genta Kuat dan Albab merupakan layanan penanggulangan dan penanganan kebencanaan yang berkolaborasi dengan pemangku kepentingan dengan memanfaatkan informasi teknologi.
"Peluncuran Genta Kuat dan Albab sebagai upaya mempercepat penanganan bencana yang sudah terintegrasi agar penanganan bencana lebih cepat, apalagi kita sebentar lagi menghadapi musim hujan," katanya.
Ia menilai dua program yang diinisiasi oleh Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) ini sangat membantu dalam upaya mempercepat penanganan dan memudahkan koordinasi dengan pemangku kepentingan lain.
Meski perangkat percepatan penanganan kebencanaan sudah dilakukan secara maksimal melalui program tersebut, pihaknya tidak menginginkan bencana terjadi di daerah itu.
Menurut dia, beberapa wilayah Batang memang memiliki potensi bencana seperti banjir, tanah longsor, dan kekeringan, yang harus diwaspadai warga.
"Kami memang fokus pada pencegahan, tidak penanganan. Namun kami tetap berupaya agar bencana dapat diminimalisasi, bahkan mungkin dicegah," kata Lani Dwi Rejeki.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Batang Ulul Azmi mengatakan aplikasi Albab tersebut cara kerjanya berdasarkan laporan.
"Ketika ada laporan bencana dari warga maupun relawan maka akan muncul notice atau pemberitahuan, sehingga kasusnya bisa langsung cepat dapat ditangani oleh relawan maupun Tim Genta Kuat yang berada di masing-masing desa," katanya.
Baca juga: Polres Batang-TNI intensifkan patroli cegah gangguan kamtibmas pemilu