Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki meminta para peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan XVI Balitbang Diklat Kementerian Agama terus menyebarkan nilai-nilai moderasi beragama.
"Bisa menjadikan duta-duta atau pengingat di lingkungannya masing-masing tentang bagaimana kehidupan moderasi beragama ini kita rawat. Kementerian Agama harus hadir sebagai payung teduh bagi unsur semua umat beragama," ujar Wamenag pada upacara pelepasan peserta PKN II Angkatan XVI di Jakarta, Kamis.
Saiful menyatakan pelaksanaan PKN Tingkat II Angkatan XVI menjadi komitmen Kemenag dalam meningkatkan mutu dan kompetensi sumber daya manusia (SDM) di bidang kepemimpinan.
Sejalan dengan itu, terbitnya Perpres Nomor 58 Tahun 2023 tentang Penguatan Moderasi Beragama, menuntut Kemenag untuk menjadi sektor penggerak melakukan kolaborasi dengan kementerian atau lembaga lainnya.
"Dengan lahirnya Perpres tersebut, bisa menjadikan program penguatan moderasi beragama ini sebagai gerakan yang menyasar seluruh ASN, dan masyarakat Indonesia," kata dia.
Ia juga mengingatkan bahwa tahun 2023 ini hingga 2024 nanti merupakan tahun politik. Kemenag harus menjadi ‘payung teduh’ bagi seluruh unsur umat beragama di republik ini.
"Yakni memberikan pelayanan prima, menjaga pilar-pilar kehidupan berbangsa dan bernegara, seperti Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Undang-Undang Dasar 1945," kata dia.
Sementara itu, Kepala Balitbang Diklat Kemenag Amien Suyitno mengatakan PKN Angkatan XVI berjumlah 60 peserta, terdiri dari 48 pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di lingkungan Kementerian Agama, tiga peserta dari Kementerian Sosial, dua peserta dari KPK, dan tujuh peserta dari Polri.
"Penjabarannya melalui empat agenda, yaitu agenda mengelola diri, agenda kepemimpinan strategis, agenda manajemen strategis, dan agenda aktualisasi kepemimpinan strategis," kata dia.
Selama proses pelatihan, kata Suyitno, peserta dapat menunjukkan kemampuan individual dan kemampuan strategisnya. Para peserta diharapkan dapat merancang dan mengimplementasikan proyek perubahan di instansinya masing-masing.
"Bisa menjadikan duta-duta atau pengingat di lingkungannya masing-masing tentang bagaimana kehidupan moderasi beragama ini kita rawat. Kementerian Agama harus hadir sebagai payung teduh bagi unsur semua umat beragama," ujar Wamenag pada upacara pelepasan peserta PKN II Angkatan XVI di Jakarta, Kamis.
Saiful menyatakan pelaksanaan PKN Tingkat II Angkatan XVI menjadi komitmen Kemenag dalam meningkatkan mutu dan kompetensi sumber daya manusia (SDM) di bidang kepemimpinan.
Sejalan dengan itu, terbitnya Perpres Nomor 58 Tahun 2023 tentang Penguatan Moderasi Beragama, menuntut Kemenag untuk menjadi sektor penggerak melakukan kolaborasi dengan kementerian atau lembaga lainnya.
"Dengan lahirnya Perpres tersebut, bisa menjadikan program penguatan moderasi beragama ini sebagai gerakan yang menyasar seluruh ASN, dan masyarakat Indonesia," kata dia.
Ia juga mengingatkan bahwa tahun 2023 ini hingga 2024 nanti merupakan tahun politik. Kemenag harus menjadi ‘payung teduh’ bagi seluruh unsur umat beragama di republik ini.
"Yakni memberikan pelayanan prima, menjaga pilar-pilar kehidupan berbangsa dan bernegara, seperti Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Undang-Undang Dasar 1945," kata dia.
Sementara itu, Kepala Balitbang Diklat Kemenag Amien Suyitno mengatakan PKN Angkatan XVI berjumlah 60 peserta, terdiri dari 48 pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di lingkungan Kementerian Agama, tiga peserta dari Kementerian Sosial, dua peserta dari KPK, dan tujuh peserta dari Polri.
"Penjabarannya melalui empat agenda, yaitu agenda mengelola diri, agenda kepemimpinan strategis, agenda manajemen strategis, dan agenda aktualisasi kepemimpinan strategis," kata dia.
Selama proses pelatihan, kata Suyitno, peserta dapat menunjukkan kemampuan individual dan kemampuan strategisnya. Para peserta diharapkan dapat merancang dan mengimplementasikan proyek perubahan di instansinya masing-masing.