Magelang (ANTARA) - Penyuluh KB Ahli Utama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Widwiono menyampaikan bahwa sebagai salah satu provinsi prioritas penanganan stunting, Provinsi Jawa Tengah perlu bekerja ekstra untuk mempercepat penurunan angka kasus stunting di wilayahnya.

Dalam kegiatan evaluasi terpadu percepatan penurunan stunting Provinsi Jawa Tengah di Magelang, Kamis, dia mengatakan bahwa para pemangku kepentingan terkait di Jawa Tengah diharapkan bekerja ekstra untuk mempercepat penurunan kasus stunting di semua kabupaten dan kota.

Menurut data hasil Survei Status Gizi Indonesia, prevalensi stunting pada anak di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2022 sebesar 20,8 persen, turun 0,1 persen dari tahun sebelumnya.

Angka itu masih jauh lebih tinggi dari target penurunan angka kasus stunting menjadi 14 persen pada 2024 yang ditetapkan oleh pemerintah pusat.

Dalam upaya menurunkan prevalensi stunting di wilayahnya, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah antara lain berusaha meningkatkan akurasi pengukuran fisik untuk memantau pertumbuhan sekaligus mendeteksi stunting pada bayi dan balita.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno mengatakan bahwa pemerintah menyediakan alat antropometri untuk mendukung peningkatan akurasi pengukuran fisik bayi dan balita.

Menurut dia, hampir 80 persen dari sekitar 49.000 posyandu yang ada di Jawa Tengah sudah memiliki alat antropometri. 

"Nanti kita akan berkoordinasi dengan teman-teman di kabupaten/kota untuk melatih cara menggunakan alat tersebut," katanya. 

Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang Adi Waryanto mengajak semua pemangku kepentingan terkait untuk meningkatkan upaya penanggulangan stunting guna mencapai target penurunan stunting tahun 2024.

"Melalui evaluasi ini, kami mengajak kepada semua pihak dan semua sektor untuk tidak mengendorkan semangat dalam melakukan upaya-upaya percepatan penurunan stunting, sehingga tercapai target penurunan stunting menjadi 14 persen di tahun 2024," katanya.

Baca juga: Pekalongan luncurkan program "one day one egg" prevalensi stunting

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024