Sragen (ANTARA) - Bupati Sragen, Jawa Tengah Kusdinar Untung Yuni Sukowati meresmikan 13 sumur untuk mengurangi dampak kemarau panjang yang menyebabkan kekeringan di berbagai tempat di wilayah utara Sungai Bengawan, kabupaten setempat.

"Bantuan senilai Rp25 juta untuk tiap sumur tersebut diharapkan mengurangi dampak kemarau di utara bengawan di wilayah Sragen," kata Kusdinar Untung Yuni Sukowati di sela peresmian 13 sumur di Desa Srawung, Kecamatan Gesi, Kabupaten Sragen, Selasa.

Pada peresmian yang dilangsungkan di Kecamatan Gesi, Mondokan, dan Sumberlawang itu, Bupati Kusdinar mengatakan untuk pengurangan dampak kemarau belum dihitung. Namun, sebelum ada bantuan sumur, sampai saat ini droping air bersih sudah mencapai 1.000 tangki air di wilayah ini.

Menurut Bupati, kalau dikalkulasi, jika dalam satu tangki Rp300 ribu, artinya sudah keluar biaya sekitar Rp300 juta. Dengan sumur ini, bisa mengurangi bantuan droping air.

Bupati mengatakan sebenarnya sudah ada upaya penanggulangan kekeringan dengan penambahan jaringan PDAM di Tangen dan Jenar. Namun, sumur ini untuk daerah yang jangkauannya jauh dari PDAM. Lumayan bisa dimanfaatkan satu RT di setiap sumur. Regulasinya diserahkan ke kelompok masyarakat.

Bupati menjelaskan jika sudah terpasang 25 titik sumur bantuan tersebut, baru bisa dianalisa dan dihitung. Membandingkan peta kekeringan saat ini, dan melihat perubahannya setelah ada sumur bantuan tersebut.

Bupati menjelaskan untuk kualitas air, dilakukan uji laboratorium. "Kebutuhan harian sudah teratasi dengan bantuan ini. Tinggal kebutuhan air minum, biasanya masyarakat menggunakan air kemasan isi ulang. Di sini air mengandung kapur," ujarnya.

Sedangkan jalur pipa ke rumah warga, diserahkan pada kelompok masyarakat (Pokmas). Di Desa Srawung, Kecamatan Gesi, sudah ada Pokmas dan jaringan pipa yang tersedia.

Bupati menekankan bantuan disalurkan di empat kecamatan, yakni Kecamatan Gesi, Sumberlawang, Mondokan, dan Tangen. Kecamatan Gesi dibuat delapan titik dari empat desa. Di Kecamatan Mondokan ada satu titik untuk satu desa, di Sumberlawang ada empat titik di empat desa.

Bupati juga berpesan untuk menanam pohon demi memelihara cadangan air.

Sementara itu, Direktur PDAM Tirtonegoro Sragen Hanindyo Heru Pratikno mengatakan untuk cadangan air dicari cekungan yang terbesar. Pihaknya meyakini bisa bertahan tiga hingga empat tahun. Dalamnya mencapai 80 meter, jadi tidak mengganggu sumur eksisting milik warga.

Bantuan senilai Rp25 juta tiap sumur ini, sampai pada tandon. "Kami sudah membantu enam lokasi sumur. Sedangkan tujuh sumur lainnya dari berbagai pihak," ucapnya.

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024