Boyolali (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah (Jateng), membantu warga terdampak bencana kekeringan yang terus meluas hingga 10 wilayah kecamatan, dengan memasok air bersih ke wilayah itu.
"Ada 10 kecamatan di Kabupaten Boyolali yang meminta bantuan air bersih dengan total sebanyak 313 tangki isi 5.000 liter," kata Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Boyolali Suparman, di Boyolali, Senin.
Dari 10 kecamatan yang masuk daerah bencana kekeringan di Boyolali, lanjutnya, yang terbanyak mendapatkan bantuan air bersih di Wonosamodro yakni 87 tangki, kemudian Tamansari 64 tangki, disusul Kemusu sebanyak 61 tangki, dan Wonosegoro 46 tangki.
"Desa di 10 kecamatan itu yang mendapatkan bantuan air bersih terbanyak di Kedungrejo Kemusu, bantuan ada 40 tangki. Kemudian disusul Guwo (Wonosegoro) 30 tangki, Repaking (Wonosamodro) 20 tangki, Ngaren (Juwangi) sebanyak 17 tangki, dan Garangan Wonosamodro bantuan air 16 tangki," katanya.
Sedangkan, lima desanya lainnya bantuan diberikan hanya masing-masing masih di bawah 15 tangki.
"Kami pada Senin ini, telah memasok air bersih sebanyak enam tangki isi 5.000 liter di Desa Sumur, Kecamatan Tamansari, untuk membantu warga yang membutuhkan air," katanya.
Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Boyolali, Suratno, mengatakan, bencana kekeringan di Boyolali terus bertambah dari lima kecamatan kini menjadi 10 kecamatan yakni Wonosamodro, Tamansari, Kemusu, Wonosegoro, Juwangi, Selo, Andong, Klego, Cepogo, dan Gladagsari.
Kendati demikian pihaknya mengimbau masyarakat tetap tenang dan tetap berkoordinasi dengan desa setempat. Warga yang memang merasa perlu untuk mendapatkan pasokan air bersih bisa mengajukan permohonan ke BPBD Boyolali.
Terkait hal-hal lain dampak musim kemarau, pihaknya berharap masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan agar kejadian kebakaran yang akhir-akhir merebak dapat ditekan dan tidak terjadi kebakaran yang dapat merugikan semuanya.
Baca juga: Pemkab Sragen antisipasi dampak kekeringan
"Ada 10 kecamatan di Kabupaten Boyolali yang meminta bantuan air bersih dengan total sebanyak 313 tangki isi 5.000 liter," kata Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Boyolali Suparman, di Boyolali, Senin.
Dari 10 kecamatan yang masuk daerah bencana kekeringan di Boyolali, lanjutnya, yang terbanyak mendapatkan bantuan air bersih di Wonosamodro yakni 87 tangki, kemudian Tamansari 64 tangki, disusul Kemusu sebanyak 61 tangki, dan Wonosegoro 46 tangki.
"Desa di 10 kecamatan itu yang mendapatkan bantuan air bersih terbanyak di Kedungrejo Kemusu, bantuan ada 40 tangki. Kemudian disusul Guwo (Wonosegoro) 30 tangki, Repaking (Wonosamodro) 20 tangki, Ngaren (Juwangi) sebanyak 17 tangki, dan Garangan Wonosamodro bantuan air 16 tangki," katanya.
Sedangkan, lima desanya lainnya bantuan diberikan hanya masing-masing masih di bawah 15 tangki.
"Kami pada Senin ini, telah memasok air bersih sebanyak enam tangki isi 5.000 liter di Desa Sumur, Kecamatan Tamansari, untuk membantu warga yang membutuhkan air," katanya.
Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Boyolali, Suratno, mengatakan, bencana kekeringan di Boyolali terus bertambah dari lima kecamatan kini menjadi 10 kecamatan yakni Wonosamodro, Tamansari, Kemusu, Wonosegoro, Juwangi, Selo, Andong, Klego, Cepogo, dan Gladagsari.
Kendati demikian pihaknya mengimbau masyarakat tetap tenang dan tetap berkoordinasi dengan desa setempat. Warga yang memang merasa perlu untuk mendapatkan pasokan air bersih bisa mengajukan permohonan ke BPBD Boyolali.
Terkait hal-hal lain dampak musim kemarau, pihaknya berharap masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan agar kejadian kebakaran yang akhir-akhir merebak dapat ditekan dan tidak terjadi kebakaran yang dapat merugikan semuanya.
Baca juga: Pemkab Sragen antisipasi dampak kekeringan