Sragen, Jateng (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) berupaya mengantisipasi dampak kekeringan akibat kemarau panjang 2023 dengan membuat sejumlah sumur dalam
 
Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Sragen, Danang Hermawan di Kabupaten Sragen, Senin mengatakan ada enam titik sumur dalam yang seluruhnya di Kecamatan Gesi.
 
"Ini diawali di Kecamatan Gesi karena sebagai 'pilot project'. Itu dari Dinas Pekerjaan Umum dan konsultannya pakai PDAM," katanya.
 
Pihaknya berharap keberadaan sumur dalam bisa untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat. Meski demikian, jika nantinya air yang dihasilkan asin maka akan dibawa ke sistem pengolahan.
 
"Soalnya di utara Bengawan Solo kan tandus, daerah kapur. Nyari sumber mata air yang bagus ya kesulitan karena memang wilayahnya seperti itu," katanya.
 
Meski demikian, ia belum dapat memastikan apakah air dari sumur dalam nantinya aman untuk dikonsumsi, baik untuk makan maupun minum.
 
"Misalnya kalau untuk minum perlu diuji laboratorium juga," katanya.
 
Terkait hal itu, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengatakan terkait dengan kekeringan akibat kemarau panjang pada tahun ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun lalu.
 
"Ada penurunan perluasan. Meski demikian, tahun ini kami akan buat sumur dalam agar dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan air bagi warga. Insya Allah akhir bulan depan saya resmikan," katanya.

Baca juga: Kilang Cilacap salurkan bantuan air bersih untuk warga terdampak kekeringan

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024