Semarang (ANTARA) - Penguasaan kosa kata masih menjadi kesulitan di antara peserta didik, dimana mereka sudah bisa membaca atau mampu mengubah simbol menjadi bunyi, namun belum memahami isi bacaan.

"Di kelas saya setiap kali kegiatan membaca untuk pemahaman pertanyaan yang sering muncul berkaitan dengan arti dari kosa kata secara individual. Ini menunjukkan bahwa penguasaan kosa kata peserta didik secara individual masih menjadi tantangan," kata Ayu Kusumadiyastuti, guru kelas empat SDN Wonotingal Kota Semarang, di Semarang, Senin.

Ayu yang juga fasilitator Program PINTAR Tanoto Foundation ikut menjawab tantangan tersebut dengan menggunakan permainan 3K yang merupakan akronim dari Kotak Kartu Kata. 

3K merupakan kumpulan kartu kata yang dibuat peserta didik setelah kegiatan literasi. Kata yang ditulis pada setiap kartu adalah kata yang belum diketahui maknanya. 

Setiap peserta didik membuat 3K kemudian dibagikan kepada teman-temannya pada hari yang telah ditentukan agar permasalahan kata tersebut dapat di atasi.

Bahan yang diperlukan dalam pembuatan 3K antara lain kardus, kertas tebal, spidol, lem dan gunting. Kardus digunakan sebagai kotak tempat kartu kata dengan ukuran 10cm x 10cm x 15cm. 

Kartu kata dibuat dari kertas tebal dengan ukuran 8cm x12cm. Kosa kata yang sudah dicari artinya ditulis pada kartu kata, kemudian peserta didik menghias kartu kata sesuai kreasinya.

Kegiatan literasi peserta didik terjadwal setiap hari Senin-Jumat. Setiap hari Senin-Rabu peserta didik melakukan kegiatan membaca buku dan menggarisbawahi kata-kata yang belum dipahami peserta didik. Kata yang sudah digarisbawahi dituliskan pada kartu kata kosong yang telah dibuat.

Pada hari Kamis kartu kata yang telah bertuliskan kata yang belum dipahami tadi dicari artinya melalui kamus bahasa Indonesia maupun mencari lewat internet, kemudian kartu kata tersebut bisa dihias menggunakan ilustrasi sederhana sesuai dengan kata yang dituliskan.

Hari Jumat peserta didik dibentuk menjadi kelompok yang terdiri dari delapan orang. Setiap peserta didik dalam kelompok tersebut menjelaskan kartu kata yang telah dibuat sekaligus menceritakan kepada teman-temannya secara bergantian. 

Setelah menceritakan ke dalam kelompok setiap dua peserta didik bergantian ke kelompok lain untuk menceritakan kartu kata yang telah mereka buat.

Setelah peserta didik memahami kosa kata yang telah ditemukan melalui 3K, pada minggu berikutnya guru mengajak peserta didik untuk membuat kalimat dari kata yang telah dipahaminya. Kegiatan ini dilakukan agar peserta didik masih mengingat kata tersebut.

"Saat kegiatan ini berlangsung peserta didik antusias dengan kegiatan membaca juga membuat 3K terutama pada kegiatan mencari makna kata di kamus," katanya. 

Selain menambah perbendaharaan kosa kata peserta didik, tambah Ayu, langkah tersebut juga menambah keterampilan siswa menggunakan kamus dan lebih percaya diri dalam hal menyampaikan kata yang ada di dalam kartu kata.

Sementara manfaat bagi guru yaitu guru merasa mudah dalam menyampaikan materi karena kosa kata peserta didik bertambah. Ini mengakibatkan pemahaman peserta didik meningkat, sehingga masalah kosa kata dapat teratasi. 

"Selain itu terbiasanya peserta didik membaca dan berbagi hal ini memudahkan guru untuk melakukan kegiatan serupa pada mata pelajaran yang lain," tutup Ayu.

Pewarta : Nur Istibsaroh
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024