Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mengenalkan inovasi model 4in1 pada masyarakat sebagai upaya mencegah terjadinya penumpukan sampah organik sekaligus dapat menambah penghasilan keluarga.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Pekalongan Joko Purnomo di Pekalongan, Jumat, mengatakan model 4in1 ini bisa dengan mudah diimplementasikan oleh masyarakat dan relatif tidak membutuhkan banyak biaya karena bisa memanfaatkan sampah anorganik seperti botol plastik bekas.

"Konsep 4in1 tingkat keluarga sangat mudah, seperti percontohan yang seperti kami buat dengan memodifikasi menggunakan barang atau sampah bekas," katanya.

Ia yang didampingi Sekretaris Puji Winarti mengatakan pada intinya model 4in1 ini berupa empat susunan kerangka sirkulasi pengelolaan sampah yang kompleks, dimana susunan pertama (bagian bawah) untuk budi daya ikan lele, dan kedua untuk penguraian sampah organik oleh budi daya maggot.

Kemudian, susunan ketiga untuk budi daya ayam, dan susunan keempat (bagian atas) untuk budi daya hidroponik seperti tanaman caisim, pakcoy, kangkung, dan cabai.

"Model inovasi 4in1 ini saling berhubungan sehingga efektif untuk menyelesaikan sampah organik," katanya.

Menurut dia, apabila model inovasi 4in1 bisa dimiliki oleh setiap keluarga maka pihaknya optimistis pada 2025 sesuai target Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Indonesia bisa bebas sampah, khususnya di daerah ini.

"Kami berharap masyarakat, khususnya di tingkat keluarga dapat memulai model 4in1 karena selain bisa menjaga kebersihan lingkungan juga menguntungkan," katanya.


Baca juga: Kementerian PUPR dan Swedia kolaborasi dalam konversi sampah ke EBT
 

Pewarta : Kutnadi
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024