Solo (ANTARA) - Sejumlah wakil Indonesia belum terbendung oleh lawan-lawannya pada hari kedua penyelenggaraan kejuaraan Indonesia Para Badminton International 2023 yang digelar di GOR Sritex Arena, Solo, Jawa Tengah, Rabu.
Ganda campuran Indonesia Hikmat Ramdani/Leani Ratri Oktila sebagai unggulan pertama menang meyakinkan atas pasangan gado-gado Jadeja Indrajitsingh (India)/Maria Del Milagro (Peru) dengan skor 21-5, 21-10.
Leani mengatakan bersyukur bisa melewati pertandingan pertama dengan kemenangan. "Namun, ini masih babak awal dan kami ingin melewati satu per satu pertandingan," katanya.
Hasil impresif juga dibukukan oleh ganda campuran unggulan kedua Fredy Setiawan/Khalimatus Sadiyah yang pada edisi sebelumnya meraih juara di turnamen tersebut. Fredy Setiawan/Khalimatus Sadiyah mengalahkan pasangan Sanjeewa Perera/Altaf Matar dengan skor telak 21-5, 21-4.
Menurut Khalimatus, meski bisa menang cukup mudah tetapi angin masih menjadi tantangan terbesar di pertandingan itu. Kecepatan angin yang susah diprediksi membuat dirinya dan Fredy harus berhati-hati dalam penempatan bola.
"Kami terasa itu, ketika servis. Kalau tidak hati-hati, kasih tenaga sedikit saja bola pasti keluar," katanya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Fredy. Meskipun sudah terbiasa dengan kondisi GOR Sritex Arena ini, tetapi ia tetap bertindak hati-hati dalam penempatan bola.
Kemenangan juga diraih oleh pebulu tangkis Indonesia lainnya yakni Qonitah Ikhtiar Syakuroh Syukuri di nomor tunggal putri SL3. Ia tanpa kesulitan mengalahkan wakil India Charanjeet Kaur India dengan skor identik 21-7 dan 21-7.
Pebulu tangkis putri Indonesia peraih tiket Paralimpiade Paris 2024 itu mengakui baru pertama kali menghadapi Charanjeet sehingga ia berupaya bermain disiplin dan percaya dengan persiapan yang sudah dilakukan.
"Saya belum tahu pola permainan lawan seperti apa. Berusaha bermain cantik dan akhirnya saya menang," katanya.
Baca juga: Indonesia Para Badminton International, diikuti 131 atlet dari 16 negara
Ganda campuran Indonesia Hikmat Ramdani/Leani Ratri Oktila sebagai unggulan pertama menang meyakinkan atas pasangan gado-gado Jadeja Indrajitsingh (India)/Maria Del Milagro (Peru) dengan skor 21-5, 21-10.
Leani mengatakan bersyukur bisa melewati pertandingan pertama dengan kemenangan. "Namun, ini masih babak awal dan kami ingin melewati satu per satu pertandingan," katanya.
Hasil impresif juga dibukukan oleh ganda campuran unggulan kedua Fredy Setiawan/Khalimatus Sadiyah yang pada edisi sebelumnya meraih juara di turnamen tersebut. Fredy Setiawan/Khalimatus Sadiyah mengalahkan pasangan Sanjeewa Perera/Altaf Matar dengan skor telak 21-5, 21-4.
Menurut Khalimatus, meski bisa menang cukup mudah tetapi angin masih menjadi tantangan terbesar di pertandingan itu. Kecepatan angin yang susah diprediksi membuat dirinya dan Fredy harus berhati-hati dalam penempatan bola.
"Kami terasa itu, ketika servis. Kalau tidak hati-hati, kasih tenaga sedikit saja bola pasti keluar," katanya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Fredy. Meskipun sudah terbiasa dengan kondisi GOR Sritex Arena ini, tetapi ia tetap bertindak hati-hati dalam penempatan bola.
Kemenangan juga diraih oleh pebulu tangkis Indonesia lainnya yakni Qonitah Ikhtiar Syakuroh Syukuri di nomor tunggal putri SL3. Ia tanpa kesulitan mengalahkan wakil India Charanjeet Kaur India dengan skor identik 21-7 dan 21-7.
Pebulu tangkis putri Indonesia peraih tiket Paralimpiade Paris 2024 itu mengakui baru pertama kali menghadapi Charanjeet sehingga ia berupaya bermain disiplin dan percaya dengan persiapan yang sudah dilakukan.
"Saya belum tahu pola permainan lawan seperti apa. Berusaha bermain cantik dan akhirnya saya menang," katanya.
Baca juga: Indonesia Para Badminton International, diikuti 131 atlet dari 16 negara