Magelang (ANTARA) - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Magelang Imam Baihaqi menyatakan sebanyak 20 dari 80 anak tidak sekolah (ATS) di daerah itu mau bersekolah kembali.

Imam di Magelang, Jawa Tengah, Senin, mengatakan mereka yang mau bersekolah kembali sekitar 25 persen itu masuk ke pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM) baik paket B maupun paket C yang berada di masing-masing kecamatan.

Ia menyampaikan, berdasarkan data awal pensasaran percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem (P3KE) jumlah ATS di Kota Magelang mencapai 753 anak.

"Tetapi ketika diverifikasi oleh tim disdikbud, dari 753 ATS tersebut yang kami datangi ke rumah-rumah, ada 80 anak yang memang tidak sekolah dengan alasan karena motivasi kurang, sudah bekerja, menikah, ada yang disabilitas, dan faktor ekonomi," katanya.

Ia berharap ,masih ada ATS lain yang menyusul untuk bersekolah, sehingga anak-anak yang tidak sekolah terkurangi dan indeks pembangunan manusia di Kota Magelang naik.

Imam menjelaskan data awal ATS yang mencapai 753 anak tersebut merupakan data tahun 2021, tetapi setelah diverifikasi hanya ada 80 anak karena banyak yang sudah lewat batas usia, sedangkan yang diverifikasi adalah usia 7-21 tahun.

"Yang menjadi permasalahan kami adalah dari 80 ATS itu tidak semua mau sekolah lagi. Paling sulit adalah bagi mereka yang sudah bekerja, karena sudah merasa nyaman akhirnya mereka malas untuk sekolah," katanya.

Menurut dia termasuk mereka yang sudah berkeluarga maka untuk sekolah lagi juga sulit.

"Ini PR (pekerjaan rumah) bagi kami agar mereka tetap mau sekolah, karena bukan hanya mempengaruhi indeks pembangunan manusia, tetapi kemiskinan salah satunya disebabkan oleh faktor kurangnya pendidikan. Kalau pendidikannya tinggi otomatis pola pikir mereka akan lebih bagus dan harapannya tidak miskin," katanya.

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024