Purwokerto, Jateng (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dinpertan KP) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, optimistis sebagian besar tanaman padi di wilayahnya dapat diselamatkan dari dampak kekeringan.

"Berdasarkan data sementara, luasan tanaman padi yang mengalami puso atau gagal panen sangat sedikit," kata Kepala Dinpertan KP Kabupaten Banyumas Jaka Budi Santosa di Purwokerto, Banyumas, Minggu.

Dalam hal ini, kata dia, luasan tanaman padi yang dilaporkan mengalami puso hanya sebesar 84 hektare dari total luas lahan sawah di Banyumas yang mencapai kisaran 26 ribu hektare.

Ia mengatakan dari luasan tanaman padi yang mengalami puso tersebut, 76 hektare di antaranya karena kekeringan, 6 hektare karena serangan organisme pengganggu tanaman, dan 2 hektare akibat serangan hama wereng.

"Kami optimistis sebagian besar tanaman padi di Banyumas dapat diselamatkan, meskipun sampai saat ini masih ada yang panen, bahkan ada pula yang baru tanam terutama wilayah di sekitaran kaki Gunung Slamet karena memang airnya selalu tersedia," jelasnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan pihaknya juga telah menggerakkan penyuluh pertanian lapangan (PPL) untuk memantau kondisi lahan pertanian khususnya sawah di masing-masing wilayah terutama yang rawan kekeringan.

Selain itu, kata dia, petugas PPL juga telah diminta untuk berkoordinasi dengan kelompok tani termasuk pemangku kepentingan lainnya dalam rangka penggunaan pompa untuk area tanaman padi yang terdampak kekeringan.

"Itu hanya sebagian kecil langkah-langkah yang telah kami siapkan untuk mengantisipasi dampak kekeringan pada musim kemarau tahun 2023 yang dibarengi El Nino," kata Jaka.

Ia pun optimistis ketersediaan pangan di Banyumas masih mencukupi kebutuhan karena produksi padi di kabupaten itu pada tahun 2022 mencapai 374 ribu ton gabah kering giling (GKG) atau setara dengan 240 ribu ton beras atau masih surplus sekitar 40 ribu ton beras.

Surplus tersebut diketahui berdasarkan asumsi konsumsi beras per kapita per tahun sebanyak 111,58 kilogram.

Dengan jumlah penduduk 1,77 juta jiwa, Kabupaten Banyumas membutuhkan beras sekitar 200 ribu ton per tahun, sehingga dengan jumlah produksi yang mencapai 240 ribu ton berarti masih ada surplus hingga 40 ribu ton.

Baca juga: PMI Grobogan pasok puluhan ribu liter air bersih di daerah kekeringan

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024