Purwokerto (ANTARA) - Mahasiswa merupakan salah satu kelompok masyarakat yang secara kapasitas intelektual dan pengetahuan sangat memadai untuk bisa memahami kondisi kehidupan bermasyarakat, termasuk dalam ranah sosial, seperti semboyan yang selalu digaungkan, yakni mahasiswa adalah "agent of change". Artinya, mahasiswa harus berperan aktif dalam melakukan perubahan di masyarakat.

Dengan hadirnya Praktisi Mengajar yang telah diikuti ratusan perguruan tinggi di Indonesia semenjak diluncurkan, program tersebut sangat membantu untuk mahasiswa.

Program Praktisi Mengajar ini memberikan kesempatan kepada praktisi non-dosen di perguruan tinggi atau lembaga pendidikan penelitian dalam memberikan pengalaman berharga kepada mahasiswa terkait pengalaman yang digeluti oleh seorang praktisi.

Program ini juga menjadi jembatan mahasiswa dalam mengenal dunia kerja pascakampus, banyak aktivitas penelitian. Dengan adanya program Praktisi Mengajar ini, mahasiswa dapat berinteraksi langsung dengan praktisi secara offline sehingga mereka dapat terinspirasi bagaimana langkah-langkah nyata yang dilakukan oleh praktisi dalam bidang apapun.


Pertukaran Mahasiswa Merdeka

Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Tahun 2022  diwujudkan untuk mahasiswa agar dapat menggunakan hak belajarnya di luar program studi dan perguruan tinggi asal. 

Program ini telah membuktikan mampu memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk menambah pengetahuan dan pengalaman agar lebih menghormati serta merasakan keberagaman Indonesia sebagai salah satu keunggulan pemersatu bangsa ini. 

Program PMM memberikan pengalaman mahasiswa untuk belajar keberagaman budaya nusantara baik secara tertulis maupun praktik, serta memperkuat kemampuan untuk membangun persatuan dalam keberagaman.

PMM memiliki kompetensi yang baik dalam kematangan emosi serta berpikir kritis. Mahasiswa juga memiliki rasa nasionalisme khususnya kemampuan bertoleransi dan berkeberagaman yang tinggi.

Dalam pelaksanaannya, kegiatan PMM juga mampu memberikan kontribusi sosial di panti asuhan. Kegiatan tersebut merupakan bentuk menebar cinta dan kasih baik kepada anak-anak di panti asuhan dan juga mahasiswa PMM. Dengan begitu, kegiatan tersebut semakin memperkuat nikmat dan karunia dari pemilik semesta. 

Kegiatan positif ini dapat terus dikembangkan untuk tahun-tahun mendatang dengan kreativitas yang berbeda, lebih lagi kegiatan ini merupakan pintu atas berlangsungnya kerja sama di masa mendatang.

Dengan adanya program PMM tersebut, mahasiswa dapat memperluas dan memperdalam pengetahuannya dalam bidang akademik dan non akademik. Jika ditelaah lebih dalam, program ini bisa meningkatkan kemampuan perguruan tinggi dalam mengelola program pertukaran mahasiswa. Selain itu juga sebagai stimulus untuk memunculkan kerja sama lintas perguruan tinggi.

Kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) ini mendukung keberlangsungan praktik pendidikan formal di perguruan tinggi untuk bisa bertahan dan tetap unggul dalam isu globalisasi tersebut, dengan adanya transformasi pendidikan tinggi mampu merubah proses belajar mengajar awalnya satu arah menjadi lebih inovatif dan kolaboratif.

Sebut saja dalam Program Indonesian International Student Mobility Award (IISMA). Program ini memberikan pengalaman mahasiswa untuk menjadi bagian dari masyarakat global, berpartisipasi dalam ragam kegiatan belajar mengajar di luar negeri, serta beradaptasi pada lingkungan yang benar-benar baru.

Program IISMA bisa memberi manfaat untuk memberikan hak dan kesempatan bagi mahasiswa untuk melakukan kegiatan pengembangan diri pada perguruan tinggi terbaik luar negeri. Kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) ini terbukti memberikan dampak positif bagi mahasiswa dan perguruan tinggi di Indonesia. 

Mahasiswa dapat mengembangkan keterampilan yang relevan dengan dunia kerja di mana mereka dapat belajar dari praktik terbaik di industri, organisasi kemanusiaan, dan institusi penelitian kelas dunia. 

Program IISMA ini juga membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk dapat mengambil mata kuliah atau kegiatan di luar program studi (prodi) yang dapat disetarakan hingga 20 satuan kredit semester (SKS) dengan kompetensi prodinya, melalui mata kuliah, dan aktivitas pengembangan diri yang diminati dan sesuai persyaratan yang berlaku di perguruan tinggi mitra di luar negeri.

Survei dan kajian dampak program IISMA menyatakan alumni IISMA yang belajar di lingkungan asing menunjukkan kompetensi dan kematangan emosional yang sangat baik, meningkatnya kemampuan berpikir kritis, dan serta menumbuhkan rasa nasionalisme yang tinggi.

Ketika lulusan perguruan tinggi dianggap lebih siap terjun dan mengabdi kepada  masyarakat, salah satunya ikut berpartisipasi dalam dunia kerja dan menggerakkan roda perekonomian, di situlah kesuksesan terbesar institusi pendidikan. 

Kampus Merdeka memperluas ruang kampus pengabdian masyarakat dan sivitas yang lebih berdampak melalui pembelajaran berbasis pengalaman (experimental based learning). Fase pengabdian masyarakat yang sebelumnya sudah dilakukan melalui kegiatan seperti KKN kini diberi ruang yang lebih besar dan luas dampaknya.

Perguruan tinggi juga diberikan kesempatan untuk memperluas karakteristik dan kekhasan mereka dengan menciptakan inovasi kegiatan pembelajaran. Bukan mengganti orientasi pendidikan, namun memperkaya pendidikan akademik sehingga perguruan tinggi tetap relevan pada tren globalisasi dan perubahan teknologi dan sosial ekonomi yang terjadi.


Kembangkan soft skills mahasiswa

Praktisi Mengajar menjadikan mahasiswa dapat mengembangkan soft skills-nya dengan bekerja berkelompok. Melalui program Praktisi Mengajar, para ahli di dunia industri datang ke dalam kampus untuk membagikan pengalaman praktisnya.

Sesuai harapan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim, program ini diharapkan akan ada kolaborasi antara praktisi dan dosen, di ruang-ruang pembelajaran yang lebih kolaboratif dan partisipatif     

Kehadiran praktisi di kampus diperlukan karena dapat memberikan pengalaman-pengalaman baru yang memotivasi mahasiswa. Hal itu diharapkan oleh sejumlah mahasiswa, yang memperoleh informasi bahwa mata kuliah yang ditempuhnya akan mendatangkan praktisi.

Dengan adanya praktisi mengajar pada mata kuliah Penulisan Sastra Kreatif dapat menambah daya tarik dan semangat untuk mengikuti mata kuliah ini karena bertemu dan belajar secara langsung dengan penulis terkenal, serta berpikir ini akan menambah rasa kepercayaan diri untuk menulis karya setelah mengikuti program tersebut.

Dengan adanya praktisi mengajar ini, dapat menambah pengetahuan tentang menulis, sehingga bisa menjadi suatu pekerjaan sampingan. Dengan adanya praktisi mengajar pada mata kuliah Penulisan Sastra Kreatif, hal tersebut dapat membuat mahasiswa termotivasi dan semangat dalam membuat suatu tulisan sastra yang kreatif mengikuti dengan perkembangan zaman yang ada.

Adanya praktisi mengajar para mahasiswa dapat mentransfer ilmu yang telah diberikan oleh praktisi pengajar. Selain itu hadirnya praktisi mengajar dapat memajukan sumber daya manusia yang unggul, sehingga yang semula baik akan menjadi lebih baik lagi.

Kehadiran praktisi dalam perkuliahan tersebut dapat memberi pengalaman praktis berdasarkan pengalaman yang pernah dialami praktisi tersebut. Melalui penyajian materi berkait dengan pengalaman praktis, mahasiswa dapat memperoleh pengayaan.  

*) Ahmad Teguh Arraf, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Pewarta :  Ahmad Teguh Arraf *)
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024