Purwokerto (ANTARA) - Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Assoc Prof Dr Jebul Suroso mengatakan UMP siap menuju akreditasi perguruan tinggi dengan kategori "Unggul" seiring dengan terus meningkatnya reputasi dalam program studi.
"Reputasi dalam program studi terus meningkat menjadi 31 persen dengan program studi akreditasi A. Artinya, ini siap untuk bisa menuju akreditasi perguruan tinggi 'Unggul'," tegasnya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu.
Ia mengatakan hal itu saat Rapat Senat Terbuka Laporan Tahunan Rektor Dalam Rangka Milad Ke-58 Universitas Muhammadiyah Purwokerto 2023 di Auditorium Ukhuwah Islamiyah, Kampus I Ahmad Dahlan UMP.
Sebagai perguruan tinggi swasta, kata dia, capaian kinerja UMP terus meningkat dari tahun ke tahun, salah satunya adalah reputasi yang semakin mendapatkan peringkat baik di tingkat nasional maupun di tingkat ASEAN.
Dalam hal ini, berdasarkan rilis terbaru yang dikeluarkan lembaga perangkingan dunia Uniranks pada tahun 2023, UMP menempati peringkat 5 dari 10 Perguruan Tinggi Muhammadiyah Terbaik di Indonesia, serta masuk dalam 100 universitas negeri maupun swasta terbaik dengan urutan 72 di Indonesia.
Sementara dalam rilis AppliedHe yang merupakan lembaga perangkingan kampus swasta se-ASEAN, UMP menempati peringkat 27 pada tahun 2022 dan peringkat 20 pada tahun 2023. Hanya dua kampus Muhammadiyah yang berhasil masuk perangkingan AppliedHe, yaitu Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan UMP.
Baca juga: Berkat buah naga, tim Teknik Kimia UMP juara 1 LKTI Nasional CheACo
Rektor mengatakan dari sisi tenaga pengajar atau dosen, saat ini sudah ada penambahan yang cukup signifikan karena ada 114 dosen UMP yang telah bergelar doktor dan sisanya ada 80 dosen yang sedang studi lanjut untuk mendapatkan gelar doktor di dalam maupun luar negeri.
"Guru besar kami sekarang ada 10 orang, ini sedang proses lagi tiga. Mudah-mudahan di akhir tahun 2023 bertambah lagi guru besarnya," katanya.
Menurut dia, pencapaian riset di UMP pun semakin membaik yang terlihat dari capaian dana riset meningkat pesat dari tahun 2023 sebesar Rp3 miliar menjadi Rp8 miliar pada tahun 2023.
Ia mengatakan peningkatan juga terjadi pada jumlah mahasiswa baru karena tahun 2018 hanya sebanyak 3.007 orang, selanjutnya tahun 2021 saat pandemi COVID-19 meningkat menjadi 3.400 mahasiswa.
"Tahun ini, mahasiswa baru kita 4.500 (orang), terjadi kenaikan cukup signifikan sekitar 30 persen pada tahun ini," ungkapnya.
Sementara dalam hal pembangunan, Rektor mengatakan saat ini UMP telah memiliki empat bangunan baru dengan penambahan luas tanah sekitar 6 hektare.
Menurut dia, bangunan baru tersebut meliputi bangunan untuk layanan kepada mahasiswa termasuk unit baru SD, Ma'had pembelajaran bahasa Arab, dan masjid di Kampus II UMP.
"Harapannya, UMP akan segera menuju transformasi ke digital university pada tahun 2023-2024 dan seterusnya sampai 2027," tegasnya.
Baca juga: Guru Besar UMP jadi narasumber diskusi penentuan hari jadi RSUD Kardinah Tegal
Baca juga: Tim dosen Fikes UMP bawa misi pengabdian kepada masyarakat di Filipina
"Reputasi dalam program studi terus meningkat menjadi 31 persen dengan program studi akreditasi A. Artinya, ini siap untuk bisa menuju akreditasi perguruan tinggi 'Unggul'," tegasnya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu.
Ia mengatakan hal itu saat Rapat Senat Terbuka Laporan Tahunan Rektor Dalam Rangka Milad Ke-58 Universitas Muhammadiyah Purwokerto 2023 di Auditorium Ukhuwah Islamiyah, Kampus I Ahmad Dahlan UMP.
Sebagai perguruan tinggi swasta, kata dia, capaian kinerja UMP terus meningkat dari tahun ke tahun, salah satunya adalah reputasi yang semakin mendapatkan peringkat baik di tingkat nasional maupun di tingkat ASEAN.
Dalam hal ini, berdasarkan rilis terbaru yang dikeluarkan lembaga perangkingan dunia Uniranks pada tahun 2023, UMP menempati peringkat 5 dari 10 Perguruan Tinggi Muhammadiyah Terbaik di Indonesia, serta masuk dalam 100 universitas negeri maupun swasta terbaik dengan urutan 72 di Indonesia.
Sementara dalam rilis AppliedHe yang merupakan lembaga perangkingan kampus swasta se-ASEAN, UMP menempati peringkat 27 pada tahun 2022 dan peringkat 20 pada tahun 2023. Hanya dua kampus Muhammadiyah yang berhasil masuk perangkingan AppliedHe, yaitu Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan UMP.
Baca juga: Berkat buah naga, tim Teknik Kimia UMP juara 1 LKTI Nasional CheACo
Rektor mengatakan dari sisi tenaga pengajar atau dosen, saat ini sudah ada penambahan yang cukup signifikan karena ada 114 dosen UMP yang telah bergelar doktor dan sisanya ada 80 dosen yang sedang studi lanjut untuk mendapatkan gelar doktor di dalam maupun luar negeri.
"Guru besar kami sekarang ada 10 orang, ini sedang proses lagi tiga. Mudah-mudahan di akhir tahun 2023 bertambah lagi guru besarnya," katanya.
Menurut dia, pencapaian riset di UMP pun semakin membaik yang terlihat dari capaian dana riset meningkat pesat dari tahun 2023 sebesar Rp3 miliar menjadi Rp8 miliar pada tahun 2023.
Ia mengatakan peningkatan juga terjadi pada jumlah mahasiswa baru karena tahun 2018 hanya sebanyak 3.007 orang, selanjutnya tahun 2021 saat pandemi COVID-19 meningkat menjadi 3.400 mahasiswa.
"Tahun ini, mahasiswa baru kita 4.500 (orang), terjadi kenaikan cukup signifikan sekitar 30 persen pada tahun ini," ungkapnya.
Sementara dalam hal pembangunan, Rektor mengatakan saat ini UMP telah memiliki empat bangunan baru dengan penambahan luas tanah sekitar 6 hektare.
Menurut dia, bangunan baru tersebut meliputi bangunan untuk layanan kepada mahasiswa termasuk unit baru SD, Ma'had pembelajaran bahasa Arab, dan masjid di Kampus II UMP.
"Harapannya, UMP akan segera menuju transformasi ke digital university pada tahun 2023-2024 dan seterusnya sampai 2027," tegasnya.
Baca juga: Guru Besar UMP jadi narasumber diskusi penentuan hari jadi RSUD Kardinah Tegal
Baca juga: Tim dosen Fikes UMP bawa misi pengabdian kepada masyarakat di Filipina