Pekalongan (ANTARA) - Badan Pusat Statistik Kota Pekalongan, Jawa Tengah, memberi pelatihan kepada 72 petugas Sensus Pertanian metode wawancara tatap muka menggunakan pertanyaan (kuesioner) cetak.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pekalongan Rahyudin di Pekalongan, Senin, mengatakan bahwa pelatihan kepada 72 petugas Sensus Pertanian dibagi dua gelombang mulai 22-28 Mei 2023.

"Sebanyak 72 orang petugas sensus pertanian ini akan diterjunkan ke lapangan mulai 1 Juni 2023 hingga 31 Juli 2023," katanya.

Rahyudin mengatakan kegiatan pelatihan ini bertujuan agar mereka memiliki kemampuan dan pemahaman yang sama terkait bekal teknis dan nonteknis yang harus diketahui saat melakukan survei.

Para petugas survei, kata dia, harus bisa memahami teknik wawancara pada petani seperti apa dan teknis pengumpulan data di lapangan.

Dikatakan, sebanyak 72 petugas sensus pertanian ini terdiri atas 58 orang pencacah dan survei, 10 pengawas, dan 4 orang koordinator sensus kecamatan untuk mendata usaha pertanian per orangan atau dari rumah ke rumah.

"Sensus Pertanian 2023 ini dimaksudkan untuk memperoleh hasil data statistik pertanian yang lengkap dan akurat agar diperoleh gambaran yang jelas mengenai struktur pertanian di Indonesia khususnya Kota Pekalongan, seperti profil petani, demografi, luas lahan pertanian, kebutuhan pupuk petani, dan bidang tanaman," katanya.

Ia menambahkan kepada para petugas sensus pertanian, bahwa kualitas data adalah harga mati, mulai tahapan awal, pelaksanaan, hingga akhir laksanakan tugas dengan serius, cermat, fokus, profesional, loyal, dan patuh terhadap aturan.

Baca juga: Pengangguran di Jateng turun 90 ribu orang setahun terakhir

Pewarta : Kutnadi
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024