Semarang (ANTARA) - Lembaga Pemasyarakatan Terbuka Kendal, Jawa Tengah, mengajari sejumlah warga binaan pemasyarakatan mengenai budi daya tomat sebagai implementasi pembinaan WBP, agar mereka kelak hidup mandiri.

Olah kerja pertanian merupakan salah satu kegiatan kemandirian WBP yang diselenggarakan oleh Lapas Terbuka Kendal.

Di lapas ini terdapat berbagai tanaman pangan yang dicocokkan di lahan area lapas produktif, seperti jagung, mangga, kelapa kopyor, tomat, sawi, kangkung, dan pisang. 

Di lokasi kawasan pembinaan kemandirian, WBP tampak bersemangat melakukan perawatan pada tanaman tomat atau Solanum lycopersicum.  

Ini merupakan salah satu tanaman yang memiliki banyak manfaat untuk tubuh seperti mengurangi tingkat risiko terkena penyakit kanker, mengontrol dan menurunkan tekanan darah, menjaga kesehatan jantung, hingga mencegah penuaan dini pada kulit.

Oleh karena itu tak heran jika tomat banyak dibudidayakan termasuk di Lapas Terbuka Kendal. Untuk perawatannya, secara rutin warga binaan melakukan penyiraman dengan menggunakan media tangki semprot, kegiatan ini dilakukan setiap hari pada waktu pagi dan sore hari.

Selain penyiraman, WBP Lapas Terbuka Kendal juga melakukan penyiangan, yang bertujuan untuk menjaga tanaman tomat dari parasit yang dapat memengaruhi pertumbuhan tanaman.

Kegiatan ini dilakukan setelah apel pagi WBP sampai menjelang persiapan shalat Zuhur sekitar pukul 11.00 WIB. Kemudian dilanjutkan lagi pada sore hari.

Kepala Lapas Terbuka Kendal melalui Kepala Seksi Pembinaan Narapidana/Anak Didik & Kegiatan Kerja (Kasi. Binapi & Giatja) Ari Rahmanto di Kendal, Sabtu, menerangkan bahwa tanaman tomat perlu perawatan secara rutin supaya bisa menghasilkan panen yang optimal. 

“Setiap hari WBP yang melaksanakan kegiatan kemandirian di bidang pertanian harus melakukan pengecekan dan perawatan seperti penyiraman, penyiangan, dan pemberian pupuk,” ucap Ari.

Lebih lanjut Ari menerangkan upaya agar hasil panen optimal setiap hari petugas memberikan arahan dan bimbingan kepada Warga Binaan.

“Dalam melaksanakan tugas pembinaan, petugas mengarahkan WBP yang melaksanakan kegiatan di bidang pertanian untuk melakukan perawatan secara rutin, sehingga nanti diharapkan hasil panen bisa optimal dan melimpah”, pungkas Ari.

Kegiatan pembinaan kemandirian ini didukung oleh Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Tengah Dr. A. Yuspahruddin, yang berharap keterampilan yang diberikan selama menjalani masa tahanan dapat bermanfaat bagi WBP kelak ketika keluar dari lapas.

"Harapannya, bekal keterampilan kerja yang kita berikan selama di dalam lapas bisa bermanfaat bagi mereka (WBP) mencari nafkah. Setelah selesai masa pidana dan kembali ke masyarakat, mereka akan menjadi warga yang baik dan tidak mengulangi tindak pidana serta menjadi agen pembaharu masyarakat di bidang hukum," pesan Kakanwil. ***

Pewarta : ksm
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024