Semarang (ANTARA) - Setidaknya ada 2 (dua) kunci utama untuk meraih kesuksesan, yakni berusaha dan bekerja keras serta bermunajat kepada Allah Swt.
Hal tersebut disampaikan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah Dr. A. Yuspahruddin saat memberikan pembekalan kepada peserta Seleksi Penyesuaian Ijazah (PI) dan Ujian Dinas yang berlangsung di Aula Kresna Basudewa, Rabu (12/4).
"Sebelum ujian tentunya harus berusaha dan belajar. Dan yangvpaling utama adalah berdoa. Agar tentunya kita diberikan kemudahan oleh Allah Swt. dalam melaksanakan ujian," tutur Yuspahruddin sebelum pelaksanaan seleksi.
"Tentunya agar kita bisa menjawab soal dengan mudah dan harapannya adalah kita bisa lulus dalam pelaksanaan ujian dinas ini," tambahnya.
Menurut Kakanwil, ada hal lain yang lebih penting dari sekedar hasil seleksi, yakni peningkatan kompetensi.
Namun perlu dipahami bahwa dalam pelaksanaan ujian ini pasti ada yang lulus dan pasti ada yang tidak lulus. Lulus atau tidak bukan masalah, yang terpenting peserta tetep harus meningkatkan kompetensi dengan terus belajar.
"Sekolah adalah yang utama untuk meningkatkan pengetahuan kita. Jika yang sudah S-1 tapi gagal PI, ya tetap sekolah lagi S-2, begitu juga yang sudah S-2 tapi gagal PI ya tetap sekolah S-3," ujarnya.
"Barangkali nanti ilmu yang kalian terima bisa bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungan sekitar kita. Siapa tahu nanti kalian lulus PI di pendidikan yang lebih tinggi," imbuhnya.
Intinya, menurut Yuspahruddin, meningkatkan kompetensi, pengetahuan, dan wawasan melalui pendidikan formal itu sangat penting.
Kakanwil mendoakan semua peserta mendapatkan hasil terbaik. "Dan saya doakan semua bisa lulus ujian PI. Selamat mengerjakan, sukses untuk semuanya," pungkasnya menutup arahan.
Adapun jumlah peserta seleksi sebanyak 46 orang, semuanya merupakan ASN di lingkungan Kanwil Kemenkumham Jateng.
Ujian seleksi berjalan transparan karena menggunakan aplikasi Comet (Computer Assisted Test) pada Simpeg Kemenkumham.
Hadir bersama Kakanwil, Kepala Divisi Administrasi Hajrianor, Kepala Bagian Umum Budhiarso Widhyarsono dan Kepala Sub Bagian Kepegawaian, Tata Usaha dan Rumah Tangga, Meivita Dewi Widyastuti.
Hal tersebut disampaikan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah Dr. A. Yuspahruddin saat memberikan pembekalan kepada peserta Seleksi Penyesuaian Ijazah (PI) dan Ujian Dinas yang berlangsung di Aula Kresna Basudewa, Rabu (12/4).
"Sebelum ujian tentunya harus berusaha dan belajar. Dan yangvpaling utama adalah berdoa. Agar tentunya kita diberikan kemudahan oleh Allah Swt. dalam melaksanakan ujian," tutur Yuspahruddin sebelum pelaksanaan seleksi.
"Tentunya agar kita bisa menjawab soal dengan mudah dan harapannya adalah kita bisa lulus dalam pelaksanaan ujian dinas ini," tambahnya.
Menurut Kakanwil, ada hal lain yang lebih penting dari sekedar hasil seleksi, yakni peningkatan kompetensi.
Namun perlu dipahami bahwa dalam pelaksanaan ujian ini pasti ada yang lulus dan pasti ada yang tidak lulus. Lulus atau tidak bukan masalah, yang terpenting peserta tetep harus meningkatkan kompetensi dengan terus belajar.
"Sekolah adalah yang utama untuk meningkatkan pengetahuan kita. Jika yang sudah S-1 tapi gagal PI, ya tetap sekolah lagi S-2, begitu juga yang sudah S-2 tapi gagal PI ya tetap sekolah S-3," ujarnya.
"Barangkali nanti ilmu yang kalian terima bisa bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungan sekitar kita. Siapa tahu nanti kalian lulus PI di pendidikan yang lebih tinggi," imbuhnya.
Intinya, menurut Yuspahruddin, meningkatkan kompetensi, pengetahuan, dan wawasan melalui pendidikan formal itu sangat penting.
Kakanwil mendoakan semua peserta mendapatkan hasil terbaik. "Dan saya doakan semua bisa lulus ujian PI. Selamat mengerjakan, sukses untuk semuanya," pungkasnya menutup arahan.
Adapun jumlah peserta seleksi sebanyak 46 orang, semuanya merupakan ASN di lingkungan Kanwil Kemenkumham Jateng.
Ujian seleksi berjalan transparan karena menggunakan aplikasi Comet (Computer Assisted Test) pada Simpeg Kemenkumham.
Hadir bersama Kakanwil, Kepala Divisi Administrasi Hajrianor, Kepala Bagian Umum Budhiarso Widhyarsono dan Kepala Sub Bagian Kepegawaian, Tata Usaha dan Rumah Tangga, Meivita Dewi Widyastuti.