Purwokerto (ANTARA) - Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Siti Nur Azizah., S.E., M.Si, melakukan pengabdian masyarakat dalam bidang kesehatan, pendidikan, dan ekowisata di Desa Keciput, Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung, selama tujuh hari. 

Dalam keterangannya, Siti Nur Azizah mengatakan kegiatan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan berfokus pada penanganan stunting serta pola hidup bersih dan sehat (PHBS) yang dilakukan dengan praktik cuci tangan serta sikat gigi yang baik dan benar. 

"Untuk program pendidikan lebih menargetkan psikologi, nasionalisme, dan skill siswa-siswi sekolah dasar seperti bahasa Inggris praktis, motivasi belajar melalui dongeng, pengenalan pahlawan, pengenalan profesi, dan pohon impian untuk membangun kepercayaan diri anak-anak untuk memiliki cita-cita yang tinggi," kata dia juga Ketua Yayasan Semangat Muda Indonesia 

Menuru dia, Desa Keciput dan sekitarnya terkenal dengan wisata alam yang sangat memukau di antaranya Snorkling Spot, Pulau Kelayang, Pulau Garuda, dan Pulau Lengkuas yang dilengkapi dengan mercusuar sebagai ikon Kepulauan Belitung. 

Tidak hanya itu, kata dia, Pantai Tanjung Tinggi yang merupakan lokasi syuting film Laskar Pelangi pun menjadi lokasi wisata alam yang asri.

"Seluruh wisata ini merupakan kekayaan alam yang perlu diperkenalkan kepada nusantara dan dunia. Melalui video branding wisata yang merupakan program kerja bidang ekowisata," jelasnya. 

Selain itu, kata dia, kreativitas masyarakat Desa Keciput juga perlu diapresiasi dengan memperkenalkan potensi Desa Keciput seperti madu, kerupuk khas daerah setempat, serta suvenir wisata seperti matudong dan tas anyaman khas Belitung. 

Baca juga: UMP tuan rumah Rakor Formawa Jateng

Lebih lanjut, dia mengatakan Desa Keciput juga memiliki program penangkaran tukik (anak penyu, red.) yang perlu didukung dan dilestarikan. 

Ia pun mengharapkan program tersebut tidak hanya diperkenalkan di Indonesia juga di kancah internasional. 

"Yayasan SMI berencana untuk melaksanakan program pengabdian di Desa Keciput ini sebagai agenda rutin diikuti dengan program-program pengabdian di desa-desa yang memiliki potensi serupa," tegasnya. 


Isak tangis

Azizah mengatakan program yang diikuti sedikitnya 32 pemuda-pemudi dari 12 provinsi di Indonesia itu berjalan lancar dan isak tangis kesedihan siswa-siswi sekolah dasar pun pecah saat seluruh volunteer bidang pendidikan berpamitan di SDN 16 Sijuk. 

Kepala SDN 16 Sijuk Kabupaten Asmorni, S.Pd.SD mengharapkan program tersebut dapat berlangsung lebih lama untuk memberikan dampak yang lebih berkesan lagi bagi siswa dan siswi SDN 16 Sijuk.  

Tidak hanya itu, seluruh warga dan unsur desa pun menyambut kegiatan tersebut dengan meriah mulai dari pembukaan yang diiringi tarian selamat datang khas Melayu dan makan Bedulang yang merupakan adat istiadat Provinsi Bangka Belitung. 

"Kami berharap, program ini mampu menambah wawasan masyarakat tentang pentingnya hidup sehat dan gizi seimbang sebagai upaya pencegahan stunting," kata Kepala Desa Keciput Pratiwi Perucha, S.S., M.H. (ziz/tgr)

Baca juga: Turunkan angka stunting, UMP gelar penyuluhan di Gumelem Banjarnegara
Baca juga: UMP masuk 20 Kampus Muhammadiyah Terbaik di Indonesia versi uniRank 2023

Pewarta : KSM
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024