Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota Semarang menargetkan pembenahan Pasar Penggaron bisa dirampungkan dan segera difungsikan untuk menyambut bulan Ramadhan 1444 Hijriah, termasuk untuk berbelanja keperluan sahur dan berbuka puasa.
"Mudah-mudahan bisa secepatnya selesai dan diusahakan sebelum puasa sudah diselesaikan. Atau mungkin setelah Dugderan bisa pindahan, malah pas waktunya," kata Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu di Semarang, Minggu.
Ita, sapaan akrab Hevearita itu, mengusulkan para pedagang bisa segera pindahan dan menempati Pasar Penggaron setelah Dugderan, yakni tradisi rutin masyarakat Kota Semarang menyambut datangnya Bulan Puasa.
Menurut dia, masyarakat pastinya akan ramai berbelanja kebutuhan sahur maupun berbuka puasa ketika Ramadhan sehingga dengan dibenahi Pasar Penggaron diharapkan bisa membantu memfasilitasi masyarakat sekitar.
"Kami bersama-sama untuk memperbaiki semua kondisi yang ada di Pasar Penggaron. Diharapkan nanti dibersihkan semuanya, kemudian jalannya diperbaiki, pasarnya dipercantik," ujarnya.
Keberadaan tempat pembuangan sampah (TPS), kata dia, dipindahkan di belakang pasar sehingga masyarakat bisa lebih nyaman berbelanja buah, sayur, dan keperluan lainnya, termasuk pasar "klithikan".
Selain pasar yang menyediakan berbagai kebutuhan dan grosir buah-buahan, Pasar Penggaron juga diperuntukkan bagi para pedagang "klithikan", yakni barang-barang loak atau bekas yang dulu direlokasi dari bantaran Sungai Banjir Kanal Timur (BKT).
"Hal ini tujuannya untuk menyejahterakan para pelaku usaha yang ada di kota Semarang, khususnya yang dari pelaku usaha 'klithikan' dan grosir. Dan ini nanti PR-nya (Pekerjaan Rumah) ya mudah-mudahan bisa secepatnya selesai," katanya.
Ia mengingatkan masyarakat untuk saling mendukung, gotong royong, guyub rukun untuk membuat para pelaku usaha bekerja sama dan berupaya agar Pasar Penggaron menjadi ramai.
"Saya harap baik 'klithikan' maupun grosir untuk bersama-sama menjaga pasar ini kalau sudah jadi, sudah cantik, sudah bersih, dan sudah nyaman sehingga orang-orang akan datang ke sini," katanya.
"Mudah-mudahan bisa secepatnya selesai dan diusahakan sebelum puasa sudah diselesaikan. Atau mungkin setelah Dugderan bisa pindahan, malah pas waktunya," kata Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu di Semarang, Minggu.
Ita, sapaan akrab Hevearita itu, mengusulkan para pedagang bisa segera pindahan dan menempati Pasar Penggaron setelah Dugderan, yakni tradisi rutin masyarakat Kota Semarang menyambut datangnya Bulan Puasa.
Menurut dia, masyarakat pastinya akan ramai berbelanja kebutuhan sahur maupun berbuka puasa ketika Ramadhan sehingga dengan dibenahi Pasar Penggaron diharapkan bisa membantu memfasilitasi masyarakat sekitar.
"Kami bersama-sama untuk memperbaiki semua kondisi yang ada di Pasar Penggaron. Diharapkan nanti dibersihkan semuanya, kemudian jalannya diperbaiki, pasarnya dipercantik," ujarnya.
Keberadaan tempat pembuangan sampah (TPS), kata dia, dipindahkan di belakang pasar sehingga masyarakat bisa lebih nyaman berbelanja buah, sayur, dan keperluan lainnya, termasuk pasar "klithikan".
Selain pasar yang menyediakan berbagai kebutuhan dan grosir buah-buahan, Pasar Penggaron juga diperuntukkan bagi para pedagang "klithikan", yakni barang-barang loak atau bekas yang dulu direlokasi dari bantaran Sungai Banjir Kanal Timur (BKT).
"Hal ini tujuannya untuk menyejahterakan para pelaku usaha yang ada di kota Semarang, khususnya yang dari pelaku usaha 'klithikan' dan grosir. Dan ini nanti PR-nya (Pekerjaan Rumah) ya mudah-mudahan bisa secepatnya selesai," katanya.
Ia mengingatkan masyarakat untuk saling mendukung, gotong royong, guyub rukun untuk membuat para pelaku usaha bekerja sama dan berupaya agar Pasar Penggaron menjadi ramai.
"Saya harap baik 'klithikan' maupun grosir untuk bersama-sama menjaga pasar ini kalau sudah jadi, sudah cantik, sudah bersih, dan sudah nyaman sehingga orang-orang akan datang ke sini," katanya.