Semarang (ANTARA) - Direktur PT Sinar Dunia Andana Ali menyebut sengketa hukum antarpemegang saham produsen buku tulis ini akan mengancam terhadap kelangsungan hidup perusahaan tersebut.

"Perusahaan ini dalam kondisi sehat, berkembang, dan memberikan lapangan pekerjaan," kata Andana di Semarang, Selasa.

Sengketa hukum antarpemegang saham PT Sinar Dunia bergulir di Pengadilan Negeri Semarang menyusul gugatan salah seorang pemegang saham, Tony Damitrias, terhadap dua pemegang saham lainnya, Wong Chin Moi dan Lie Irwan Damitrias.

Dalam gugatannya selain meminta pembatalan pelaksanaan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada tanggal 17 November 2022, Tony Damitrias juga menuntut pembagian kepemilikan aset PT Sinar Dunia.

Menurut dia, sengketa itu dikhawatirkan berdampak pada kelangsungan hidup usaha perusahaan.

Andana menyebutkan terdapat sekitar 400 karyawan yang menggantungkan hidup pada perusahaan itu.

Ia berharap pihak yang bersengketa memikirkan nasib ratusan karyawan bersama keluarganya akibat permasalahan hukum ini.

Meski telah memasuki persidangan, menurut dia, perdamaian antarpemegang saham yang bersengketa itu masih mungkin.

Sementara itu, kuasa hukum Wong Chin Moi dan Lie Irwan Damitrias, Zainal Arifin, mengatakan bahwa upaya damai yang dilakukan oleh Pengadilan Negeri Semarang dalam perkara ini tidak tercapai.

Padahal, kata dia, RUPSLB yang dipermasalahkan tersebut justru dimintakan oleh penggugat terhadap dua pemegang saham lainnya.

"Penggugat meminta dilakukan RUPSLB karena menginginkan dilakukan pemisahan aset," katanya.

Persidangan sendiri saat ini sudah masuk dalam materi pembuktian oleh kedua pihak yang berperkara.

Baca juga: Pemegang saham Tesla gugat Elon Musk atas tuduhan diskriminasi

Pewarta : Immanuel Citra Senjaya
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024