Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menyiapkan dua ribu ton beras untuk kegiatan operasi pasar di beberapa pasar tradisional yang dilaksanakan mulai Rabu.
Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki di Batang, mengatakan bahwa kegiatan operasi pasar ini dalam rangka menstabilkan harga kebutuhan pokok masyarakat terutama beras.
"Hari ini, saya dengan forum komunikasi pimpinan daerah melaksanakan operasi pasar di pasar tradisional Batang karena harga beras di pasaran sudah cukup tinggi," katanya.
Semula, kata dia, harga beras hanya sekitar Rp10.500 per kilogram namun di pasaran kini sudah mencapai Rp12 ribu/ kilogram hingga Rp14 ribu/ kilogram.
"Melihat harga beras sudah cukup tinggi maka kami memutuskan berkomunikasi dengan Bulog Wilayah Pekalongan agar bisa mendistribusikan beras ke masyarakat," katanya.
Lani Dwi Rejeki mengatakan setelah Bulog Pekalongan mengirimkan beras sebanyak 2 ribu ton, pemkab kemudian mendistribusikan ke sejumlah pasar di daerah setempat.
Bulog, kata dia, mematok harga beras Rp8.300 per kilogram namun karena ada biaya pengiriman menjadi Rp9.450 per kilogram.
Pimpinan Cabang Bulog Pekalongan Siti Khodtijah mengatakan beras dari Bulog ini mulai dipasarkan ke masyarakat untuk menekan harga beras di pasaran.
"Harga jual beras dari Bulog sebesar Rp8.300 per kilogram. Jika ada penambahan karena ada biaya operasional," katanya.
Siti Khotijah menambahkan operasi pasar beras jenis medium ini akan terus dilakukanhingga akhir Februari 2023.
Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki di Batang, mengatakan bahwa kegiatan operasi pasar ini dalam rangka menstabilkan harga kebutuhan pokok masyarakat terutama beras.
"Hari ini, saya dengan forum komunikasi pimpinan daerah melaksanakan operasi pasar di pasar tradisional Batang karena harga beras di pasaran sudah cukup tinggi," katanya.
Semula, kata dia, harga beras hanya sekitar Rp10.500 per kilogram namun di pasaran kini sudah mencapai Rp12 ribu/ kilogram hingga Rp14 ribu/ kilogram.
"Melihat harga beras sudah cukup tinggi maka kami memutuskan berkomunikasi dengan Bulog Wilayah Pekalongan agar bisa mendistribusikan beras ke masyarakat," katanya.
Lani Dwi Rejeki mengatakan setelah Bulog Pekalongan mengirimkan beras sebanyak 2 ribu ton, pemkab kemudian mendistribusikan ke sejumlah pasar di daerah setempat.
Bulog, kata dia, mematok harga beras Rp8.300 per kilogram namun karena ada biaya pengiriman menjadi Rp9.450 per kilogram.
Pimpinan Cabang Bulog Pekalongan Siti Khodtijah mengatakan beras dari Bulog ini mulai dipasarkan ke masyarakat untuk menekan harga beras di pasaran.
"Harga jual beras dari Bulog sebesar Rp8.300 per kilogram. Jika ada penambahan karena ada biaya operasional," katanya.
Siti Khotijah menambahkan operasi pasar beras jenis medium ini akan terus dilakukanhingga akhir Februari 2023.