Batang (ANTARA) - Dosen Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) Universitas Diponegoro Semarang, Retno Dwi Irianto mengatakan Pemerintah Kabupaten Batang perlu membangun karakter budaya kerja pada calon pekerja yang dipersiapkan bekerja di Kawasan Industri Terpadu Batang.

"Terus terang masyarakat lokal ketika masuk di dunia pekerjaan untuk kesiapan bekerja masih kurang, terutama berkaitan dengan disiplin kerja," katanya di Batang, Sabtu.

Menurut dia, saat ini ada dua kawasan industri berskala besar berdiri di Kabupaten Batang yaitu Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang di Kecamatan Gringsing dan Batang Industrial Park (BIP) di Kecamatan Tulis.

Di dua kawasan industri itu, kata dia, bakal berdiri beberapa perusahaan raksasa berasal dari Eropa maupun Asia yang nantinya akan menyerap ratusan ribu tenaga kerja.

"Seperti halnya di Kawasan Industri Terpadu Batang, beberapa perusahaan asing sudah mulai beroperasi pada pertengahan 2023 dan 2024. Oleh karena itu, pola pikir budaya kerja bagi pekerja lokal masih perlu ditingkatkan," katanya.

Retno Dwi Irianto mengatakan sebenarnya Pemkab Batang telah menggelar sejumlah pelatihan kerja dengan tujuan menyiapkan tenaga kerja lokal agar mampu bersaing dengan tenaga pekerja asing.

Namun, kata dia, persiapan tenaga kerja lokal tidak hanya dilatih memiliki keahlian atau "skill" saja melainkan juga perlu diedukasi terkait pola pikir etos kerjanya.

"Secara umum pekerja lokal sudah siap, artinya mereka sudah menyiapkan diri masuk lapangan kerja dari sisi kompetensi," katanya.

Menurut dia, budaya kerja yang ditanamkan oleh perusahaan asing kemungkinan sangat berbeda dengan perusahaan lokal seperti jam kerja.

"Oleh karena itu, pemkab perlu menyiapkan skala prioritas mengenai kompetensi calon tenaga, terutama membangun karakter budaya kerja.

 

Pewarta : Kutnadi
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024