Semarang (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah memberikan bantuan kepada para peternak dan petani cabai di wilayah Kabupaten Blora yang dikemas dalam Program Pengembangan Klaster Ketahanan Pangan sebagai salah satu upaya pengendalian inflasi.
Implementasi program tersebut ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Kantor Perwakilan BI Provinsi Jateng dengan Pemerintah Kabupaten Blora dan stakeholder terkait serta penyerahan bantuan program secara simbolis berlangsung di Desa Palon, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora, Kamis (26/1/2023).
Penyerahan bantuan diserahkan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah Rahmat Dwi Saputra dan disaksikan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Blora Hariyanto, Ketua Unit Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan PT Waskita Karya, dan seluruh stakeholder terkait.
Baca juga: Pemkot Semarang fokus kendalikan inflasi tetap rendah
Rahmat menjelaskan BI Jateng memberikan pendampingan klaster pada tiga hal yakni, peningkatan skala ekonomi, penguatan kelembagaan, dan perluasan kemitraan/kerja sama dengan lembaga penunjang bisnis melalui pemberian bantuan teknis dan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI).
Untuk pemberian bantuan teknis dan PSBI telah direalisasikan dalam bentuk bantuan teknis pelatihan dan fasilitasi meliputi pembuatan pupuk organik, pembuatan cabai bubuk, pengolahan tanah, onboarding digital, penyemaian, pembentukan badan hukum Koperasi, kerja sama dengan perguruan tinggi dan lainnya.
Bantuan PSBI lainnya, lanjut Rahmat, berupa bangunan penunjang meliputi kandang komunal, sumur bor, mini produksi kompos; kemudian bantuan alat mesin pertanian seperti traktor tangan, greenhouse, alat angkut, mesin kompos, pengolah cabai bubuk, dan sistem drip irigation.
Tiga klaster ketahanan pangan binaan yang mendapatkan bantuan yakni Kelompok Tani Lembu Joyo, Desa Palon, Kecamatan Jepon; Koperasi Petani Taruna Muda Serut Desa Dringo, Kecamatan Todanan; dan Koperasi Petani Mustika Jaya Tani Desa Purworejo, Kecamatan Blora.
Baca juga: Emas diperkirakan tembus rekor tertinggi tahun ini
Untuk Kelompok Ternak Lembu Joyo mendapatkan bantuan pembangunan rumah kompos; Tower Tandon Air bagi Kelompok Tani Mustika Jaya Tani; dan bantuan cultivator bagi Kelompok Tani Taruna Muda Serut, Desa Dringo, Kecamatan Todanan.
"Ini peningkatan skala dari peternak sapi dan petani cabai yang ada di Kabupaten Blora. Hasil dari rumah kompos ini diharapkan bisa memberikan keuntungan sampingan peternak sapi juga petani cabai yang ada di Blora," kata Rahmat yang menyebutkan bahwa Blora merupakan sentra sapi dan cabai.
BI Jateng, tambah Rahmat, terus mendorong agar pertanian menggunakan pupuk organik sehingga dapat mengintegrasikan pertanian, peternakan, perikanan, dan perkebunan sesuai upaya pemerintah yang tengah gencar menerapkan ekonomi sirkular.
Asisten 2 Setda Blora Hariyanto menambahkan pihaknya menyampaikan terima kasih kepada Bank Indonesia Provinsi Jateng berupa alat mesin pertanian dan pemberian bantuan rumah kompos untuk pengembangan peternak dan petani semakin maju.
"Petani ternak pendapatan penjualan sapi, bisa mendapatkan tambahan penghasilan dari pupuk organik, sehingga akan menguntungkan petani. Ini bagian untuk pengendalian inflasi," kata Hariyanto.
Supadi (54) salah satu peternak Desa Palon mengaku bersyukur adanya bantuan dari Bank Indonesia karena selama ini kotoran sapi dari kandang komunal sangat banyak dan belum termanfaatkan dengan optimal.
"Harapannya dengan rumah kompos, kotoran sapi bisa diproses, jadi pupuk yang bisa digunakan untuk petani di sini dan siapa tahu bisa dijual. Kan bisa untuk tambah-tambah (pendapatan, red.)," kata Supadi yang memiliki empat ekor sapi indukan yang ditempatkan di kandang komunal Desa Palon, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora.
Baca juga: Ganjar ajak semua pihak pantau harga kebutuhan pokok untuk tekan inflasi
Baca juga: Harga emas terus melonjak dekati 1.900 dolar
Implementasi program tersebut ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Kantor Perwakilan BI Provinsi Jateng dengan Pemerintah Kabupaten Blora dan stakeholder terkait serta penyerahan bantuan program secara simbolis berlangsung di Desa Palon, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora, Kamis (26/1/2023).
Penyerahan bantuan diserahkan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah Rahmat Dwi Saputra dan disaksikan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Blora Hariyanto, Ketua Unit Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan PT Waskita Karya, dan seluruh stakeholder terkait.
Baca juga: Pemkot Semarang fokus kendalikan inflasi tetap rendah
Rahmat menjelaskan BI Jateng memberikan pendampingan klaster pada tiga hal yakni, peningkatan skala ekonomi, penguatan kelembagaan, dan perluasan kemitraan/kerja sama dengan lembaga penunjang bisnis melalui pemberian bantuan teknis dan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI).
Untuk pemberian bantuan teknis dan PSBI telah direalisasikan dalam bentuk bantuan teknis pelatihan dan fasilitasi meliputi pembuatan pupuk organik, pembuatan cabai bubuk, pengolahan tanah, onboarding digital, penyemaian, pembentukan badan hukum Koperasi, kerja sama dengan perguruan tinggi dan lainnya.
Bantuan PSBI lainnya, lanjut Rahmat, berupa bangunan penunjang meliputi kandang komunal, sumur bor, mini produksi kompos; kemudian bantuan alat mesin pertanian seperti traktor tangan, greenhouse, alat angkut, mesin kompos, pengolah cabai bubuk, dan sistem drip irigation.
Tiga klaster ketahanan pangan binaan yang mendapatkan bantuan yakni Kelompok Tani Lembu Joyo, Desa Palon, Kecamatan Jepon; Koperasi Petani Taruna Muda Serut Desa Dringo, Kecamatan Todanan; dan Koperasi Petani Mustika Jaya Tani Desa Purworejo, Kecamatan Blora.
Baca juga: Emas diperkirakan tembus rekor tertinggi tahun ini
Untuk Kelompok Ternak Lembu Joyo mendapatkan bantuan pembangunan rumah kompos; Tower Tandon Air bagi Kelompok Tani Mustika Jaya Tani; dan bantuan cultivator bagi Kelompok Tani Taruna Muda Serut, Desa Dringo, Kecamatan Todanan.
"Ini peningkatan skala dari peternak sapi dan petani cabai yang ada di Kabupaten Blora. Hasil dari rumah kompos ini diharapkan bisa memberikan keuntungan sampingan peternak sapi juga petani cabai yang ada di Blora," kata Rahmat yang menyebutkan bahwa Blora merupakan sentra sapi dan cabai.
BI Jateng, tambah Rahmat, terus mendorong agar pertanian menggunakan pupuk organik sehingga dapat mengintegrasikan pertanian, peternakan, perikanan, dan perkebunan sesuai upaya pemerintah yang tengah gencar menerapkan ekonomi sirkular.
Asisten 2 Setda Blora Hariyanto menambahkan pihaknya menyampaikan terima kasih kepada Bank Indonesia Provinsi Jateng berupa alat mesin pertanian dan pemberian bantuan rumah kompos untuk pengembangan peternak dan petani semakin maju.
"Petani ternak pendapatan penjualan sapi, bisa mendapatkan tambahan penghasilan dari pupuk organik, sehingga akan menguntungkan petani. Ini bagian untuk pengendalian inflasi," kata Hariyanto.
Supadi (54) salah satu peternak Desa Palon mengaku bersyukur adanya bantuan dari Bank Indonesia karena selama ini kotoran sapi dari kandang komunal sangat banyak dan belum termanfaatkan dengan optimal.
"Harapannya dengan rumah kompos, kotoran sapi bisa diproses, jadi pupuk yang bisa digunakan untuk petani di sini dan siapa tahu bisa dijual. Kan bisa untuk tambah-tambah (pendapatan, red.)," kata Supadi yang memiliki empat ekor sapi indukan yang ditempatkan di kandang komunal Desa Palon, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora.
Baca juga: Ganjar ajak semua pihak pantau harga kebutuhan pokok untuk tekan inflasi
Baca juga: Harga emas terus melonjak dekati 1.900 dolar