Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah, terus fokus dalam upaya pengendalian inflasi agar tetap rendah melalui berbagai langkah, seperti memantau harga bahan kebutuhan di lapangan secara rutin.

"Fokus utama kami adalah pengendalian inflasi, dengan cara salah satunya adalah memantau harga di lapangan," kata Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, di Semarang, Kamis.

Hal tersebut disampaikan Ita, sapaan akrab Hevearita usai Kick Off Meeting Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2024 yang berlangsung di Balai Kota Semarang.

Ita mengatakan tema pembangunan yang akan dilaksanakan Kota Semarang untuk 2024 adalah "Pemantapan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat yang didukung oleh penguatan struktur yang mendukung keberlanjutan."

Sejauh ini, Kota Semarang masih termasuk 10 besar nasional dalam pengendalian inflasi, tercatat per Desember 2022 laju inflasi di angka 4,99 persen, lebih rendah dari Jawa Tengah (5,63 persen) dan nasional (5,51 persen).

Namun, Ita mengingatkan jajarannya untuk tetap mempertahankan inflasi tetap terkendali, termasuk dengan mengatur tarif Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan tarif angkutan umum.

Selain menggelar pasar murah dan operasi pasar untuk menekan inflasi, kata dia, Pemkot Semarang juga akan membentuk badan usaha milik petani (BUMP) untuk menghindari spekulan dan mengurangi mata rantai distribusi barang.

Meski belum diluncurkan, BUMP sudah melakukan kerja sama dengan pemda lain, seperti kerja sama dengan Kabupaten Kendal untuk komoditas telur dan kerja sama dengan Kabupaten Demak untuk komoditas beras.

"Karena harga tinggi, telur dan beras menjadi faktor pemicu inflasi tinggi. Bagaimanapun juga, Kota Semarang banyak ditopang kebutuhannya dari daerah sekitar penghasil bahan pangan," katanya.

Sekretaris Daerah Kota Semarang Iswar Aminuddin mengemukakan isu-isu aktual pelaksanaan pembangunan di Kota Semarang yang juga akan menjadi pijakan penyusunan RKPD 2024, seperti banjir, kemiskinan, kasus stunting, hingga tantangan makro ekonomi

"Meskipun, kondisi di Kota Semarang relatif baik yang ditandai dengan ekonomi yang masih tumbuh di atas 5 persen, serta inflasi yang terkendali di angka 4,99 persen per Desember 2022," katanya.

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024