Solo (ANTARA) - Warga Kota Solo dan sekitarnya memadati kawasan Pasar Gede hingga Halaman Balai Kota Surakarta untuk memeriahkan malam Imlek, Sabtu.

Salah satu warga Kampung Bibis, Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Solo Bela Satya mengatakan sengaja datang ke lokasi tersebut untuk memeriahkan malam pergantian tahun baru Imlek.

"Ini saya datang sama anak-anak dan suami," katanya.

Setelah dua tahun tidak dilaksanakan, ia senang akhirnya perayaan Imlek kembali diselenggarakan di Kota Solo. Meski aturan protokol kesehatan mulai longgar, ia masih tetap mengajak keluarganya untuk mengenakan masker.

"Kemarin-kemarin kan nggak ada kayak gini, jadi senang ini ada lagi, tapi aku masih pakai masker," katanya.

Menurut dia, perayaan tersebut penting dilakukan agar masyarakat makin paham tentang toleransi. Apalagi, selama ini Solo selalu menumbuhkan toleransi di kalangan masyarakat dengan memeriahkan setiap hari besar keagamaan.

"Kan kita harus sama-sama toleransi, ikut memeriahkan saja. Dulu Natalan temanya di sini juga Natal, sama-sama ikut memeriahkan saja," katanya.

Sebelumnya, Ketua Panitia Imlek Kota Surakarta Sumartono Hadinoto mengatakan kali ini ada sebanyak 5.000 lampion yang terpasang di kawasan Jalan Jenderal Sudirman hingga depan Pasar Gede Solo.

"Ini ada 5.000 lampion, kembali seperti sebelum pandemi, tahun kemarin kan hanya pasang 1.000 lampion. Selain itu juga ada gapura Imlek, kami siapkan sebulan lalu dengan perubahan desain agar yang swafoto tidak bosan," katanya.

Selain lampion dan shio di depan balai kota, ada pula 12 shio di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman.

"Ini semua baru, termasuk desain baru. Sudah beberapa tahun kan tidak ada. Di ujung Gladak juga ada master shio kelinci yang bisa berputar serta dewa uang," katanya.

Ia mengatakan berbagai perubahan tersebut dilakukan agar visi misi panitia Imlek terus terjaga, yakni mem-branding Kota Solo sebagai Kota Wisata Imlek.

"Selain itu juga mem-branding kebhinnekaan yang sekarang sangat luar biasa, multiplier efek agar PKL dapat kesempatan jualan lebih besar," katanya.

Sementara itu, lanjut dia, lampion dan shio tersebut akan terpasang hingga 5 Februari 2023. Rangkaian acara Imlek akan ditutup dengan perayaan Cap Go Meh di Balai Kota Surakarta.

"Pada malam Imlek tanggal 21 Januari akan ada penyalaan kembang api. Ada juga kirab barongsai pada tanggal 4 Februari, kemudian ditutup dengan perayaan Cap Go Meh di balai kota," katanya.

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024