Purwokerto (ANTARA) - Kabar gembira datang dari Ditjen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) yang telah membuka Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Tahun 2022 lalu. Program ini diwujudkan untuk mahasiswa agar dapat menggunakan hak belajarnya di luar program studi dan perguruan Ttnggi asal. 

Program ini telah membuktikan mampu memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk menambah pengetahuan dan pengalaman agar lebih menghormati serta merasakan keberagaman Indonesia sebagai salah satu keunggulan pemersatu bangsa ini. 

Program PMM memberikan pengalaman mahasiswa untuk belajar keberagaman  budaya nusantara baik secara tertulis maupun praktik, serta memperkuat kemampuan untuk membangun persatuan dalam keberagaman.

PMM memiliki kompetensi yang baik dalam kematangan emosi serta berpikir kritis. Mahasiswa juga memiliki rasa nasionalisme khususnya kemampuan bertoleransi dan berkeberagaman yang tinggi.

Dalam pelaksanaanya kegiatan PPM juga mampu memberikan kontribusi sosial di panti asuhan. Kegiatan tersebut merupakan bentuk menebar cinta dan kasih baik kepada anak-anak di panti asuhan dan juga mahasiswa PMM. Dengan begitu, kegiatan tersebut semakin memperkuat nikmat dan karunia dari pemilik semesta. 

Kegiatan positif ini dapat terus dikembangkan untuk tahun-tahun mendatang dengan kreativitas yang berbeda, lebih lagi kegiatan ini merupakan pintu atas berlangsungnya kerja sama di masa mendatang.


Perluas dan perdalam bidang akademik maupun nonakademik

Dengan adanya program PMM tersebut, mahasiswa dapat memperluas dan memperdalam pengetahuannya dalam bidang akademik dan non akademik. Jika ditelaah lebih dalam, program ini bisa meningkatkan kemampuan perguruan tinggi dalam mengelola program pertukaran mahasiswa. Selain itu juga sebagai stimulus untuk memunculkan kerja sama lintas perguruan tinggi.

Salah satu peserta PMM Delia Rahma Putri, mahasiswa asal STKIP Muhammadiyah Muara Bungo Jambi menyampaikan sesuai dengan semboyan PMM, bertukar sementara bermakna selamanya. Di sini dia menemukan sesuatu hal yang baru. Tentunya akan menambah wawasan dan ilmu yang bisa saya kembangkan di universitas asal.


Kebijakan MBKM dukung keberlangsungan praktik pendidikan formal

Kebijakan MBKM ini mendukung keberlangsungan praktik pendidikan formal di perguruan tinggi untuk bisa bertahan dan tetap unggul dalam isu globalisasi tersebut, dengan adanya transformasi pendidikan tinggi mampu merubah proses belajar mengajar awalnya satu arah menjadi lebih inovatif dan kolaboratif.

Perguruan tinggi juga diberikan kesempatan untuk memperluas karakteristik dan  kekhasan mereka dengan menciptakan inovasi kegiatan pembelajaran. Bukan mengganti orientasi pendidikan, namun memperkaya pendidikan akademik sehingga perguruan tinggi tetap relevan pada tren globalisasi dan perubahan teknologi dan sosial ekonomi yang terjadi.


Partisipasi belajar mengajar di luar negeri

Sebut saja dalam Program IISMA. Program ini memberikan pengalaman mahasiswa untuk menjadi bagian dari masyarakat global, berpartisipasi dalam ragam kegiatan belajar mengajar di luar negeri, serta beradaptasi pada lingkungan yang benar-benar baru.

Sebut saja Nidy Nauradhiyalevi, mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) semester 6. Dia berhasil lolos seleksi program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) di Madrid. Program ini merupakan bagian dari Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) yang diselenggarakan Ditjen Dikti Kemendikbud Ristek.

Dia mengikuti seleksi yang diadakan kampus dan akhirnya lolos. Dia pun mengungkapkan rasa senang telah lolos IISMA 2022 dan ditempatkan di Universidad Autónoma de Madrid. Nidy mengungkapkan rasa keinginannya untuk pergi ke luar negeri sejak pertama kali masuk Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) UMP.

Program IISMA bisa memberi manfaat untuk memberikan hak dan kesempatan bagi mahasiswa untuk melakukan kegiatan pengembangan diri pada perguruan tinggi terbaik luar negeri. Kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) ini terbukti memberikan dampak positif bagi mahasiswa dan perguruan tinggi di Indonesia. 


Mahasiswa kembangkan keterampilan relevan dunia kerja

Mahasiswa dapat mengembangkan keterampilan yang relevan dengan dunia kerja di mana mereka dapat belajar dari praktik terbaik di industri, organisasi kemanusiaan, dan institusi penelitian kelas dunia. 

Program IISMA ini juga membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk dapat mengambil mata kuliah atau kegiatan di luar prodi yang dapat disetarakan hingga 20 SKS dengan kompetensi prodinya, melalui mata kuliah, dan aktivitas pengembangan diri yang diminati dan sesuai persyaratan yang berlaku di perguruan tinggi mitra di luar negeri.

Survei dan kajian dampak program IISMA menyatakan alumni IISMA yang belajar di lingkungan asing menunjukkan kompetensi dan kematangan emosional yang sangat baik, meningkatnya kemampuan berpikir kritis, dan serta menumbuhkan rasa nasionalisme yang tinggi.

Ketika lulusan perguruan tinggi dianggap lebih siap terjun dan mengabdi kepada  masyarakat, salah satunya ikut berpartisipasi dalam dunia kerja dan menggerakkan roda perekonomian, di situlah kesuksesan terbesar institusi pendidikan. 

Kampus Merdeka memperluas ruang kampus pengabdian masyarakat dan sivitas yang lebih berdampak melalui pembelajaran berbasis pengalaman (experimental based learning). Fase pengabdian masyarakat yang sebelumnya sudah dilakukan melalui kegiatan seperti KKN kini diberi ruang yang lebih besar dan luas dampaknya.

Perguruan tinggi juga diberikan kesempatan untuk memperluas karakteristik dan kekhasan mereka dengan menciptakan inovasi kegiatan pembelajaran. Bukan mengganti orientasi pendidikan, namun memperkaya pendidikan akademik sehingga perguruan tinggi tetap relevan pada tren globalisasi dan perubahan teknologi dan sosial ekonomi yang terjadi.

*) Tegar Roli A., S.Kom.I., M.Sos. merupakan Dosen (LB) PPKn Universitas Muhammadiyah Purwokerto


Baca juga: Mahasiswa PMM UMP laksanakan kontribusi sosial di panti asuhan
Baca juga: Kunjungi tempat bersejarah, peserta PMM UMP perkuat kebhinnekaan

Pewarta : Tegar Roli A., S.Kom.I., M.Sos. *)
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024