Purwokerto (ANTARA) - Sebanyak 89 peserta Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) 2 Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) mengunjungi sejumlah tempat bersejarah di Kabupaten Banyumas dan Kebumen, Jawa Tengah, untuk memperkuat kebhinnekaan.

Salah satu tempat yang dikunjungi peserta PMM 2 UMP dengan didampingi dosen Modul Nusantara dan mentor adalah Musem Wayang "Sendang Mas" Banyumas. Museum wayang ini menyimpan berbagai koleksi wayang seperti wayang gagrak Banyumasan, Surakarta, Yogyakarta, pesisiran, wayang purwa, wayang beber, dan wayang kancil.

Museum yang berada di kompleks pemerintahan Kabupaten Banyumas tempo dulu serta berjarak sekitar 15 kilometer dari Purwokerto ke arah tenggara itu juga menyimpan koleksi alat musik tradisional dan benda lainnya.

Selanjutnya peserta PMM 2 UMP mengunjung Benteng Van Der Wijck di Kecamatan Gombong, Kabupaten Kebumen. Benteng yang dibangun pada abad ke-18 oleh pemerintah Hindia Belanda itu berbentuk segi delapan sebagai bangunan pertahanan.

Destinasi yang terakhir dikunjungi adalah Goa Jatijajar di Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen. Goa yang merupakan situs geologi itu ditemukan oleh seorang petani pada tahun 1802 dan dijadikan sebagai destinasi wisata sejak tahun 1975.

Baca juga: Mahasiswa Mahad Al Imam Malik UMP raih juara tingkat nasional

Salah satu daya tarik yang menjadi keunggulan dari Goa Jatijajar berupa keberadaan stalaktit dan stalakmit di sepanjang goa. Stalaktit dan stalakmit adalah batuan yang terbentuk di dalam gua secara alami melalui reaksi dan endapan air hujan dengan batu kapur.

Koordinator PMM dan Dosen Modul Nusantara Titik mengatakan kunjungan tersebut merupakan cara untuk mengenalkan kepada peserta PMM 2 UMP tentang situs sejarah yang ada di Jawa Tengah khususnya Kabupaten Banyumas dan Kebumen.  

"Ini juga menjadi ajang untuk memperkenalkan keberagaman budaya di Jawa Tengah," tegasnya.

Ia mengharapkan setelah melakukan kunjungan tersebut, mahasiswa dari luar Jawa mendapatkan informasi mengenai identitas maupun sejarah khususnya Banyumas dan umumnya Jawa Tengah serta keragaman budaya masyarakat Banyumas yang pluralistis. 

Selain mengikuti proses akademik lewat perkuliahan di dalam kelas, kata dia, peserta PMM 2 UMP juga mendapatkan kegiatan di luar kampus yang salah satunya melalui pendekatan objek wisata maupun objek yang memiliki nilai sejarah, sehingga memberikan makna mendalam bahwa sebagai generasi muda,

"Kita wajib mengenal dan mempelajari serta maningkatkan wawasan sejarah, agar kita mampu mengambil hikmah dari seluruh kejadian dan warisan di masa lampau," kata Titik.

Baca juga: Tumbuhkan kecintaan terhadap bahasa Arab, Mahad Al Imam Malik UMP gelar workshop
Baca juga: Fikes UMP raih medali di RISE 2022

Pewarta : KSM
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024