Purwokerto (ANTARA) - Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, terus meningkatkan sinergisitas dengan para alumninya salah satunya melalui kegiatan Temu Alumni sebagai ajang silaturahmi serta komunikasi antara universitas dan alumni.

Kegiatan Temu Alumni yang mengusung tema "Bersama Alumni Bergerak, Maju, Mendunia" itu diselenggarakan di Hotel Grand Mercure Sabang, Jakarta, Sabtu (7/1).

Acara tahunan tersebut dihadiri Rektor Unsoed Prof. Dr. Ir. Akhmad Sodiq, M.Sc., Agr. beserta seluruh Wakil Rektor dan jajaran pimpinan universitas, serta Ketua Umum Keluarga Alumni (KA) Unsoed Drs. Astera Primanto Bhakti, M.Tax., Ketua Alumni Fakultas, dan sejumlah alumni Unsoed.

Temu alumni yang dihadiri kurang lebih 40 orang alumni Unsoed itu berjalan dalam suasana keakraban dan penuh kegembiraan.

Dalam sambutannya, Rektor Unsoed Prof. Dr. Ir. Akhmad Sodiq, M.Sc., Agr. mengatakan Unsoed saat ini telah berusia 59 tahun. 

Pada awal berdirinya, kata dia, Unsoed hanya memiliki tiga program studi namun saat ini sudah memiliki 86 program studi. 

"Kekuatan utama, yaitu visi misi pedesaan, yang selaras dengan core Indonesia yang sebagian besar pedesaan," jelasnya.

Lebih lanjut, Rektor mengatakan berkat usaha bersama, Unsoed berhasil mendapatkan berbagai penghargaan dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada akhir tahun 2022. 

Baca juga: 202 pecatur ikuti "Soedirman Open Chess Tournament"

"Kemendikbudristek mendorong transformasi perguruan tinggi melalui 8 indikator kinerja utama (IKU), yang kami butuhkan dari Alumni adalah mahasiswa mendapatkan pengalaman di luar kampus untuk pengembangan softskill, dan praktisi alumni mengajar di kampus," kata Prof. Sodiq.

Sementara dalam paparannya, Ketua Umum KA Unsoed Drs. Astera Primanto Bhakti, M.Tax. menekankan pentingnya menyatukan visi. 

Dalam hal ini, program dan rencana Unsoed menyesuaikan dengan visi dan misinya, yaitu pembangunan pedesaan. 

Selain itu, high level management penting untuk menentukan arah Unsoed akan ke mana, dan menjadi regulasi agar jangan sampai masing-masing fakultas memiliki arah atau tujuan sendiri-sendiri.

"Ada indikasi keterkaitan pendidikan dan kekuatan ekonomi suatu negara. Negara berpendidikan tinggi, lebih mudah melakukan adaptasi dibandingkan dengan negara berpendidikan rendah. Anggaran pemerintah untuk pendidikan besar, termasuk salah satunya untuk program Merdeka Belajar, Kampus Merdeka, Kampus Mengajar, MSIB, Wirausaha Merdeka, IISMA," tegas Astera.

Oleh karena itu, kata dia, Unsoed dan alumni harus bersinergi untuk meningkatkan kualitas lulusan. 

Menurut dia, penyiapan untuk mahasiswa yang akan wisuda, sebaiknya disiapkan lebih dini, karena long life education lebih penting dibandingkan persiapan sesaat menjelang lulus saja.

Dalam Temu Alumni tersebut juga dibahas beberapa hal, antara lain Unsoed dengan lulusannya fokus untuk mengembangkan atau memiliki keahlian tertentu, meningkatkan mental kompetitif alumni Unsoed, dan memanfaatkan komunikasi jejaring alumni.

Selain itu, alumni perlu mengintensifkan pendampingan fresh graduate untuk persiapan mendapatkan pekerjaan, penguatan melalui media sosial alumni Unsoed untuk tujuan mendunia, dan perlunya branding sampai tingkat nasional, sebelum mendunia.

Juga ada pembahasan tentang perlunya ruang untuk mendefinisikan dirinya, misalnya menjadi poros baru kekuatan ekonomi Jawa Tengah bagian selatan.

Baca juga: Rektor Unsoed ingatkan mahasiswa KKN berdayakan potensi desa
Baca juga: Dosen Jurusan Fisika Unsoed turut dalam Ekspedisi Kapal Baruna Jaya III
Baca juga: Rencana penghentian PPKM, epidemiolog Unsoed punya tanggapan

Pewarta : KSM
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024