Pekalongan, Jateng (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyerahkan bantuan dana dan logistik kepada Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, untuk penanganan darurat banjir di daerah itu.
Direktur Dukungan Infrastruktur Darurat BNPB Zaenal Arifin di Pekalongan, Rabu, mengatakan bahwa bantuan itu merupakan tindak lanjut dari hasil rakor penanganan bencana se-Jawa Tengah yang diinisiasi oleh Gubernur Ganjar Pranowo dan dihadiri oleh BNPB, BMKG, dan para kepala daerah.
"Adapun bantuan dana siap pakai (DSP) yang diberikan ke Kota Pekalongan sebesar Rp250 juta dan logistik kebutuhan dasar sebesar Rp150 juta, serta selimut 500 lembar," katanya.
Menurut dia, Provinsi Jawa Tengah merupakan wilayah berpotensi terjadi bencana banjir dan rob, terutama di Kota Pekalongan yang kejadian rob dan banjirnya dari tahun ke tahun semakin tinggi.
Mengingat pada awal Tahun 2023 bencana banjir terjadi dengan intensitas yang tinggi di Jateng, kata dia, maka BNPB memberikan bantuan dana siap pakai dukungan logistik pada kegiatan penanganan darurat untuk korban banjir di 13 kabupaten/kota se-Jawa Tengah, termasuk Kota Pekalongan.
"Bantuan dari BNPB ini akan diserahkan melalui BPBD Provinsi Jawa Tengah untuk selanjutnya disalurkan ke 13 kabupaten/kota yang wilayahnya terdampak banjir," katanya.
Zaenal Arifin berharap semoga bantuan itu dapat meringankan beban masyarakat yang terdampak banjir dan air bisa semakin surut agar mereka bisa segera kembali ke rumah masing-masing dan melaksanakan aktivitas seperti semula.
Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid mengatakan saat ini kondisi jumlah pengungsi banjir maupun wilayah terdampak banjir sudah berkurang secara signifikan yaitu semula sekitar 2.000 pengungsi kini berangsur menyisakan sekitar 700 orang yang masih bertahan di sejumlah posko pengungsian.
Beberapa terdampak banjir seperti di wilayah Degayu, Clumprit, sebagian Panjang Wetan, dan Kandang Panjang, serta Tirto kini sudah mulai surut.
"Oleh karena itu, semoga bantuan dari BNPB ini bisa bermanfaat bagi korban banjir yang masih bertahan di pengungsian maupun warga terdampak banjir yang tidak mengungsi," demikian Afzan Arslan Djunaid .
Direktur Dukungan Infrastruktur Darurat BNPB Zaenal Arifin di Pekalongan, Rabu, mengatakan bahwa bantuan itu merupakan tindak lanjut dari hasil rakor penanganan bencana se-Jawa Tengah yang diinisiasi oleh Gubernur Ganjar Pranowo dan dihadiri oleh BNPB, BMKG, dan para kepala daerah.
"Adapun bantuan dana siap pakai (DSP) yang diberikan ke Kota Pekalongan sebesar Rp250 juta dan logistik kebutuhan dasar sebesar Rp150 juta, serta selimut 500 lembar," katanya.
Menurut dia, Provinsi Jawa Tengah merupakan wilayah berpotensi terjadi bencana banjir dan rob, terutama di Kota Pekalongan yang kejadian rob dan banjirnya dari tahun ke tahun semakin tinggi.
Mengingat pada awal Tahun 2023 bencana banjir terjadi dengan intensitas yang tinggi di Jateng, kata dia, maka BNPB memberikan bantuan dana siap pakai dukungan logistik pada kegiatan penanganan darurat untuk korban banjir di 13 kabupaten/kota se-Jawa Tengah, termasuk Kota Pekalongan.
"Bantuan dari BNPB ini akan diserahkan melalui BPBD Provinsi Jawa Tengah untuk selanjutnya disalurkan ke 13 kabupaten/kota yang wilayahnya terdampak banjir," katanya.
Zaenal Arifin berharap semoga bantuan itu dapat meringankan beban masyarakat yang terdampak banjir dan air bisa semakin surut agar mereka bisa segera kembali ke rumah masing-masing dan melaksanakan aktivitas seperti semula.
Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid mengatakan saat ini kondisi jumlah pengungsi banjir maupun wilayah terdampak banjir sudah berkurang secara signifikan yaitu semula sekitar 2.000 pengungsi kini berangsur menyisakan sekitar 700 orang yang masih bertahan di sejumlah posko pengungsian.
Beberapa terdampak banjir seperti di wilayah Degayu, Clumprit, sebagian Panjang Wetan, dan Kandang Panjang, serta Tirto kini sudah mulai surut.
"Oleh karena itu, semoga bantuan dari BNPB ini bisa bermanfaat bagi korban banjir yang masih bertahan di pengungsian maupun warga terdampak banjir yang tidak mengungsi," demikian Afzan Arslan Djunaid .