Banyumas (ANTARA) - Pemerintah Desa (Pemdes) Karangkemiri, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, terus berupaya mengembangkan wahana wisata edukasi dan outbound "Candi" yang dikelola oleh badan usaha milik desa (BUMDes) setempat.

"Wahana wisata ini mulai kami buka pada akhir 2019 dan sempat tutup pada tahun 2020 karena adanya pandemi COVID-19," kata Kepala Desa Karangkemiri Nanang Pronoto di Karangkemiri, Kecamatan Karanglewas, Banyumas, Selasa.

Pada awalnya, kata dia, "Candi" hanya berupa wahana wisata edukasi dan mancakrida (outbound) namun dalam perkembangannya ditambah dengan sejumlah fasilitas untuk memanjakan pengunjung.

Ia mengatakan wahana wisata yang semula hanya seluas 5.600 meter persegi selalu ramai dikunjungi warga karena pada hari Minggu atau libur, jumlah pengunjungnya bisa mencapai kisaran 900 orang dalam sehari.

"Kami berencana melakukan pengembangan dengan menambah luas lahan menjadi 11.200 meter persegi atau ditambah lagi 5.600 meter persegi, seluruhnya merupakan tanah kas desa," jelasnya.

Dalam hal ini, kata dia, pengembangan tersebut ditujukan untuk kawasan kuliner dan penambahan luas arena mancakrida agar dapat menampung peserta lebih banyak khususnya dari komunitas-komunitas.

Lebih lanjut, Nanang mengatakan keberadaan wahana wisata "Candi" telah memberikan sumbangan yang cukup besar untuk pendapatan asli desa (PADes) karena BUMDes Karangkemiri pada tahun 2021 mampu menyumbangkan PADes hingga Rp50 juta dan sekitar 40 persen di antaranya dari pengelolaan pariwisata.

"Kalau tahun 2022 ini, kami sebenarnya menargetkan Rp100 juta (secara keseluruhan untuk BUMDes, red.), tapi enggak tahu apakah bisa tercapai atau tidak," katanya.

Kendati demikian, dia mengharapkan momentum liburan akhir tahun 2022 dapat mendongkrak pendapatan wahana wisata "Candi". 

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024