Kudus (ANTARA) - BPJS Kesehatan Cabang Kudus, Jawa Tengah, membantu upaya pemerintah daerah melakukan percepatan penurunan angka tengkes (stunting) dengan memberikan bantuan makanan tambahan dan susu formula, Sabtu.
Penyerahan paket makanan tambahan dan susu formula diberikan oleh Kepala BPJS Kesehatan Cabang Kudus, Agustian Fardianto secara simbolis terhadap orang tua yang memiliki bayi usia kurang dari lima tahun di Puskesmas Dawe.
"Bantuan ini merupakan bentuk tanggung jawab, komitmen dan kepedulian kami terhadap masyarakat melalui program Organization Social Responsibility (OSR) guna meningkatkan
kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat," kata Kepala BPJS Kesehatan Cabang Kudus Agustian Fardianto di Kudus.
Hadir dalam acara tersebut, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kudus Ahmad Syaifuddin, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Andini Aridewi dan PLT Kepala Puskesmas Dawe.
Sebelumnya, kata dia, Pemkab Kudus juga menjalin sinergi dengan IDI Cabang Kudus dengan melahirkan pencanangan gerakan orang tua asuh anak stunting (GOTAAS) tentunya harus didukung oleh semua pihak untuk bersama-sama menurunkan angka kasus tengkes.
"Kami berdoa semoga niat baik tersebut dapat terus berjalan. Anak-anak tengkes yang saat ini mengikuti program pemberian makanan tambahan (PMT) dan orang tua terus
bersemangat dalam memberikan gizi yang baik dan optimistis akan mendapatkan hasil yang baik serta bisa tumbuh dengan normal," ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Andini Aridewi menyampaikan terima kasih kepada semua pihak atas dukungannya dalam pengentasan kasus tengkes di Kabupaten Kudus dan BPJS Kesehatan Cabang Kudus yang telah memberikan jaminan pelayanan kesehatan kepada para peserta JKN, salah satunya terkait dengan kasus tengkes serta tim gizi dan KIA dari Puskesmas Dawe yang sudah memantau tengkes di Kecamatan Dawe.
"Ini adalah upaya bersama, tidak hanya dibantu pemberian makanan tambahan (PMT), seperti susu, telur dan sebagainya, tetapi apa yang disampaikan oleh dokter atau tim medis dapat dilaksanakan di rumah," ujarnya.
Dengan adanya pemberian makanan tambahan bagi anak tengkes, diharapkan dapat memberikan manfaat untuk menyelamatkan anak-anak, generasi penerus sehingga pertumbuhan dan
perkembangannya bisa optimal.
Sementara itu, Ketua IDI Cabang Kudus Ahmad Syaifuddin berhadap dalam penuntasan tengkes ini semua pihak berperan, terutama dari keluarga, orang tua sebagai pendidik terdekat yang memantau perkembangan anaknya, agar dapat tumbuh berkembang dengan baik.
Winda Ayu, warga Margorejo, salah satu ibu dari balita yang mendapatkan bantuan menyampaikan terima kasih karena saat ini anaknya mulai tumbuh dan berkembang dengan baik.
"Alhamdulillah saya sangat bersyukur dari awal ikut program bantuan makanan tambahan dan susu formula, perkembangan anaknya sangat baik. Mudah-mudahan anak saya bisa segera lulus dari tengkes dan berkembang normal seperti anak-anak lainnya," ujarnya.
Baca juga: Pemkab Pati-BKKBN percepat penurunan tengkes
Baca juga: Siti Atikoh : Ibu hamil perlu kenali masakan sehat cegah tengkes
Penyerahan paket makanan tambahan dan susu formula diberikan oleh Kepala BPJS Kesehatan Cabang Kudus, Agustian Fardianto secara simbolis terhadap orang tua yang memiliki bayi usia kurang dari lima tahun di Puskesmas Dawe.
"Bantuan ini merupakan bentuk tanggung jawab, komitmen dan kepedulian kami terhadap masyarakat melalui program Organization Social Responsibility (OSR) guna meningkatkan
kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat," kata Kepala BPJS Kesehatan Cabang Kudus Agustian Fardianto di Kudus.
Hadir dalam acara tersebut, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kudus Ahmad Syaifuddin, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Andini Aridewi dan PLT Kepala Puskesmas Dawe.
Sebelumnya, kata dia, Pemkab Kudus juga menjalin sinergi dengan IDI Cabang Kudus dengan melahirkan pencanangan gerakan orang tua asuh anak stunting (GOTAAS) tentunya harus didukung oleh semua pihak untuk bersama-sama menurunkan angka kasus tengkes.
"Kami berdoa semoga niat baik tersebut dapat terus berjalan. Anak-anak tengkes yang saat ini mengikuti program pemberian makanan tambahan (PMT) dan orang tua terus
bersemangat dalam memberikan gizi yang baik dan optimistis akan mendapatkan hasil yang baik serta bisa tumbuh dengan normal," ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Andini Aridewi menyampaikan terima kasih kepada semua pihak atas dukungannya dalam pengentasan kasus tengkes di Kabupaten Kudus dan BPJS Kesehatan Cabang Kudus yang telah memberikan jaminan pelayanan kesehatan kepada para peserta JKN, salah satunya terkait dengan kasus tengkes serta tim gizi dan KIA dari Puskesmas Dawe yang sudah memantau tengkes di Kecamatan Dawe.
"Ini adalah upaya bersama, tidak hanya dibantu pemberian makanan tambahan (PMT), seperti susu, telur dan sebagainya, tetapi apa yang disampaikan oleh dokter atau tim medis dapat dilaksanakan di rumah," ujarnya.
Dengan adanya pemberian makanan tambahan bagi anak tengkes, diharapkan dapat memberikan manfaat untuk menyelamatkan anak-anak, generasi penerus sehingga pertumbuhan dan
perkembangannya bisa optimal.
Sementara itu, Ketua IDI Cabang Kudus Ahmad Syaifuddin berhadap dalam penuntasan tengkes ini semua pihak berperan, terutama dari keluarga, orang tua sebagai pendidik terdekat yang memantau perkembangan anaknya, agar dapat tumbuh berkembang dengan baik.
Winda Ayu, warga Margorejo, salah satu ibu dari balita yang mendapatkan bantuan menyampaikan terima kasih karena saat ini anaknya mulai tumbuh dan berkembang dengan baik.
"Alhamdulillah saya sangat bersyukur dari awal ikut program bantuan makanan tambahan dan susu formula, perkembangan anaknya sangat baik. Mudah-mudahan anak saya bisa segera lulus dari tengkes dan berkembang normal seperti anak-anak lainnya," ujarnya.
Baca juga: Pemkab Pati-BKKBN percepat penurunan tengkes
Baca juga: Siti Atikoh : Ibu hamil perlu kenali masakan sehat cegah tengkes