Semarang (ANTARA) - Kelompok mahasiswa Magister Manajemen Universitas Jenderal Soedirman (MM Unsoed) Purwokerto yang terdiri dari Teguh Iklas Miranto, Desy Ceria Wati, Wiwit Nuri Anggraini, Arfella Dara Tristantia, dan Beta Barasila N. H menyelenggarakan Workshop Manajemen SDM dan Pemasaran Digital bagi pengrajin batik di Desa Papringan Banyumas, Minggu (27/11).
Workshop tersebut sebagai wujud pendampingan UMKM pada KUB Batik Pringmas untuk membantu para anggota KUB Batik Pringmas di Desa Papringan agar bisa meningkatkan penjualan dan tetap bisa bersaing di sektor usaha batik.
Sebelum melaksanakan pelatihan tentang pemasaran digital, kelima mahasiswa di bawah bimbingan Prof Wiwiek Rabiatul Adawiyah dan Achmad Sudjadi, M.Sc., Ph.D memberi pemahaman tentang pentingnya kerja sama tim dan manajemen konflik dalam sebuah kelompok kepada para pengrajin agar KUB Batik Pringmas bisa terus bertahan dan bersaing dalam usaha batik khususnya di daerah Banyumas.
Pemasaran digital merupakan bagian strategi pemasaran dengan memanfaatkan perangkat elektronik seperti media sosial. Strategi itu merupakan upaya pemasaran online dimana penjual bisa berkomunikasi dengan pelanggan melalui internet.
Baca juga: Dosen Unsoed sabet the Best Presenter Konferensi Internasional di Ho Chi Minh City, Vietnam
Walaupun penggunaan media sosial adalah sebuah strategi pemasaran bisnis yang tepat, namun tetap harus memahami esensi penggunaan media sosial bagi masyarakat modern. Sebab, pemasaran melalui media sosial tidak bekerja secara langsung.
Konversi penjualan membutuhkan waktu yang cukup lama, persamaan persepsi dengan para pengguna media sosial lainnya dan membutuhkan rasa saling percaya. Jika rasa percaya tersebut meningkat bersama dengan strategi yang tepat, maka penjualan bisa berjalan dengan lancar.
Workshop yang berlangsung di Galeri Batik Pringmas Desa Papringan Kec. Banyumas tersebut bertujuan untuk melakukan pendampingan UMKM dan membantu para pengrajin batik tulis di KUB Batik Pringmas agar memiliki manajemen yang baik dari segi SDM dan dalam segi pemasaran dapat mempromosikan usaha mereka dengan memaksimalkan penggunaan media sosial.
Baca juga: FinancePhoria Unsoed dan Bank Mandiri berikan literasi keuangan ke mahasiswa
Pendampingan UMKM pada Batik Pringmas di Desa Papringan mendapatkan dukungan yang sangat baik dari Pemerintah Kabupaten Banyumas dan Pemerintah Desa Papringan. Hal tersebut terlihat dengan hadirnya Kepala Bidang dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Banyumas Poniri.
"Batik Pringmas memiliki potensi yang baik, harus memiliki keunikan sendiri dan terus berinovasi agar bisa bersaing. Terus berupaya untuk Kerjasama dengan lintas sektor agar para wisatawan di Banyumas bisa diarahkan untuk melakukan kunjungan dan membeli Batik khas dari Desa Papringan," katanya.
Kepala Desa Papringan Atam dalam sambutannya mengatakan pemerintah Desa akan mendukung KUB Batik Pringmas karena merupakan aset seni budaya dari Desa Papringan dan akan melakukan kolaborasi dengan Wisata Sungai Serayu, sehingga bisa membantu meningkatkan penjualan UMKM Batik Pringmas di Desa Papringan.
Baca juga: Dukung korban gempa Cianjur, Perum Bulog kirim bantuan
Batik Pringmas juga mendapat dukungan CSR dari PT Telkom Indonesia, Tbk berupa pemberian sebuah Laptop untuk menunjang usaha Batik Pringmas dalam era digital.
Dengan adanya kegiatan Workshop dan Pendampingan UMKM di Batik Pringmas oleh Mahasiswa MM Unsoed, Pengurus KUB, dan Pemerintah Desa Papringan berharap KUB Batik Pringmas dapat menjadi lebih baik lagi dan lebih eksis di sektor usaha batik, tidak hanya di Banyumas tapi bisa melakukan pemasaran hingga ke Luar Negeri.
Selain itu, KUB Batik Prigmas diharapkan menjadi sarana pengembangan dan peningkatan pendapatan bagi warga di Desa Papringan.
Baca juga: Rektor Unsoed Purwokerto lakukan lawatan ke Vietnam
Workshop tersebut sebagai wujud pendampingan UMKM pada KUB Batik Pringmas untuk membantu para anggota KUB Batik Pringmas di Desa Papringan agar bisa meningkatkan penjualan dan tetap bisa bersaing di sektor usaha batik.
Sebelum melaksanakan pelatihan tentang pemasaran digital, kelima mahasiswa di bawah bimbingan Prof Wiwiek Rabiatul Adawiyah dan Achmad Sudjadi, M.Sc., Ph.D memberi pemahaman tentang pentingnya kerja sama tim dan manajemen konflik dalam sebuah kelompok kepada para pengrajin agar KUB Batik Pringmas bisa terus bertahan dan bersaing dalam usaha batik khususnya di daerah Banyumas.
Pemasaran digital merupakan bagian strategi pemasaran dengan memanfaatkan perangkat elektronik seperti media sosial. Strategi itu merupakan upaya pemasaran online dimana penjual bisa berkomunikasi dengan pelanggan melalui internet.
Baca juga: Dosen Unsoed sabet the Best Presenter Konferensi Internasional di Ho Chi Minh City, Vietnam
Walaupun penggunaan media sosial adalah sebuah strategi pemasaran bisnis yang tepat, namun tetap harus memahami esensi penggunaan media sosial bagi masyarakat modern. Sebab, pemasaran melalui media sosial tidak bekerja secara langsung.
Konversi penjualan membutuhkan waktu yang cukup lama, persamaan persepsi dengan para pengguna media sosial lainnya dan membutuhkan rasa saling percaya. Jika rasa percaya tersebut meningkat bersama dengan strategi yang tepat, maka penjualan bisa berjalan dengan lancar.
Workshop yang berlangsung di Galeri Batik Pringmas Desa Papringan Kec. Banyumas tersebut bertujuan untuk melakukan pendampingan UMKM dan membantu para pengrajin batik tulis di KUB Batik Pringmas agar memiliki manajemen yang baik dari segi SDM dan dalam segi pemasaran dapat mempromosikan usaha mereka dengan memaksimalkan penggunaan media sosial.
Baca juga: FinancePhoria Unsoed dan Bank Mandiri berikan literasi keuangan ke mahasiswa
Pendampingan UMKM pada Batik Pringmas di Desa Papringan mendapatkan dukungan yang sangat baik dari Pemerintah Kabupaten Banyumas dan Pemerintah Desa Papringan. Hal tersebut terlihat dengan hadirnya Kepala Bidang dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Banyumas Poniri.
"Batik Pringmas memiliki potensi yang baik, harus memiliki keunikan sendiri dan terus berinovasi agar bisa bersaing. Terus berupaya untuk Kerjasama dengan lintas sektor agar para wisatawan di Banyumas bisa diarahkan untuk melakukan kunjungan dan membeli Batik khas dari Desa Papringan," katanya.
Kepala Desa Papringan Atam dalam sambutannya mengatakan pemerintah Desa akan mendukung KUB Batik Pringmas karena merupakan aset seni budaya dari Desa Papringan dan akan melakukan kolaborasi dengan Wisata Sungai Serayu, sehingga bisa membantu meningkatkan penjualan UMKM Batik Pringmas di Desa Papringan.
Baca juga: Dukung korban gempa Cianjur, Perum Bulog kirim bantuan
Batik Pringmas juga mendapat dukungan CSR dari PT Telkom Indonesia, Tbk berupa pemberian sebuah Laptop untuk menunjang usaha Batik Pringmas dalam era digital.
Dengan adanya kegiatan Workshop dan Pendampingan UMKM di Batik Pringmas oleh Mahasiswa MM Unsoed, Pengurus KUB, dan Pemerintah Desa Papringan berharap KUB Batik Pringmas dapat menjadi lebih baik lagi dan lebih eksis di sektor usaha batik, tidak hanya di Banyumas tapi bisa melakukan pemasaran hingga ke Luar Negeri.
Selain itu, KUB Batik Prigmas diharapkan menjadi sarana pengembangan dan peningkatan pendapatan bagi warga di Desa Papringan.
Baca juga: Rektor Unsoed Purwokerto lakukan lawatan ke Vietnam