Solo, Jawa Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kota Surakarta, Jawa Tengah, mempercepat penyelesaian Shelter Manahan sebelum pelaksanaan Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah yang akan diselenggarakan pada pertengahan November 2022.
"Kami percepat ya, ditunggu saja. Harusnya selesai sebelum muktamar," kata Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka di Solo, Jateng, Rabu.
Ia mengatakan saat ini pengerjaan tersebut tinggal menyisakan beberapa tahap penyelesaian. "Intinya sebelum muktamar harusnya pedagang sudah masuk," katanya.
Dengan masuknya PKL sebelum pembukaan Muktamar Muhammadiyah di Stadion Manahan tersebut bisa memberikan kesempatan kepada para pedagang untuk menata dagangannya sehingga siap melayani pembeli yang berasal dari peserta.
Baca juga: Menpora ajak pelajar pelihara persatuan dan kesatuan NKRI
Selain UKM yang ada di shelter, dikatakannya, nanti akan ada stan khusus untuk para pelaku UKM di bagian dalam kawasan Stadion Manahan.
"Stan khusus ada, pedagang ada di tempat khusus. Di dalam kayaknya juga ada UMKM binaannya Muhammadiyah," katanya.
Sebelumnya, Ketua Panitia Penerima Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah Sofyan Anif mengatakan koordinasi sudah dilakukan oleh panitia dengan sejumlah pihak, salah satunya Pemkot Surakarta.
"Termasuk koordinasi dengan dinas terkait dalam rangka menumbuhkan UMKM, menggairahkan perekonomian di Solo dan sekitarnya," katanya.
Ia mengatakan selama ini yang bisa mendukung langsung tumbuhnya ekonomi adalah UMKM.
"Saya rasa baik Solo maupun di Solo Raya banyak UMKM yang secara langsung mendukung kegiatan ekonomi, baik terkait makanan khas, batik. Mas Gibran juga punya komitmen tinggi, artinya muktamar dengan kehadiran banyak orang harus bisa membawa dampak positif, yakni meningkatkan pertumbuhan ekonomi," katanya.
Baca juga: Gibran perintahkan pasang spanduk 'Mataram Is Love' di Stadion Manahan
"Kami percepat ya, ditunggu saja. Harusnya selesai sebelum muktamar," kata Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka di Solo, Jateng, Rabu.
Ia mengatakan saat ini pengerjaan tersebut tinggal menyisakan beberapa tahap penyelesaian. "Intinya sebelum muktamar harusnya pedagang sudah masuk," katanya.
Dengan masuknya PKL sebelum pembukaan Muktamar Muhammadiyah di Stadion Manahan tersebut bisa memberikan kesempatan kepada para pedagang untuk menata dagangannya sehingga siap melayani pembeli yang berasal dari peserta.
Baca juga: Menpora ajak pelajar pelihara persatuan dan kesatuan NKRI
Selain UKM yang ada di shelter, dikatakannya, nanti akan ada stan khusus untuk para pelaku UKM di bagian dalam kawasan Stadion Manahan.
"Stan khusus ada, pedagang ada di tempat khusus. Di dalam kayaknya juga ada UMKM binaannya Muhammadiyah," katanya.
Sebelumnya, Ketua Panitia Penerima Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah Sofyan Anif mengatakan koordinasi sudah dilakukan oleh panitia dengan sejumlah pihak, salah satunya Pemkot Surakarta.
"Termasuk koordinasi dengan dinas terkait dalam rangka menumbuhkan UMKM, menggairahkan perekonomian di Solo dan sekitarnya," katanya.
Ia mengatakan selama ini yang bisa mendukung langsung tumbuhnya ekonomi adalah UMKM.
"Saya rasa baik Solo maupun di Solo Raya banyak UMKM yang secara langsung mendukung kegiatan ekonomi, baik terkait makanan khas, batik. Mas Gibran juga punya komitmen tinggi, artinya muktamar dengan kehadiran banyak orang harus bisa membawa dampak positif, yakni meningkatkan pertumbuhan ekonomi," katanya.
Baca juga: Gibran perintahkan pasang spanduk 'Mataram Is Love' di Stadion Manahan