Semarang (ANTARA) -
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menggandeng Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) dan perguruan tinggi guna mempercepat capaian penyuntikan vaksin untuk mengantisipasi penyakit mulut dan kuku (PMK).

"Kalau percepatan, masalahnya adalah jumlah vaksinator. Tadi ada masukan-masukan dari teman-teman semua, ada dari PDHI yang siap membantu, nanti kami koordinasikan karena PDHI inikan juga ada cabang-cabangnya di kabupaten/ kota," kata Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno di Semarang, Rabu.

Ia menjelaskan bahwa Jateng telah menerima 842 ribu dosis vaksin PMK dari pemerintah pusat dan sudah disuntikkan sebanyak 504 ribu dosis pada hewan ternak, khususnya sapi dan kerbau.

"Kalau vaksin PMK, kami sudah 56 persen dari yang diberikan di Jateng, tapi kalau itu dibandingkan dengan populasi hewan ternak masih sekitar 23 persen. Tapi apapun, yang kami lakukan adalah bagaimana yang sudah dikirimkan ke Jawa Tengah akan segera disuntikkan," ujarnya.

Menurut dia, seluruh dosis vaksin PMK yang telah diterima Jateng harus segera disuntikkan sesuai permintaan Satgas PMK Nasional sebelum ada pengiriman vaksin selanjutnya.

Ia menyebut terbatasnya tenaga vaksinator menjadi kendala menyuntikkan vaksin pada hewan ternak.

Selain PDHI, kata dia, perguruan tinggi juga akan dilibatkan menjadi vaksinator. Mahasiswa jurusan kedokteran hewan dan mahasiswa fakultas peternakan tingkat akhir akan dilibatkan menjadi vaksinator.
"Mereka akan diasesmen untuk bisa melakukan vaksinasi. Hal itu perlu dilakukan karena vaksinasi tidak bisa disuntikkan secara sembarangan," katanya.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemprov Jateng gandeng PDHI-perguruan tinggi percepat vaksinasi PMK

Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024