Boyolali (ANTARA) - Bupati Boyolali M. Said Hidayat mendapat penghargaan sebagai Tokoh Masyarakat Peduli Kesehatan Jiwa dari Kementerian Kesehatan karena cara yang dilakukan dalam penanganan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di wilayah itu.

Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kabupaten Boyolali Insan Adi Asmono di Boyolali, Selasa, mengatakan penghargaan untuk Bupati Said Hidayat diserahkan bersamaan dengan peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2022 di Bali, Senin (10/10), oleh Dirjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes, Maria Endang Sumiwi.

Ia mengatakan Bupati Said dalam mendukung program kesehatan jiwa menangani ODGJ di daerah ini dengan luar biasa, melibatkan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.

"Penanganan ODGJ dengan melibatkan semua OPD terkait, seperti Dinkes, Dinsos, pemerintah desa, dan para sukarelawan yang peduli kepada mereka," kata dia.

Pemkab Boyolali juga membuka rumah singgah untuk perawatan dan menerima pelayanan pasien sakit jiwa di RSUD Simo.

Baca juga: Temanggung bentuk desa percontohan deteksi dini kesehatan jiwa

Ia menjelaskan bahwa hal terpenting cara penanganan ODGJ di Boyolali melalui hati, antara lain sukarelawan secara rutin mendatangi rumah warga ODGJ untuk pengobatan hingga sembuh.

Said sejak menjabat Wakil Bupati Boyolali sudah berkomitmen terhadap ODGJ, warga yang dipasung dan disabilitas. ODGJ sekarang menjadi model penanganan pasien seluruh penyakit untuk warga kurang mampu di Boyolali.

"Jumlah ODGJ di Boyolali sebanyak 3.086 orang, yang memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK) 2.851 orang, memiliki BPBJ sebanyak 2.082 orang dan yang sudah ditangani (diobati) 1.807 orang," katanya.

Bupati Said Hidayat mengatakan penanganan ODGJ sudah menjadi komitmennya bersama OPD terkait dan seluruh lini kesehatan untuk memperhatikan mereka yang ada gangguan jiwa di kabupaten ini. Penanganan ODGJ diawali sejak 2017 dengan cara pendataan di seluruh wilayah Boyolali.

Pendataan dilakukan oleh Dinas Kesehatan ke puskesmas-puskesmas dan melibatkan pemerintah desa, awalnya mencapai 2.658 ODGJ.

"Kami melakukan monitoring di seluruh kecamatan terkait penanganan ODGJ dengan hati. Soal anggaran awalnya melalui sukarelawan, karena penanganan ODGJ terbangun melalui kesadaran sukarelawan," katanya.

Atas penghargaan tersebut, ia mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Boyolali dan seluruh komponen yang peduli untuk menangani ODGJ di Boyolali. Hasil kerja kepedulian mereka mendapatkan penghargaan dari pemerintah.

Baca juga: Orang dengan masalah kesehatan mental butuh dukungan
Baca juga: Kemenkumham Jateng sosialisasikan Tata Laksana Kesehatan Mental/Jiwa
Baca juga: Hari Kesehatan Jiwa momentum tingkatkan perhatian

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024