Boyolali (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah mendorong masyarakat melakukan pembersihan lingkungan dan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) untuk mencegah penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) di wilayah itu.

"DBD merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dijumpai di daerah tropis, seperti Indonesia, termasuk Boyolali," kata Kepala Dinkes Boyolali dokter Puji Astuti di Boyolali, Selasa.

Dia mengatakan beberapa faktor memengaruhi munculnya DBD, antara lain rendahnya kekebalan tubuh masyarakat, populasi nyamuk penular yang banyak ditemukan di musim hujan, genangan air di tempat-tempat tertentu.

Dia menjelaskan pencegahan DBD paling efektif dan efisien hingga saat ini, dengan PSN menggunakan metode menguras, menutup, mendaur ulang barang bekas (3M Plus).

Dia mengatakan kasus DBD di Boyolali sejak Januari hingga September 2022 tercatat 194 kasus dengan tiga orang di antaranya meninggal dunia.

"DBD di wilayah Boyolali kasus DBD tertinggi pada Januari mencapai 41 kasus kemudian Juni menurun menjadi 23 kasus dan kembali naik pada Juni mencapai 25 kasus," katanya.

Dia menyebut  penularan DBD di Boyolali pada Agustus menurun mencapai 21 kasus dan diperkirakan September terus menurun dan melandai kasusnya. Pada dua pekan terakhir, ada empat kasus baru DBD di Desa Manggis, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali.

Kendati demikian, Dinkes telah melakukan pengawasan secara intensif kasus DBD di daerah penularan di wilayah ini dengan melakukan pemeriksaan epidemiologi (PE) terlebih dahulu.

Jika ada kecurigaan bahwa transmisi penularan di daerah, seperti di Desa Manggis Mojosongo, kemudian dilakukan pengasapan. Namun, jika belum memenuhi standar pengasapan maka dilakukan gerakan pembersihan lingkungan dan PSN.

"Kegiatan PSN antara lain abatesasi, gerakan kebersihan lingkungan. Jadi tidak semua kasus DBD itu, mesti harus dengan fogging (pengasapan)," katanya.

Oleh karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat lebih baik mencegah DBD dengan cara pembersihan lingkungan masing-masing dan gerakan PSN untuk mengantisipasi penyebaran kasus DBD di daerah itu.

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024