Solo (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) mendukung optimalisasi transaksi nontunai selama perhelatan Solo Great Sale (SGS) yang diselenggarakan mulai akhir September hingga akhir November 2022.

"Target transaksi selama SGS sebesar Rp2 triliun, agar sukses maka diperlukan langkah-langkah digitalisasi," kata Kepala Perwakilan BI Surakarta Nugroho Joko Prastowo di Solo, Senin.

Ia menjelaskan langkah digitalisasi akan memudahkan masyarakat ketika bertransaksi termasuk memastikan uang dalam kondisi aman.

Ia juga berharap masyarakat belajar dari kasus uang rusak di dalam celengan akibat dimakan rayap yang terjadi pada minggu lalu.

"Pelajaran yang dapat dipetik dari kasus tersebut adalah jangan menyimpan uang di rumah, di tempat yang tidak tepat, dan jangan lama-lama (disimpan di celengan). Segera ditabung, disimpan di bank," katanya.

Selain memastikan uang lebih aman, lanjut dia, masyarakat juga bisa melakukan transaksi nontunai kapan saja dan di mana saja.

"Termasuk selama transaksi SGS harapannya pembayaran sudah nontunai. Cepat, murah, mudah, aman, dan andal," katanya.

Sementara itu, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Surakarta Gareng S Haryanto mengatakan sebetulnya panitia hanya menargetkan transaksi sebesar Rp1,3 triliun selama pelaksanaan SGS.

Meski demikian, pihaknya memperoleh arahan dari BI agar meningkatkan angka transaksi menjadi Rp2 triliun.

"Harapannya dari perhotelan, perbankan, pengusaha mohon bisa transaksi sebanyak-banyaknya. Mohon semua bisa berjalan dengan sukses," katanya.

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024