Semarang (ANTARA) - Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Tengah dan BPMP Provinsi Jambi dengan dukungan Tanoto Foundation mengajak stakeholder terkait memanfaatkan rapor pendidikan, salah satunya melalui talkshow nasional yang mengusung tema Perencanaan Berbasis Data Rapor Pendidikan dalam Menyusun Program dan Anggaran.
Kegiatan yang berlangsung secara daring, Rabu (14/9) dan diikuti para guru, kepala sekolah, stakeholder Dinas Pendidikan, dan Bappeda baik dari kabupaten mitra maupun non-mitra tersebut diprakarsai Tanoto Foundation Provinsi Jawa Tengah dan Jambi tersebut bertujuan mendukung peningkatan kualitas pendidikan.
Sejumlah narasumber yang dihadirkan pada talkshow nasional tersebut antara lain Nugraheni Triastuti selaku Kepala BBPMP Provinsi Jawa Tengah; Sutimah dari BPMP Provinsi Jambi; Budi Hartono dari Balai Guru Penggerak Jambi; Wahyu Yusuf Akhmadi selaku Kepala Disdikbud Kabupaten Kendal; Sindi selaku Kepala Disdikbud Kabupaten Tebo; dan Diannita Ayu Kurniasih selaku Kepala SDN 1 Kebumen Kabupaten Kendal.
Baca juga: Sekolah akui metode MIKIR pas untuk siswa
Nugraheni memaparkan ihwal profil pendidikan yang merupakan laporan komprehensif tentang layanan pendidikan PAUD Dikdasmen berdasarkan hasil evaluasi sistem pendidikan. Hasil evaluasi dijadikan dasar perencanaan program dan kebijakan.
"Perencanaan berbasis data ini menjadi proses berkelanjutan dan terintegrasi dalam siklus perencanaan pemerintah daerah. Dimulai dari menganalisis profil pendidikan, menganalisis akar masalah, merumuskan program dan kegiatan, memasukkan dalam dokumen perencanaan dan anggaran, melaksanakan kegiatan, monitoring, dan evaluasi," katanya.
Baca juga: Budayakan sedekah sampah sejak dini
Sutimah menjelaskan mengenai strategi advokasi anggaran untuk peningkatan mutu guru dengan cara penyusunan program dan anggaran yang tepat sasaran.
"Ada 4 strategi yang dapat dilakukan. Pertama, mengawal rakortek provinsi/kabupaten/kota. Kedua, advokasi penyusunan RKAS melalui perencanaan berbasis data kepada satuan pendidikan. Ketiga, advokasi penyusunan RKPD berdasarkan perencanaan berbasis data kepada pemerintah daerah. Keempat, advokasi pemanfaatan ARKAS dan MARKAS," jelas Sutimah.
Wahyu Yusuf Akhmadi menggaris bawahi penjelasan Sutimah dengan menjelaskan manfaat perencanaan berbasis data.
"Program kegiatan peningkatan mutu yang belum berdampak disebabkan perencanaan belum berbasis data,” terangnya. Padahal, perencanaan berbasis data yang dilakukan dengan mengidentifikasi dan menganalisis akar masalah, mampu berkontribusi pada penentuan program prioritas dan kegiatan," katanya.
Tanoto Foundation menyambut baik inisiatif yang dilakukan oleh BBPMP Provinsi Jawa Tengah dan BPMP Provinsi Jambi tersebut. Direktur Program Pendidikan Dasar Program PINTAR Tanoto Foundation M. Ari Widowati mengatakan merencanakan program kegiatan berdasarkan hasil analisis rapor pendidikan adalah upaya yang paling tepat dan sangat relevan untuk dilakukan pada saat ini.
"Kita patut bersyukur karena saat ini pemerintah melalui Kemendikbud telah memiliki data dan informasi media yang memberikan laporan kondisi pendidikan secara yang komprehensif, baik level input, proses, maupun hasil belajar siswa melalui rapor pendidikan. Kehadiran rapor pendidikan bukan untuk menghakimi, tetapi sarana refleksi sejauh mana kita berjalan dengan baik. Setelah refleksi, perlu ada tindak lanjut yang terukur dan objektif," katanya.
Baca juga: Tanamkan budi pekerti ke siswa dengan Si Panca
Baca juga: Disdikbud Kendal selaraskan RKA berbasis permasalahan di rapor pendidikan
*Penulis: Mothy Rahmat H
Comms Specialist Tanoto Foundation
Kegiatan yang berlangsung secara daring, Rabu (14/9) dan diikuti para guru, kepala sekolah, stakeholder Dinas Pendidikan, dan Bappeda baik dari kabupaten mitra maupun non-mitra tersebut diprakarsai Tanoto Foundation Provinsi Jawa Tengah dan Jambi tersebut bertujuan mendukung peningkatan kualitas pendidikan.
Sejumlah narasumber yang dihadirkan pada talkshow nasional tersebut antara lain Nugraheni Triastuti selaku Kepala BBPMP Provinsi Jawa Tengah; Sutimah dari BPMP Provinsi Jambi; Budi Hartono dari Balai Guru Penggerak Jambi; Wahyu Yusuf Akhmadi selaku Kepala Disdikbud Kabupaten Kendal; Sindi selaku Kepala Disdikbud Kabupaten Tebo; dan Diannita Ayu Kurniasih selaku Kepala SDN 1 Kebumen Kabupaten Kendal.
Baca juga: Sekolah akui metode MIKIR pas untuk siswa
Nugraheni memaparkan ihwal profil pendidikan yang merupakan laporan komprehensif tentang layanan pendidikan PAUD Dikdasmen berdasarkan hasil evaluasi sistem pendidikan. Hasil evaluasi dijadikan dasar perencanaan program dan kebijakan.
"Perencanaan berbasis data ini menjadi proses berkelanjutan dan terintegrasi dalam siklus perencanaan pemerintah daerah. Dimulai dari menganalisis profil pendidikan, menganalisis akar masalah, merumuskan program dan kegiatan, memasukkan dalam dokumen perencanaan dan anggaran, melaksanakan kegiatan, monitoring, dan evaluasi," katanya.
Baca juga: Budayakan sedekah sampah sejak dini
Sutimah menjelaskan mengenai strategi advokasi anggaran untuk peningkatan mutu guru dengan cara penyusunan program dan anggaran yang tepat sasaran.
"Ada 4 strategi yang dapat dilakukan. Pertama, mengawal rakortek provinsi/kabupaten/kota. Kedua, advokasi penyusunan RKAS melalui perencanaan berbasis data kepada satuan pendidikan. Ketiga, advokasi penyusunan RKPD berdasarkan perencanaan berbasis data kepada pemerintah daerah. Keempat, advokasi pemanfaatan ARKAS dan MARKAS," jelas Sutimah.
Wahyu Yusuf Akhmadi menggaris bawahi penjelasan Sutimah dengan menjelaskan manfaat perencanaan berbasis data.
"Program kegiatan peningkatan mutu yang belum berdampak disebabkan perencanaan belum berbasis data,” terangnya. Padahal, perencanaan berbasis data yang dilakukan dengan mengidentifikasi dan menganalisis akar masalah, mampu berkontribusi pada penentuan program prioritas dan kegiatan," katanya.
Tanoto Foundation menyambut baik inisiatif yang dilakukan oleh BBPMP Provinsi Jawa Tengah dan BPMP Provinsi Jambi tersebut. Direktur Program Pendidikan Dasar Program PINTAR Tanoto Foundation M. Ari Widowati mengatakan merencanakan program kegiatan berdasarkan hasil analisis rapor pendidikan adalah upaya yang paling tepat dan sangat relevan untuk dilakukan pada saat ini.
"Kita patut bersyukur karena saat ini pemerintah melalui Kemendikbud telah memiliki data dan informasi media yang memberikan laporan kondisi pendidikan secara yang komprehensif, baik level input, proses, maupun hasil belajar siswa melalui rapor pendidikan. Kehadiran rapor pendidikan bukan untuk menghakimi, tetapi sarana refleksi sejauh mana kita berjalan dengan baik. Setelah refleksi, perlu ada tindak lanjut yang terukur dan objektif," katanya.
Baca juga: Tanamkan budi pekerti ke siswa dengan Si Panca
Baca juga: Disdikbud Kendal selaraskan RKA berbasis permasalahan di rapor pendidikan
*Penulis: Mothy Rahmat H
Comms Specialist Tanoto Foundation