Semarang (ANTARA) -
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta dilakukan percepatan sejumlah pekerjaan penting di Jateng terkait dengan perencanaan anggaran.

"Pekerjaan penting yang dimaksud antara lain penanganan Waduk Mrica, Daerah Aliran Sungai (DAS) Serayu, dan pengadaan sumber air bersih di Karimunjawa," kata Ganjar di Semarang, Jumat.

Orang nomor satu di Jateng itu menjelaskan penanganan di sekitar Sungai Serayu sampai saat ini sudah dilakukan pemetaan lapangan.

Awalnya ada protes dari masyarakat terkait dugaan pencemaran sungai karena banyak ikan yang mati, namun setelah didalami ternyata itu disebabkan oleh sedimentasi aliran sungai sehingga membuat ikan tidak bisa bernafas dalam lumpur hingga kemudian mati.

"Kami coba selesaikan, nah sedimentasi yang ada di Mrica kita minta untuk diselesaikan. Juga seluruh jalur mulai dari Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas sampai muaranya di Cilacap dibersihkan," ujarnya.

Ganjar mengungkapkan, tim dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sudah turun ke lapangan untuk mengumpulkan data dan beberapa kepala daerah yang dilewati Sungai Serayu.

Hasil pertemuan itu, lanjut Ganjar, semua kepala daerah mendukung adanya penanganan sedimentasi DAS Serayu.

"Sekarang kami membuat rencana aksi untuk menyelesaikan itu. Ini menurut saya ini gagasan yang bagus sampai ditarik ke hulunya di Wonosobo dan beberapa di Temanggung, maka mesti kerja sama untuk membereskan itu. Ini yang hari ini mesti dikerjakan secara bersama-sama," katanya.

Selain Waduk Mrica dan DAS Serayu, koordinasi itu juga terkait pengadaan sumber air bersih di Kepulauan Karimunjawa yang sampai saat ini masih terkendala pengadaan tanah.

Pembagian tugas selama ini sudah dilakukan dan untuk pengadaan tanah diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Jepara.

"Kedua terkait dengan Karimunjawa, di sana masih ada satu PR yang menjadi perhatian pemerintah pusat, khususnya Menko Marves ini adalah suplai air bersih di sana. Kami minta untuk dilakukan percepatan, memang pembagian tugasnya kemarin untuk pembebasan tanahnya dari Pemkab Jepara. Jadi ini memang agak lama karena baru akan dilakukan tahun depan," ujarnya.

Oleh karena itu, Ganjar meminta agar segera dilakukan percepatan, paling tidak tahun ini sudah dimulai sehingga pada tahun 2023 proyek sudah bisa dikerjakan dan selesai pada tahun 2024 sesuai dengan arahan pemerintah pusat.

"Kalau itu bisa dilakukan sekarang maka tahun 2023 sudah bisa dieksekusi semuanya. Kalau baru 2023 direncanakan, maka 2024 baru terlaksana, padahal Kemenko Marves ingin semua pekerjaan yang menjadi proyek strategis nasional mesti selesai di tahun 2024, semuanya. Ini beberapa yang penting-penting akan berusaha dibereskan," kata Ganjar.

Dalam kesempatan itu, Ganjar juga berpesan kepada tim dari Kemenko Marves untuk bersama membereskan area-area yang terkena banjir rob, salah satu diantaranya adalah penyelesaian Jalan Tol Semarang-Demak dan pekerjaan di Pekalongan.(LHP)

 

Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Heru Suyitno
Copyright © ANTARA 2024