Semarang (ANTARA) - Sebanyak 23 orang alumni Poltekip Angkatan 52 akan menjalani tugas sementara di beberapa UPT Pemasyarakatan di wilayah Jawa Tengah dan sebelum terjun ke lapangan, mereka mendapatkan pembekalan dari Kepala Kanwil Kemenkumham Jateng A Yuspahruddin dan Kepala Divisi Administrasi Jusman.
Pada kegiatan yang berlangsung di aula Kresna Basudewa Kantor Wilayah itu, Yuspahruddin kembali mengingatkan untuk pandai-pandai bersyukur atas apa yang telah mereka peroleh saat ini.
"Jangan sampai kita yang sudah diterima di Kementerian Hukum dan HAM ini, terus kita tidak bersyukur. Bisa dilaknat kita nanti. Caranya bersyukur adalah dengan menaikkan harkat dan martabat Kemenkumham. Bekerjalah dengan benar, ukir prestasi dan berkarir dengan baik," kata Yuspahruddin.
Yuspahruddin menegaskan bekerja mencari uang, tetapi jangan sampai menghalalkan segala cara, jangan membuat kesalahan, membuat kecurangan, serta tidak melakukan hal konyol agar menjadi ASN yang berkualitas.
Menurutnya, seorang ASN harus proaktif, harus punya inovasi, harus mampu mengambil alih dan mampu menyampaikan saran atau pendapatan, namun yang paling penting adalah integritas.
"Jangan hanya berorientasi pada uang. Jangan apapun dijadikan uang, hingga kita melakukan perbuatan-perbuatan bodoh. Selain itu, jangan menambah masalah. Jangan menjadi bagian dari masalah dan harus menjadi solusi dari masalah," kata Kepala Divisi Administrasi Jusman.
Menurutnya dunia pendidikan dengan dunia kerja berbeda karena ada tuntutan lebih adaptif, inovatif, dan kreatif.
Foto bersama seusai pembekalan kepada para alumni Poltekip Angkatan 52 yang berlangsung di aula Kresna Basudewa Kantor Wilayah Kemenkumham Jateng. ANTARA/HO-Kemenkumham
Jusman juga meminta mereka untuk lebih mengimplementasikan kertas kerja yang mereka susun selama masa pendidikan dan meminta kontribusi mereka bagi Kemenkumham.
"Harus berkontribusi positif. Jangan datangnya kalian malah menambah persoalan di UPT. Bukannya membantu menyelesaikan persoalan, tapi malah menambah masalah. Harus mencari pengayaan pengalaman. Harus mengenal karakter budaya di masing-masing tempat yang kalian ditugaskan," kata Jusman.
Kadivmin juga mengingatkan para alumni agar paham tentang peran dan fungsi Kemenkumham serta tata nilai core value ASN yakni Berorientasi pada pelayanan. Jadi mindset kita itu harus melayani, melayani masyarakat.
"Bekerjalah secara akuntabel bertanggung jawab jujur dapat dipertanggungjawabkan dan semua itu jangan cukup dihafal saja tapi dimaknai serta dipedomani dengan baik," katanya.
Kegiatan tersebut juga diikuti oleh Kepala Bidang Pelayanan Tahanan, Kesehatan, Rehabilitasi, Pengelolaan Benda Sitaan, Rampasan Negara, dan Keamanan Kusbiantoro, serta Kepala Bagian Program dan Hubungan Masyarakat Budhiarso Widhyarsono.
Pada kegiatan yang berlangsung di aula Kresna Basudewa Kantor Wilayah itu, Yuspahruddin kembali mengingatkan untuk pandai-pandai bersyukur atas apa yang telah mereka peroleh saat ini.
"Jangan sampai kita yang sudah diterima di Kementerian Hukum dan HAM ini, terus kita tidak bersyukur. Bisa dilaknat kita nanti. Caranya bersyukur adalah dengan menaikkan harkat dan martabat Kemenkumham. Bekerjalah dengan benar, ukir prestasi dan berkarir dengan baik," kata Yuspahruddin.
Yuspahruddin menegaskan bekerja mencari uang, tetapi jangan sampai menghalalkan segala cara, jangan membuat kesalahan, membuat kecurangan, serta tidak melakukan hal konyol agar menjadi ASN yang berkualitas.
Menurutnya, seorang ASN harus proaktif, harus punya inovasi, harus mampu mengambil alih dan mampu menyampaikan saran atau pendapatan, namun yang paling penting adalah integritas.
"Jangan hanya berorientasi pada uang. Jangan apapun dijadikan uang, hingga kita melakukan perbuatan-perbuatan bodoh. Selain itu, jangan menambah masalah. Jangan menjadi bagian dari masalah dan harus menjadi solusi dari masalah," kata Kepala Divisi Administrasi Jusman.
Menurutnya dunia pendidikan dengan dunia kerja berbeda karena ada tuntutan lebih adaptif, inovatif, dan kreatif.
"Harus berkontribusi positif. Jangan datangnya kalian malah menambah persoalan di UPT. Bukannya membantu menyelesaikan persoalan, tapi malah menambah masalah. Harus mencari pengayaan pengalaman. Harus mengenal karakter budaya di masing-masing tempat yang kalian ditugaskan," kata Jusman.
Kadivmin juga mengingatkan para alumni agar paham tentang peran dan fungsi Kemenkumham serta tata nilai core value ASN yakni Berorientasi pada pelayanan. Jadi mindset kita itu harus melayani, melayani masyarakat.
"Bekerjalah secara akuntabel bertanggung jawab jujur dapat dipertanggungjawabkan dan semua itu jangan cukup dihafal saja tapi dimaknai serta dipedomani dengan baik," katanya.
Kegiatan tersebut juga diikuti oleh Kepala Bidang Pelayanan Tahanan, Kesehatan, Rehabilitasi, Pengelolaan Benda Sitaan, Rampasan Negara, dan Keamanan Kusbiantoro, serta Kepala Bagian Program dan Hubungan Masyarakat Budhiarso Widhyarsono.